Review: GeForce RTX 2060 vs GeForce GTX 1080 (Gigabyte GeForce RTX 2060 Gaming OC 6G)
Power
Berikut konsumsi daya sistem yang kami uji (Total System Power):
Idle

Load – 3DMark Fire Strike Ultra

3DMark Per Watt – Power Efficiency

Kesimpulan
GeForce RTX 2060 menunjukkan adanya pergeseran yang cukup berarti di kelas graphics card, dimana GPU mainstream ini akhirnya bisa mencapai performa GPU flagship tahun 2016 NVIDIA, GeForce GTX 1080 (Tentu performa GeForce RTX 2060 masih bisa sedikit ditingkatkan dengan overclocking untuk membuatnya mencapai performa sedikit lebih tinggi lagi). Performa yang ditawarkan juga nampak cukup memadai untuk bermain game terkini pada skenario 1080p high-refresh rate. Pada 4K, performa-nya memang masih agak terbatas, walau RTX 2060 bisa mendekati 4K60 di beberapa titel game seperti Forza Horizon 4, dan Battlefield 1.
Sebagai catatan tambahan pada pengujian di 4K yang juga diuji untuk meningkatkan alokasi Video RAM, kami tidak menemukan variasi frametime dan penurunan performa di 1% Min FPS yang signifikan , menandakan bahwa Video RAM 6GB pada RTX 2060 tidak menjadi limitasi, dan berlaku sebaliknya: Video RAM 8GB yang digunakan di GTX 1070 Ti / GTX 1080 nampak tidak memberi performance advantage.
Ini berlaku pada skenario pengujian kami, dan kami sendiri belum melakukan eksplorasi lebih jauh pada skenario gaming lain yang bisa membuat 6GB Video RAM pada RTX 2060 ‘kurang’, dan membuatnya mengalami penurunan performa signifikan.

Performa RTX 2060 saat menangani skenario DirectX Ray-tracing seperti di Battlefield V nampak masih menimbulkan pro/kontra, karena Anda tetap harus ‘menukar’ skenario FPS tinggi saat DXR OFF dengan performa sekitar setengahnya pada DXR ON, dan preferensi setiap pengguna untuk hal ini tentunya berbeda-beda. Fitur real-time ray tracing dan DLSS(deep learning super sampling) dari GeForce RTX yang sudah bisa dijalankan pada GeForce RTX 2060 memang membuatnya jadi menarik, walaupun perlu dicatat bahwa adopsi game dan aplikasi yang memanfaatkan fitur RTX masih sedikit(setidaknya saat artikel ini rilis).
Kami sendiri menganggap bahwa poin penjualan utama dari RTX 2060 bukanlah fitur ray-tracing/DLSS-nya, melainkan performa yang baik di kelas harganya, serta harganya yang sudah lebih terjangkau dari GeForce RTX lain. NVIDIA mematok harga RTX 2060 di range USD 349 (MSRP Internasional), sehingga aspek value dari RTX 2060 tersebut berpotensi membuat GeForce RTX 2070, 2080, dan 2080 Ti terkesan memiliki price vs performance yang buruk dibanding GeForce RTX 2060.
1080p Performance

4K Performance

Dengan hasil pengujian yang kami punya, nampaknya tidak salah untuk menyebut bahwa GeForce RTX 2060 adalah GPU yang bukan hanya memiliki performa sekelas GeForce GTX 1070 Ti, tapi bisa saja mendekati level performa GeForce GTX 1080 atau Radeon RX Vega 64. Gigabyte RTX 2060 Gaming OC 6G yang kami uji sedikit mengalami factory overclock, membuatnya 3-5% lebih unggul dari RTX 2060 Founders Edition. Dengan sedikit melakukan overclocking pada GPU dan GDDR6-nya (2Ghz GPU, 16Gbps GDDR6), level performa yang bisa dicapai oleh Gigabyte RTX 2060 saat di-overclock membuatnya secara konstan mengungguli GeForce GTX 1080 Founders Edition.
Gigabyte nampak memberikan power limit yang agak luas secara out-of-the-box pada GPU tersebut, menjadikannya sedikit mengonsumsi daya lebih banyak dari RTX 2060 FE. Walau perlu diperhatikan di sini bahwa power efficiency (3DMark Per Watt) yang kami dapatkan tidak terlalu jauh berubah dari keadaan default maupun overclocked, ini berarti peningkatan konsumsi daya yang terjadi dapat ‘dibayar’ dengan performa ekstra. Sebagai tambahan, baik dalam keadaan default maupun overclocked, pendingin dari Gigabyte RTX 2060 Gaming OC bisa menjaga suhu GPU di bawah 70C sembari masih beroperasi dengan noise level yang masih masuk akal.


Sampai jumpa di pengujian kami yang berikutnya!