Hands-On Mouse Rapoo VPro V280
Rapoo merupakan merek input device yang sudah beroperasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, dan produk-produknya pun sudah cukup mudah dijumpai. Beberapa waktu lalu, Rapoo mengirimkan satu produk mereka untuk kami coba, yaitu sebuah mouse yang disebut sebagai V280, yang masuk ke dalam lini VPro. Hal apa saja yang ditawarkan oleh mouse yang satu ini? Kami akan membahasnya dalam artikel ini!
Rapoo VPro V280
Produk yang diposisikan oleh Rapoo sebagai gaming mouse ini datang ke lab. Jagat Review beserta dengan paket penjualan lengkapnya. Kemasan yang digunakan oleh Rapoo untuk paket penjualan VPro V280 ini bisa dikatakan cukup sederhana, tetapi dengan desain yang menarik. Mereka menawarkan penutup bagian depan yang bisa dibuka, membuat mouse yang masih dibalut plastik pembungkusnya terlihat dari luar.
Di dalam kemasan paket penjualan tersebut, selain unit mouse, Rapoo hanya menyertakan satu perlengkapan pendukung penggunaan mouse ini, yaitu sebuah quick start guide. Memang, secara umum, untuk sebuah mouse, tidak diperlukan perlengkapan tambahan untuk mendukung penggunaannya, sehingga isi paket penjualan seperti yang ditawarkan di VPro V280 ini pun masih terbilang wajar. Satu hal yang bisa dikatakan menarik, quick start guide yang ada terlihat cukup menarik, bukan hanya berbentuk lembaran putih saja, tetapi didesain sebagai sebuah buku full color.
Beralih ke tampilan fisik, mouse ini hadir dengan desain yang memungkinkannya digunakan dengan tangan kiri atau kanan, atau biasa disebut sebagai desain ambidextrous. Walaupun begitu, mouse ini akan lebih nyaman digunakan oleh orang yang dominan menggunakan tangan kanan. Hal itu disebabkan karena di sisi mouse terdapat dua tombol tambahan yang bisa dioperasikan dengan jempol tangan kanan. Praktis, saat pengguna menggunakan tangan kiri, kedua tombol tersebut akan sulit sekali digunakan.
Mouse ini memiliki ukuran yang terbilang besar, dengan panjang mencapai sekitar 12.5 cm dan lebar sekitar 6.5 cm. Ukuran tersebut membuat mouse ini mungkin akan lebih cocok digunakan oleh orang yang memiliki tangan cukup besar. Sementara untuk bobot, mouse ini memiliki bobot sekitar 120 gram. Sayangnya, tidak ada mekanisme yang memungkinkan pengguna mengatur bobot dari mouse ini, tetapi hal itu tergolong bisa dimaklumi, mengingat VPro V280 ini lebih ditujukan untuk kelas terjangkau.
Selain tombol klik kiri dan klik kanan, serta scroll wheel yang juga berfungsi sebagai tombol klik tengah, mouse ini memiliki sebuah tombol di bagian atas, yang terletak di dekat scroll wheel. Tombol tersebut digunakan untuk mengatur DPI, atau resolusi, dari sensor yang digunakan. Terdapat tujuh tingkat DPI yang bisa dipilih oleh pengguna dengan memanfaatkan tombol tersebut, yang ditandai dengan warna kedipan lampu yang muncul sesaat setelah tombol ditekan, mulai dari merah untuk tingkat DPI terendah, sehingga ungu untuk tingkat DPI tertinggi, sesuai urutan “warna pelangi”.
Untuk mempermanis desain dari VPro V280 ini, Rapoo menghadirkan tata cahaya RGB, yang ditampilkan dari area di sisi samping kiri-kanan mouse, serta di sekeliling area scroll wheel. Terkait tata cahaya RGB ini, Rapoo membekali mouse ini dengan sensor khusus, yang membuat mouse tidak menampilkan cahaya saat pengguna tidak sedang memegang atau mengoperasikan mouse. Hal ini mungkin dimaksudkan sebagai mekanisme penghematan daya, tetapi justru bisa mengurangi daya tarik mouse itu sendiri, karena praktis saat mouse tidak digunakan, RGB di mouse akan mati.
