Masuk 25 Tahun, Bhinneka Rencanakan Transformasi Multichannel ke Omnichannel
25 tahun sudah kiprah Bhinneka di tanah air dengan tiga unit bisnis mereka yaitu. Bermula dari Bhinneka Digital Printing Solutions, kemudian melahirkan e-commerce Bhinneka.com, (B2C) dan Bhinneka Bisnis B2B.id (B2B). Di usia emasnya ini Bhinneka memiliki rencana strategies mengenai bisnis Bhinneka kedepan.
Adapun rencana tersebut adalah transforms bisnis dari Bhinneka dari multichannel dengan adanya toko offline dan online, ke bisnis OmniChannel yang memiliki ekosistem yang lebih luas. Dengan bentuk omnichannel, Bhinneka tak hanya melayani pembelian suatu produk tetapi juga mencakup layanan purna jual.
Hendrik Tio, selaku CEO Bhinneka mengungkapkan, “Dengan bentuk OmniChannel, layanan yang kami berikan akan menjadi seamless, terintegerasi antara satu dengan yang lainnya. Baik dari segmen B2C, B2B maupun B2G.”
Dalam mewujudkan hal tersebut, tentunya Bhinneka harus meningkatkan modal baik dari segi infrastructure, teknologi maupun SDM. Untuk itu Bhinneka harus mengelurakan investasi yang cukup besar hingga miliaran rupiah.
Saat ini pertumbuhan bisnis Bhinneka yang berjalan paling pesat adalah sektor B2B. Terlebih Bhinneka baru meluncurkan layanan baru yaitu B2B.id. Namun Bhinneka tetap berusaha untuk meningkatkan sektor B2C, melihat potensi pasar Business to Consumer ini masih memiliki margin yang besar. Secara keseluruhan, bisnis Bhinneka yang paling besar masih di segmen B2G, kemudian B2B dan selanjutnya B2C.
Saat ini Bhinneka memiliki sekitar 9000 mitra vendor dan 3000 mitra vendor. Bhinneka berencana membuka 5 toko offline untuk meningkatkan pelayanan mereka. Dengan jumlah pelanggan hingga mencapai lebih dari 40 ribu, Bhinneka tetap menawarkan pelayanan yang berkualitas lewat tag line mereka yaitu Asli, Bikin Tenang.