AWS Kompetitif Menghadapi Pasar yang Menantang
Sebagai salah satu raksasa cloud computing dunia, Layanan dari AWS (Amazon Web Services) tentunya sudah digunakan oleh banyak sekali perusahaan. AWS sendiri menawarkan 165 layanan cloud yang bisa membantu pengguna layanan mereka untuk berkembang, menjalankan usaha mereka dengan banyak sekali keunggulan. Kali ini, di AWS re:Invent 2019, yang tengah digelar di Las Vegas, AS, perwakilan media dari Indonesia mendapatkan kesempatan untuk berbicang-bincang dengan petinggi AWS di wilayah ASEAN/Asia Tenggara, Conor McNamara, untuk membahas terkait bagaimana sepak terjang AWS di wilayah tersebut.
Conor McNamara saat ini memegang jabatan sebagai Managing Director AWS untuk ASEAN. Menurutnya, ASEAN merupakan wilayah yang menarik dan pasar yang menantang. Hal itu membuat AWS benar-benar tertarik untuk menggarap wilayah ini.
Banyak Start Up Dorong Adopsi Cloud
ASEAN, termasuk Indonesia, merupakan wilayah yang menghasilkan banyak sekali start up. Umumnya, start up cenderung akan berani dalam mengadopsi teknologi, selama teknologi itu bisa membantu mereka. Hal itu membuat banyak sekali start up mulai menggunakan cloud sejak awal, bukan hanya untuk layanan dasar, tetapi juga untuk layanan-layanan lanjut seperti analytics, big data, security, dan lain sebagainya.
Melihat jumlah start up yang banyak di ASEAN, dengan kecenderungan di atas, potensi adopsi cloud di ASEAN tentu saja tinggi, dan ini berarti akan banyak pemain cloud yang bersaing di sini. McNamara menyebutkan bahwa di sini AWS, dengan berbagai layanan yang ditawarkan, memiliki keunggulan tersendiri, karena tawaran yang bisa diberikan terbilang sangat lengkap. Namun, bukan berarti AWS hanya mengandalkan layanan-layanan mereka itu saja, mereka harus bisa mengadaptasikan layanan yang ada, membuatnya bisa diandalkan oleh pengguna layanan mereka di ASEAN, termasuk start up, untuk memenuhi kebutuhan masing-masing yang beragam.
Harus Utamakan Kebutuhan Pelanggan
AWS menyebutkan, hanya dengan bekal layanan-layanan mereka, mereka bisa bersaing dengan sangat baik di ASEAN, Salah satunya karena layanan yang mereka tawarkan terbilang unik, di mana puluhan layanan mereka tidak ditawarkan oleh pemain lain di ranah cloud. Namun, untuk bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi, mereka harus membuat tawaran mereka menjadi lebih kompetitif.
Untuk membuat tawaran mereka menjadi lebih kompetitif, AWS mencoba mengutamakan kebutuhan dari pelanggan dalam menawarkan layanan. McNamara menyebutkan bahwa AWS sudah mengambil langkah untuk mengutamakan kebutuhan pelanggan di ASEAN, termasuk dengan mendengarkan masukan-masukan pelanggan dan mengatur ulang strategi mereka, bahkan hingga tingkat masing-masing negara di ASEAN. Hal ini diharapkan membuat AWS bisa memberikan pendekatan tawaran yang akurat, bisa mengakomodasi kebutuhan layanan cloud yang benar-benar sesuai dengan pelanggan mereka.
Masih di Awal Perjalanan
Ke depan, McNamara ingin AWS terus meningkatkan tawaran mereka, mendorong perusahaan untuk mengadopsi layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, yang dimotori oleh teknologi terbaru, salah satunya machine learning. AWS sendiri menaruh perhatian lebih untuk machine learning ini, karena bisa membuka banyak potensi untuk pelanggan mereka, termasuk di ASEAN, tetapi mereka juga sadar akan tantangan di bidang ini. Namun, mereka yakin, dengan mendorong machine learning yang makin terjangkau, makin mudah dibentuk, dan makin mudah digunakan (democratizing machine learning), peminat teknologi baru ini akan makin banyak dan dengan ragam layanan mereka, AWS bisa membantu banyak pihak merasakan manfaatnya.
McNamara menyebutkan, apa yang telah dilakukan AWS di ASEAN ini masih bisa dikatakan di awal perjalanan. Namun, sejauh ini, dia cukup puas dengan perkembangan mereka dari waktu ke waktu. AWS, dengan ragam layanan mereka, memiliki senjata yang lengkap, yang bisa diolah menjadi paket yang kompetitif untuk menghadapi pasar yang menantang ini, yang tentunya akan membawa mereka berkembang lebih baik lagi di ASEAN.