Saat digunakan, VPro V280 ini terasa cukup nyaman dipegang, karena Rapoo menggunakan bantalan karet di sisi samping kiri-kanan mouse ini. Permukaan bodi mouse ini juga memiliki tekstur agak kasar, yang membantu membuatnya memberikan pegangan yang tidak licin. Secara umum, mouse ini tidak memberikan kesan mouse murah, lebih ke kesan mouse kelas menengah ke atas, terlepas dari harganya yang bisa dikatakan terjangkau. Walaupun begitu, sebagai langkah untuk menekan harga jual mouse ini, Rapoo hanya menawarkan sensor optikal di VPro V280 ini.
Software Pendukung
Rapoo menawarkan software yang disebut sesuai dengan nama dari link gaming mouse mereka, VPro, untuk mendukung penggunaan mouse ini. Software tersebut menawarkan beberapa hal, tentu saja yang paling utama adalah fungsi kustomisasi untuk tombol-tombol yang ada di mouse ini. Terdapat tujuh tombol atau aksi yang bisa diubah fungsinya, yaitu untuk dua tombol di sisi kiri mouse, klik kiri, klik tengah, klik kanan, dan scroll atas serta scroll bawah. Uniknya, khusus untuk tombol pengatur DPI, Rapoo tidak mengijinkan pengubahan fungsi tombol tersebut.
Tidak hanya menggantinya ke suatu fungsi tertentu, Rapoo juga mengijinkan tombol-tombol tersebut dipasangkan dengan suatu macro, baik preset maupun yang diprogram sendiri oleh pengguna. Untuk preset, ada beberapa macro yang secara khusus diprogram Rapoo menyesuaikan kebutuhan di game-game populer tertenti, seperti membeli AWP di CS:GO. Selain itu, pengguna juga bisa membuat tombol-tombol yang ada di mouse untuk membuka aplikasi tertentu, atau mengeluarkan suara tertentu, ketika ditekan.
Selain untuk fungsi tombol, di VPro ini terdapat juga opsi untuk memilih tujuh tingkat sensitivitas/resolusi sensor optikal yang digunakan, yang nantinya bisa diakses dengan tombol di dekat scroll wheel. DPI tertinggi yang bisa dipilih adalah 7000 DPI, sementara yang terendah adalah 500 DPI. Opsi poll rate, mulai dari 125 Hz, 250 Hz, 500 Hz, hingga 1000 Hz juga tersedia, dan dapat dipilih sesuai kebutuhan pengguna. Ada juga pengaturan untuk pointer rate, scroll wheel rate, serta sensor default height di software ini.
Di bagian lain dari software VPro, terdapat kontrol untuk tata cahaya RGB di mouse. Terdapat beberapa mode yang bisa dipilih, yaitu spectrum cycling, APM breathing light cycling, breathing, constant on, multicolor mode, serta tentu saja off. Pengaturan warna yang ditampilkan untuk mode-mode yang ada pun juga bisa dilakukan. Mouse ini secara keseluruhan mendukung hingga 16 juta warna.
Hal lain yang juga tersedia di software VPro tersebut adalah “Trophy”. Bagian ini menampilkan statistik penggunaan mouse, baik untuk penekanan tombol maupun scroll, yang nantinya akan menentukan “level” dari pengguna. Rapoo juga menyediakan semacam badge sebagai trofi yang bisa didapatkan pengguna berdasarkan statistik tersebut. Namun, kami masih cukup bingung dengan bagian ini, terutama badge-badge yang ada, karena tidak ada keterangan apapun terkait badge-badge tersebut, baik dari aplikasi maupun di situs resmi Rapoo.
Terakhir, software ini juga menyediakan fungsi profile, di mana pengguna bisa menyimpan total 5 profile. Profile yang aktif akan disimpan juga di memori internal mouse, sehingga ketika digunakan di PC lain, seluruh konfigurasi sesuai dengan profile yang terakhir kali aktif akan langsung bisa digunakan. Hal ini membuat mouse ini terbilang cukup mendukung pengguna yang gemar membawa mouse untuk digunakan di tempat lain atau di PC selain yang biasa digunakan.
