AMD Perkenalkan 2nd Gen Ryzen Mobile: Mulai Dari Athlon 300U 15W hingga Ryzen 7 3750H 35W 12nm

Reading time:
January 7, 2019
RyzenMobile 2ndGen 1RyzenMobile 2ndGen 4

AMD mengawali tahun 2019 dengan sebuah kejutan menarik: mereka menawarkan update pada lini produk mobile/notebook mereka, yang diberi nama 2nd Gen Ryzen Mobile. Kehadiran generasi kedua ini tentunya diharapkan memberi alternatif menarik bagi pasar notebook, dengan menawarkan produktivitas dan kinerja ekstra pada form factor menarik yang tipis dan ramping, khususnya kelas notebook ultra-thin.

RyzenMobile 2ndGen 7

AMD menyatakan juga bahwa pada Ryzen mobile generasi 2 ini mereka sudah menyiapkan berbagai produk yang siap mengharapi semua area di market, mulai dari entry-level notebook, mainstream/premium notebook, dan juga gaming notebook. AMD pun mengatakan bahwa mereka berjanji untuk membuat update driver versi Ryzen mobile akan dilakukan sejalan dengan Radeon Software update versi desktop (catatan: Driver update ryzen mobile umumnya sangat jarang dilakukan, sampai kami harus melakukan modifikasi driver khusus hanya untuk memaksa driver RSA 2019 terakhir untuk diinstall).

Tanpa menunggu lama, berikut lini produk Ryzen Mobile 2nd Gen:

RyzenMobile 2ndGen 6B
*klik untuk memperbesar

Dilihat dari rangkaian produk ini, terlihat bahwa:

  • Selain produk dengan rating 15W untuk notebook tipis (U-series), nampak di sini AMD sudah dari awal menyiapkan lini produk high-performance 35W(H-series), yang nampak ditujukan untuk cpu-intensive workload, atau gaming (Jika dilihat lebih dekat, base/boost clock pada seri H dan seri U nampak tidak ada bedanya, namun kami cukup yakin bahwa seri H yang 35W akan diizinkan untuk bertahan pada clock turbo lebih lama)
  • Konfigurasi core tertinggi pada Ryzen 2nd Gen Mobile adalah 4-Core 8-Thread, tidak berubah dari gen sebelumnya.
  • Semua Ryzen 2nd Gen Mobile 3000-series nampak hadir dengan fabrikasi 12nm, perubahan fabrikasi ini nampaknya mengizinkan clockspeed lebih tinggi pada range TDP sama seperti pada desktop-nya
  • Melihat bahwa Raven Ridge ‘APU’ yang dulu datang di seri desktop menggunakan 14nm, Ryzen 2nd gen mobile menandakan pertamakalinya AMD mengumumkan ‘APU’ 12nm.
  • Prosesor Ryzen 7 3750H / Ryzen 7 3700U seri tertinggi memiliki Boost Clock max. pada 4Ghz! Radeon VEGA 10 integrated Graphics-nya juga berjalan pada clock 1400Mhz (ini lebih tinggi dari seri sebelumnya dimana Max Graphics Clock pada Vega Integrated Graphics di Ryzen mobile hanya sekitar 1.1 – 1.3 Ghz)
  • Untuk seri entry level, AMD menawarkan AMD Athlon 300U (dan dari semua produk baru ini, Athlon 300U nampak masih menggunakan fabrikasi 14nm yang lama)

 

**Catatan: Nilai TDP yang dicantumkan di atas adalah Typical TDP.  Perlu dicatat bahwa vendor notebook dapat sedikit mengubah nilai ini untuk menyesuaikan dengan faktor desain mereka (“cTDP”). Ryzen 5 2500U yang memiliki rating 15W misalnya, dapat dikonfigurasi dengan cTDP lebih tinggi ke 25W atau bahkan 30W untuk memberikan performa extra (walau ini harus dibayar dengan solusi pendingin yang lebih baik, dan umur baterai yang lebih rendah).

 

 

Preview Performance: Ryzen 5 3500U / Ryzen 7 3700U

Seperti apa kinerjanya? Berikut preview yang diberikan AMD:

RyzenMobile 2ndGen 3
Casual 720p gaming performance *klik untuk memperbesar

 

RyzenMobile 2ndGen 2BED
CPU Multithreaded Performance

 

RyzenMobile 2ndGen 2CED
Integrated Graphics Performance

 

RyzenMobile 2ndGen 2
Spesifikasi – Test Specs dari AMD * klik untuk memperbesar

 

Gaming Notebook dengan AMD Ryzen 2nd Gen Mobile: ASUS FX505DY TUF GAMING

RyzenMobile 2ndGen 5
*klik untuk memperbesar

Mengingat gaming notebook merupakan salah satu market incaran AMD di 2019 ini, AMD menunjukkan salah satu produk yang nanti akan dirancang berbasis 2nd-gen Ryzen Mobile: ASUS FX505DY TUF GAMING.

