Hands-on: Gigabyte GeForce RTX 2080 Gaming OC 8GB di 4K Gaming

Reading time:
October 13, 2018

Testbed  dan Metode Pengujian

 

Spesifikasi Testbed

DSC02734s

Spesifikasi PC yang menjadi testbed kami adalah:

  • Prosesor: Intel Core i9-7900X ‘Skylake-X’
  • Motherboard: Gigabyte X299 DESIGNARE EX
  • RAM: G.Skill TridentZ DDR4 4x8GB DDR4-3600 CL16 (running @ DDR4-3200 CL16)
  • VGA: Gigabyte GeForce RTX 2080 Gaming OC 8G
  • SSD: HyperX 3K 240GB
  • PSU: Corsair AX1200i
  • CPU Cooler: Noctua NH-D15S
  • OS: Windows 10 64-bit, 1803 Update
  • Case: No Case, Open Bench Table (suhu ambient 25C)
  • Monitor: ASUS PG27A 4K 60Hz

 

VGA Pembanding 1: GeForce GTX 1080 Founders Edition(FE)

GTX1080_VGA_3

 

VGA Pembanding 2: MSI GeForce GTX 1080 Ti Lightning-Z

DSC04087ss

 

Testbed kami menggunakan Core i9-7900X (berjalan default tanpa Multi-Core Turbo), dan motherboard X299 Besutan Gigabyte (X299 Designare EX). RAM-nya sendiri menggunakan G.Skill TridentZ DDR4-3600 4x8GB Kit, yang kami turunkan ke DDR4-3200 (CL16-16-16-36, Timing sesuai XMP) untuk memastikan tidak ada beban terlalu banyak ke memory controller.

Untuk Graphics card lain, kami menggunakan GeForce GTX 1080 Founders Edition(FE) dan MSI GTX 1080 Ti Lightning-Z. GTX 1080 digunakan karena ‘kelas’ hardware-nya serupa dengan RTX 2080 (sama-sama VGA kedua tercepat di generasinya), sedangkan MSI GTX 1080Ti Lightning-Z untuk melihat seberapa jauh RTX 2080 bisa menghadapi salah satu card GTX 1080 TI yang memiliki spesifikasi factory-overclocked tertinggi di kelas-nya.

SUMMARY 1080TiLightning
Max Boost clock dari GTX 1080 Ti Lightning ini bisa mencapai 2 Ghz saat suhu-nya mengijinkan 😉

 

 

Daftar Benchmark/Game untuk Performance Test

Daftar game yang digunakan:

  • Assassin’s Creed Unity (DX11) – 4K, High Preset
  • Battlefield 1 (DX11) – 4K, Ultra Preset
  • F1 2017 (DX11) – 4K, Ultra High
  • Far Cry 5 (DX11) – 4K Ultra
  • Final Fantasy XV Benchmark (DX11) – 4K Standard
  • GTA V (DX11) – 4K, Very High setting
  • Hitman (DX11) – 4K, Ultra Setting
  • Shadow Of Tomb Raider (DX12) – 4K, Highest
  • The Witcher 3 (DX11),  4K Ultra Preset Hairworks OFF, High Post Processing

 

Metode Testing:

Ada beberapa game yang memilik internal benchmark, sehingga kami mengambil data dari sana.

Bamun ada juga game yang harus kami jalankan, lalu kemudian baru di-capture framerate + frametime-nya oleh tool FRAPS untuk mengambil nilai average FPS dan 99th percentile FPS (1% Minimum FPS).

  • Assassin’s Creed Unity (DX11) – Gameplay 60 Detik, FRAPS
  • Battlefield 1 (DX11) – Gameplay 60 Detik, FRAPS
  • F1 2017 (DX11) – Internal Benchmark,  60 Detik, FRAPS
  • Far Cry 5 (DX11) – Internal Benchmark
  • Final Fantasy XV Benchmark (DX11) – Benchmark,  180 Detik, FRAPS
  • GTA V (DX11) – Gameplay 60 Detik, FRAPS
  • Hitman (DX11) – Internal Benchmark, 60 Detik, FRAPS
  • Shadow Of Tomb Raider (DX12) – Internal Benchmark
  • The Witcher 3 (DX11) –  Gameplay 60 Detik, FRAPS

 

Tambahan: Sekilas mengenai FPS dan Frame Time

Ada beberapa skenario pengujian dalam gaming yang menghasilkan variasi framerate cukup tinggi yang tidak bisa terdeteksi oleh penghitungan average FPS(frame per second) saja. Kejadian ini membuat kami memutuskan untuk melihat data Frametime logFrametime adalah waktu dimana 1 (satu) frame akan di-render oleh sistem, biasanya dalam satuan milliseconds (ms).Selama ini kami menggunakan FPS (Frame per second) sebagai unit pengukuran untuk mempermudah perbandingan. Namun, ada kalanya pengukuran frame time ini bisa lebih penting, karena bisa memberi kami data untuk melihat seberapa jauh variance/perbedaan dari waktu render masing-masing frame.

