Review RAM HyperX Predator RGB DDR4-3200 32GB Kit (4x 8GB)

Reading time:
December 12, 2018

Ruang Lingkup & Metode Pengujian

Mari kita beralih ke pengujian performa. Di artikel ini, kami akan melakukan beberapa pengujian yang melingkupi:

  1. Fitur pengaturan penchayaan yang tersedia pada Software RGB Fusion dan Pembahasan rating XMP dan juga performa RAM saat XMP vs default (SPD)
  2. Untuk melihat performa yang ditawarkan memori ini maka kami melakukan pengujian benchmark sintetis berikut ini:
    • Geekbench 3 – Memory Score (Multi Core)
    • Geekbench 4 – Single Core & Multi Core
    • Geekbench 4 – Memory Latency Score (Single Core)
    • Geekbench 4 – Memory Bandwidth (Multi Core)
    • 3DMark 11 – Physics Score
    • 3DMark Time Spy – Physics Score
  1. Gaming Performance
    • Ashes of The Singularity – Average FPS
    • GTA V – Average & 1% FPS

Tambahan: Sekilas mengenai FPS dan Frame Time

Ada beberapa skenario pengujian dalam gaming yang menghasilkan variasi framerate cukup tinggi yang tidak bisa terdeteksi oleh penghitungan average FPS(frame per second) saja. Kejadian ini membuat kami memutuskan untuk melihat data Frametime logFrametime adalah waktu dimana 1 (satu) frame akan di-render oleh sistem, biasanya dalam satuan milliseconds (ms). Selama ini kami menggunakan FPS (Frame per second) sebagai unit pengukuran untuk mempermudah perbandingan. Namun, ada kalanya pengukuran frame time ini bisa lebih penting, karena bisa memberi kami data untuk melihat seberapa jauh variance/perbedaan dari waktu render masing-masing frame.

Umumnya, waktu render yang jauh berbeda antar frame, misal frame pertama dirender pada 16.7 ms, lalu frame kedua pada 40 ms, lalu frame ketiga pada 16.7 msakan membuat kita merasa adanya ‘stuttering’ dalam game.

Sebagai perbandingan, inilah konversi FPS ke Frametime:
(dengan rumus FPS = 1000/Frametime,  frametime dalam satuan ms. Berlaku sebaliknya, Frametime = 1000/FPS )

  • 120 FPS8.3 ms (1000/120 = 8.3)
  • 60 FPS16.7 ms (1000/60 = 16.7)
  • 30 fps33.3 ms (1000/30 = 33.3)
  • 20 fps50 ms (1000/20 = 50)

Ini berarti makin KECIL frametime, makin BESAR FPS-nya, dan berlaku sebaliknya.

Setelah menganalisa lebih lanjut, kami menemukan bahwa ada juga cara mudah untuk menentukan apakah sebuah sistem PC mengalami ‘stutter’ yang parah atau tidak. Salah satunya adalah dengan menganalisa frametime log dari beberapa tool seperti FRAFSTool sederhana ini dapat menghitung secara otomatis bagian 1% frame yang ‘terburuk’ dari sekumpulan data frame time ( 1% Minimum Framerate, a.k.a 99th percentile).

Tentunya, PC yang nilai ‘1% minimum FPS’-nya jauh lebih rendah dari FPS rata-rata, pastinya akan mengalami ketidaknyamanan berupa berbagai kejadian ‘stutter’ dalam game.

[caption id="attachment_12286" align="aligncenter" width="500"]Pada sampel data frametime berikut, terlihat bahwa data Average tidak terlalu mencerminkan 'spike' yang terjadi, sedangkan data 99th percentile-nya lebih mendekati sebagian besar lonjakan yang terjadi sepanjang game berlangsung Pada sampel data frametime berikut, terlihat bahwa data Average tidak terlalu mencerminkan ‘spike’ yang terjadi, sedangkan data 99th percentile-nya lebih mendekati sebagian besar lonjakan yang terjadi sepanjang game berlangsung[/caption]

Testbed

IMAG2073 IMAG2054
  • Processor: Intel Core i9 9900K @ 5.0GHz
  • Motherboard: Gigabyte Z390 Aorus Master (BIOS Ver. F6)
  • CPU Cooler: Cooler Master MasterLiquid 240
  • RAM: HyperX Predator RGB DDR4-3200 CL16 32GB Kit (4x8GB, Dual DIMM per Channel)
  • VGA: NVIDIA RTX 2080Ti Founders Edition (Pengujian Game) & Zotac GTX 1050 2GB (Pengujian Non-Game)
  • Storage: 2x HyperX Fury 240GB
  • PSU: Corsair HX750
  • OS: Windows 10 Spring Creators Update 1803
Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Bodi MSI Prestige 13 AI EVO A1M Form Factor Clamshell…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Bodi Form Factor Clamshell Material Polycarbonate Warna Blue Terlihat kalau…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Bodi dan Desain Form Factor Clamshell Material Aluminium untuk punggung…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 13, 2024 - 0

Review Final Fantasy VII Rebirth: Makin Cinta, Makin Ribet!

Ketika Square Enix mengumumkan untuk pertama kalinya - proyek Final…
March 13, 2024 - 0

Dianggap Mahal dan Rakus, Expansion Persona 3 Reload di Steam Diserang Review Negatif

Pertanyaannya memang tidak pernah berkisar soal akan atau tidak, tetapi…
March 13, 2024 - 0

Payday 3 Mengecewakan, CEO Starbreeze Dipecat

Ketika ia pertama kali diperkenalkan ke publik, hype yang mengitari…
March 13, 2024 - 0

Epic Tetapkan Harga Unreal Engine 5 untuk Non-Developer Game

Menyebutnya sebagai engine paling populer di industri game saat ini…