Notebook ini dibekali Ryzen 2nd Gen Mobile H-series (Bisa Ryzen 5 3550H, maupun 3750H), GPU discrete Radeon RX 560X dengan 4GB VRAM, RAM DDR4 upgradeable hingga 32GB, opsi storage 256GB NVMe + 1TB HDD, hingga pilihan layar 15.6″ menarik: IPS 1920×1080 120Hz dengan FreeSync.

 

2019: Awal yang Menarik dari AMD

Slide 1
12nm yang tadinya ada di desktop ‘Pinnacle Ridge’, sekarang nampak digunakan pada notebook?

 

Produk notebook AMD berbasis Ryzen belum lama rilis di Indonesia awal 2018 lalu, dan baru mulai dikenal banyak pada pertengahan hingga akhir 2018.

Sebelum kemunculan Ryzen ‘Raven Ridge’ mobile, produk notebook AMD berbasis teknologi lama seperti ‘Kaveri’ dan generasi sebelumnya memiliki performa yang sedikit di bawah rata-rata kompetitornya, ini juga diperparah dengan berbagai vendor notebook memberikan beberapa pilihan desain yang buruk, seperti:

  • Penggunaan RAM single-channel yang memangkas kinerja integrated graphics
  • Pemberian kartu grafis diskrit(discrete GPU) yang LEBIH lambat atau sama lambatnya dengan integrated graphics, hanya untuk mempertahankan ‘image’ kalau “notebook tersebut bisa dipakai gaming karena ada discrete GPU”
  • Build quality kelas low-end, mulai dari chassis, hingga display
  • Tidak adanya opsi SSD, hanya HDD yang membuat sistem tidak responsif. Opsi dual-drive SSD+HDD pun masih jarang di masa itu

Pada masa Bristol Ridge, hal ini sudah mulai berangsur membaik, dan pada Raven Ridge akhirnya banyak vendor yang akhirnya memberikan desain premium dan merancang laptop kelas atas berbasis prosesor AMD. Namun demikian, umur Ryzen mobile masih tergolong ‘muda’ dan belum banyak yang benar-benar memanfaatkan kapabilitas dari prosesor berarsitektur Zen tersebut untuk merancang sebuah notebook high-performance.

Ryzen 2nd Gen Mobile nampak datang dengan tujuan mengubah pandangan pengguna awam yang masih punya anggapan bahwa produk AMD adalah produk ‘kelas dua’. Tidak tanggung-tanggung, AMD mengklaim bahwa 2nd-Gen Ryzen adalah prosesor tercepat di kelasnya, dan mampu memberikan performa tinggi dan fitur yang berlimpah.

Kami menunggu untuk melihat apakah Ryzen 2nd gen dengan fabrikasi 12nm ini dapat memberikan peningkatan yang berarti.

RyzenMobile 2ndGen 8

Tahun 2019 nampaknya akan menjadi tahun yang menarik untuk upgrade notebook ya? Mari tunggu saat produk-produk ini akan datang ke pasar Indonesia 🙂

 

 

Share
Load Comments

Gadget

July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…
June 17, 2025 - 0

Review Huawei nova 13 Pro: Kamera Selfie Terbaik, Desain Keren!

Huawei nova akhirnya balik lagi ke Indonesia! Ini adalah smartphone…

Laptop

October 1, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming Part 1: Laptop Tanpa Ini, Bukan Laptop Gaming! feat. HP OMEN MAX 16

Kalau ngomongin soal laptop gaming, kebanyakan orang hanya melihat ke…
September 29, 2025 - 0

Podcast: Apa Hebatnya Laptop AI? Buka-Bukaan dengan ASUS!

Belakangan ini kata “Laptop AI” semakin sering kedengaran. Biasanya ini…
September 24, 2025 - 0

Review ASUS Gaming V16 (V3607VM) 2025: Kombo Kencang-Terjangkau Buat Main Game dan Kerja

  Jujur deh ASUS, kalian bikin Laptop Gaming atau Laptop…
September 19, 2025 - 0

Review Lenovo Legion 5 (15AKP10): Laptop Gaming Performa Kencang Cocok Buat Kerja

Ini adalah Laptop Gaming Copilot+ PC pertama dari Lenovo! Prosesornya…

Gaming

October 4, 2025 - 0

Modder Sulap LEGO Game Boy Menjadi Handheld Console Sungguhan

LEGO Game Boy yang seharusnya hanya menjadi mainan collectible berubah…
October 4, 2025 - 0

Kreator Peak Buat Crashout Crew, Game Co-op Dengan Twist Seru

Setelah terbukti kemampuannya dengan Peak, studio Aggro Crab buat Crashout…
October 4, 2025 - 0

Microsoft Siapkan Layanan Xbox Cloud Gaming, Gratis Dengan Iklan

Microsoft mulai tes layanan streaming game Xbox Cloud Gaming, yang…
October 4, 2025 - 0

Starbreeze Studios Putuskan Batalkan Proyek Game Live Service D&D

Setelah dikerjakan selama 2 tahun, Starbreeze Studios putuskan untuk batalkan…