Umumnya, waktu render yang jauh berbeda antar frame, misal frame pertama dirender pada 16.7 ms, lalu frame kedua pada 40 ms, lalu frame ketiga pada 16.7 msakan membuat kita merasa adanya ‘stuttering’ dalam game.

Sebagai perbandingan, inilah konversi FPS ke Frametime:
(dengan rumus FPS = 1000/Frametime,  frametime dalam satuan ms. Berlaku sebaliknya, Frametime = 1000/FPS )

  • 120 FPS8.3 ms (1000/120 = 8.3)
  • 60 FPS16.7 ms (1000/60 = 16.7)
  • 30 fps33.3 ms (1000/30 = 33.3)
  • 20 fps50 ms (1000/20 = 50)

Ini berarti makin KECIL frametime, makin BESAR FPS-nya, dan berlaku sebaliknya.

Setelah menganalisa lebih lanjut, kami menemukan bahwa ada juga cara mudah untuk menentukan apakah sebuah sistem PC mengalami ‘stutter’ yang parah atau tidak. Salah satunya adalah dengan menganalisa frametime log dari beberapa tool seperti FRAFSTool sederhana ini dapat menghitung secara otomatis bagian 1% frame yang ‘terburuk’ dari sekumpulan data frame time ( 1% Minimum Framerate, a.k.a 99th percentile).

Pada sampel data frametime berikut, terlihat bahwa data Average tidak terlalu mencerminkan 'spike' yang terjadi, sedangkan data 99th percentile-nya lebih mendekati sebagian besar lonjakan yang terjadi sepanjang game berlangsung

Pada sampel data frametime berikut, terlihat bahwa data Average tidak terlalu mencerminkan ‘spike’ yang terjadi, sedangkan data 99th percentile-nya lebih mendekati sebagian besar lonjakan yang terjadi sepanjang game berlangsung

Tentunya, PC yang nilai ‘1% minimum FPS’-nya jauh lebih rendah dari FPS rata-rata, pastinya akan mengalami ketidaknyamanan berupa berbagai kejadian ‘stutter’ dalam game.

 

Benchmark Sintetis – 3DMark Time Spy Extreme & 3DMark Fire Strike Ultra

Sebelum semua test game kami lakukan, kami ingin memberikan gambaran performa dengan benchmark sintetis resolusi 4K seperti 3DMark Time Spy Extreme (DX12) dan 3DMark Fire Strike Ultra (DX11), ini hanya bagian GRAPHICS test, BUKAN Full Score.

RESULT 0 3D FSU RESULT 0 3D TSE

Dari sini, kelihatan bahwa RTX 2080 mengungguli GTX 1080 dengan cukup jauh. GTX 1080 Ti Lightning yang pre-overclocked nampak-nya kencang sekali di aplikasi DX11 (Fire Strike Ultra), namun agak kalah di aplikasi DX12 (Time Spy Extreme).

Seperti apa performanya di game? Mari mulai pengujian game di halaman berikutnya!

Share
Load Comments

Gadget

July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…
June 17, 2025 - 0

Review Huawei nova 13 Pro: Kamera Selfie Terbaik, Desain Keren!

Huawei nova akhirnya balik lagi ke Indonesia! Ini adalah smartphone…

Laptop

September 24, 2025 - 0

Review ASUS Gaming V16 (V3607VM) 2025: Kombo Kencang-Terjangkau Buat Main Game dan Kerja

Bodi ASUS Gaming V16 2025 Form Factor Clamshell atau Laptop…
September 19, 2025 - 0

Review Lenovo Legion 5 (15AKP10): Laptop Gaming Performa Kencang Cocok Buat Kerja

Bodi Lenovo Legion 5 (15AKP10) Form Factor Clamshell Material Anodized…
September 14, 2025 - 0

Rekomendasi Laptop Gaming Rp 10-15 Juta 2025 (September)

RTX 4050 Acer Nitro V15 & V16  Untuk laptop gaming…
September 9, 2025 - 0

Review Luxia Pro Ultra 5: Laptop Polytron Cantik dan Kencang!

Bodi Polytron Luxia Pro Ultra 5 Form Factor Clamshell, atau…

Gaming

September 26, 2025 - 0

State of Play September 2025: Game Showcase

PlayStation State of Play edisi September 2025 tampilkan jajaran game…
September 25, 2025 - 0

Rohan 2 Global, MMORPG Mobile Berbasis Perang PVP Akan Segera Hadir

Untuk pecinta MMORPG dan PVP, Rohan 2 Global akan menjadi…
September 25, 2025 - 0

Ananta Perlihatkan Trailer Gameplay & Dikabarkan Tanpa Character Gacha

NetEase akhirnya berikan update baru untuk Ananta, melalui trailer gameplay…
September 25, 2025 - 0

Yakuza Kiwami 3 Diumumkan Pada Tokyo Game Show 2025

Yakuza Kiwami 3 resmi diperlihatkan Sega pada Tokyo Game Show…