Penggunaan
Kami sempat mencoba menggunakan mouse ini selama beberapa waktu, baik untuk aktivitas sehari-hari maupun untuk bermain game. Berdasarkan apa yang kami rasakan, mouse ini terbilang cukup nyaman, yang salah satunya disebabkan karena penggunaan bantalan karet di sisi samping kiri-kanan. Kami sama sekali tidak merasa mouse ini licin, tetapi bobotnya yang mencapai 120 gram mungkin akan membuat tangan jadi lebih cepat lelah, terlebih lagi bila pengguna lebih menyukai DPI rendah/menengah, yang membuat mouse harus banyak digerakkan untuk mencakup area layar.
Klik kiri, klik kanan, klik tengah, dan scroll wheel dari mouse ini terbilang sesuai dengan apa yang bisa diharapkan dari sebuah gaming mouse entry-level. Klik terasa cukup mantap, scroll pun juga tidak terasa kasar, dan semua fungsi dapat dijalankan dengan baik. Sebagai catatan, Rapoo menyebutkan bahwa mereka menggunakan switch Omron untuk mouse ini, yang sayangnya tidak disebutkan untuk tombol mana saja.
Sementara untuk dua tombol yang terletak di sisi samping kiri, kami merasa keduanya tidak menawarkan sensasi yang pas untuk mouse ini, cukup berbeda dengan tombol-tombol utama mouse. Kedua tombol di sisi samping kiri ini memang cukup nyaman ditekan, tidak keras, tetapi keduanya terasa agak kurang kokoh, membuat tombol terasa terdorong terlalu jauh ke dalam saat ditekan, terutama untuk tombol yang ada di dekat pengguna. Fungsi keduanya memang cukup membantu, baik untuk navigasi maupun di dalam game, bila memang digunakan pengguna, tetapi sensasi kurang kokoh yang dirasakan mungkin akan sedikit membuat pengguna enggan menggunakannya terus-menerus.
Sensor optikal yang digunakan mouse ini juga membuat pengguna harus menggunakan mouse pad untuk mendapatkan kenyamanan saat menggunakannya. Berbeda dengan sensor laser yang memungkinkan mouse digunakan di berbagai permukaan tanpa mouse pad sekalipun, sensor optikal memiliki sedikit keterbatasan yang membuatnya kurang optimal saat digunakan tanpa mouse pad. Namun, mengingat harga perangkat yang satu ini memang cukup terjangkau, penggunaan sensor optikal ini bisa dimaklumi.
Saat digunakan untuk bermain game, mouse ini terbilang bisa memberikan pengalaman sesuai dengan yang diharapkan dari sebuah gaming mouse entry-level. Kita memang tidak bisa mengharapkan kenyamanan tingkat tinggi seperti yang ditawarkan gaming mouse dengan harga mahal, atau fitur-fitur tambahan yang melimpah. Namun, apa yang ditawarkan mouse ini tidak akan membuat kecewa, terutama bila pengguna baru mulai masuk ke ranah gaming kompetitif.
Penutup
Apa yang ditawarkan Rapoo di mouse VPro V280 ini terbilang wajar untuk sebuah gaming mouse yang dipasarkan di bawah Rp 500 ribu, kelas entry-level. Mouse ini hadir dengan desain terbilang cukup menarik, dengan tata cahaya RGB yang tidak berlebihan. Sementara untuk fitur, mouse ini masih mengusung fitur-fitur yang tidak bisa dikatakan biasa juga, terbilang cukup untuk kelas harganya.
Software yang disediakan cukup membantu pengaturan fungsi-fungsi dari mouse ini, dengan interface yang tidak membingungkan, kecuali untuk bagian “Trophy”. Tersedianya memori internal juga membuat mouse ini bisa digunakan di PC lain tanpa pengguna harus mengatur ulang seluruh parameter dari awal. Memang, kita tidak bisa mengharapkan fitur melimpah ala gaming mouse kelas atas, tetapi apa yang ditawarkan VPro V280 ini sudah mencukupi baik untuk gamer kelas pemula hingga menengah atau untuk penggunaan sehari-hari.