Review RAM HyperX Predator RGB DDR4-3200 32GB Kit (4x 8GB)
Ruang Lingkup & Metode Pengujian
Mari kita beralih ke pengujian performa. Di artikel ini, kami akan melakukan beberapa pengujian yang melingkupi:
- Fitur pengaturan penchayaan yang tersedia pada Software RGB Fusion dan Pembahasan rating XMP dan juga performa RAM saat XMP vs default (SPD)
- Untuk melihat performa yang ditawarkan memori ini maka kami melakukan pengujian benchmark sintetis berikut ini:
- Geekbench 3 – Memory Score (Multi Core)
- Geekbench 4 – Single Core & Multi Core
- Geekbench 4 – Memory Latency Score (Single Core)
- Geekbench 4 – Memory Bandwidth (Multi Core)
- 3DMark 11 – Physics Score
- 3DMark Time Spy – Physics Score
- Gaming Performance
- Ashes of The Singularity – Average FPS
- GTA V – Average & 1% FPS
Tambahan: Sekilas mengenai FPS dan Frame Time
Ada beberapa skenario pengujian dalam gaming yang menghasilkan variasi framerate cukup tinggi yang tidak bisa terdeteksi oleh penghitungan average FPS(frame per second) saja. Kejadian ini membuat kami memutuskan untuk melihat data Frametime log. Frametime adalah waktu dimana 1 (satu) frame akan di-render oleh sistem, biasanya dalam satuan milliseconds (ms). Selama ini kami menggunakan FPS (Frame per second) sebagai unit pengukuran untuk mempermudah perbandingan. Namun, ada kalanya pengukuran frame time ini bisa lebih penting, karena bisa memberi kami data untuk melihat seberapa jauh variance/perbedaan dari waktu render masing-masing frame.
Umumnya, waktu render yang jauh berbeda antar frame, misal frame pertama dirender pada 16.7 ms, lalu frame kedua pada 40 ms, lalu frame ketiga pada 16.7 ms, akan membuat kita merasa adanya ‘stuttering’ dalam game.
Sebagai perbandingan, inilah konversi FPS ke Frametime:
(dengan rumus FPS = 1000/Frametime, frametime dalam satuan ms. Berlaku sebaliknya, Frametime = 1000/FPS )
- 120 FPS = 8.3 ms (1000/120 = 8.3)
- 60 FPS = 16.7 ms (1000/60 = 16.7)
- 30 fps = 33.3 ms (1000/30 = 33.3)
- 20 fps = 50 ms (1000/20 = 50)
Ini berarti makin KECIL frametime, makin BESAR FPS-nya, dan berlaku sebaliknya.
Setelah menganalisa lebih lanjut, kami menemukan bahwa ada juga cara mudah untuk menentukan apakah sebuah sistem PC mengalami ‘stutter’ yang parah atau tidak. Salah satunya adalah dengan menganalisa frametime log dari beberapa tool seperti FRAFS, Tool sederhana ini dapat menghitung secara otomatis bagian 1% frame yang ‘terburuk’ dari sekumpulan data frame time ( 1% Minimum Framerate, a.k.a 99th percentile).
Tentunya, PC yang nilai ‘1% minimum FPS’-nya jauh lebih rendah dari FPS rata-rata, pastinya akan mengalami ketidaknyamanan berupa berbagai kejadian ‘stutter’ dalam game.
Testbed
- Processor: Intel Core i9 9900K @ 5.0GHz
- Motherboard: Gigabyte Z390 Aorus Master (BIOS Ver. F6)
- CPU Cooler: Cooler Master MasterLiquid 240
- RAM: HyperX Predator RGB DDR4-3200 CL16 32GB Kit (4x8GB, Dual DIMM per Channel)
- VGA: NVIDIA RTX 2080Ti Founders Edition (Pengujian Game) & Zotac GTX 1050 2GB (Pengujian Non-Game)
- Storage: 2x HyperX Fury 240GB
- PSU: Corsair HX750
- OS: Windows 10 Spring Creators Update 1803
- HyperX Predator RGB DDR4-3200 32GB Kit - Overview & Kit Specification
- HyperX Predator RGB DDR4-3200 32GB Kit - Product Gallery
- HyperX Predator RGB DDR4-3200 32GB Kit - Ruang Lingkup, Metode Pengujian, dan Testbed
- HyperX Predator RGB DDR4-3200 32GB Kit - Pengaturan RGB Lighting & Pembahasan Profile XMP
- HyperX Predator RGB DDR4-3200 32GB Kit - Performance Test
- HyperX Predator RGB DDR4-3200 32GB Kit - Kesimpulan