Mengolah dan Mengelola Multimedia dari NAS: Apa Bisa?
Memanfaatkan NAS (Network Attached Storage) sebagai sarana untuk menyimpan file bisa dikatakan sudah makin umum di era saat ini. Dulu, NAS memang hanya dikenal dan digunakan oleh kalangan tertentu saja. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan akan media penyimpanan yang mudah diakses dari mana saja dan dari perangkat apa saja, makin banyak orang yang memanfaatkan NAS ini.
Salah satu jenis file yang banyak disimpan di NAS adalah terkait multimedia. Bukan hanya content creator, banyak pengguna dari kalangan lain yang memanfaatkan NAS untuk menyimpan file-file multimedia. Ya, NAS memang bisa menawarkan kapasitas besar dan perlindungan terhadap data, sehingga cocok untuk menyimpan file-file multimedia. Namun, pertanyaan yang banyak muncul, apakah NAS hanya sekadar bisa untuk menyimpan file-file multimedia saja? Apakah tidak ada fungsi lain yang ditawarkan NAS masa kini untuk “mengolah” file-file multimedia itu? Kami akan mencoba memberikan gambaran untuk menjawab pertanyaan itu dalam artikel ini.
Multimedia di NAS Masa Kini
Kebutuhan akan pengolahan multimedia memang makin meningkat belakangan ini, seiring dengan semakin mudahnya seseorang melakukan pengambilan konten, baik berupa foto, audio, dan video. Oleh karena itu, produsen NAS pun mulai menghadirkan kemampuan pengolahan file-file multimedia ke dalam NAS. Jenis dan tingkat pengolahan yang ditawarkan pun beragam, sesuai dengan pandangan masing-masing produsen NAS terhadap kebutuhan pengolahan multimedia oleh pengguna produk mereka.
Untuk artikel ini, kami akan mengambil contoh di salah satu NAS yang tengah kami uji, yaitu Synology DS420j. Seperti NAS Synology lain, DS420j ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur pendukung multimedia, yang bisa dikatakan sangat membantu untuk yang membutuhkan NAS yang bisa mengolah file-file multimedia. Sebelum membahas kemampuan pengolahan multimedia di NAS ini, mari kita lihat terlebih dahulu spesifikasi dari NAS ini.
Sepintas Tentang Synology DS420j
Synology DS420j merupakan NAS 4-bay, yang berarti bisa menampung 4 buah storage, yang ditujukan sebagai produk entry-level untuk kebutuhan penggunaan di rumah atau kantor skala kecil. Tersedianya 4-bay membuat NAS ini bisa menampung hingga 4 buah storage, dengan kapasitas maksimal yang didukung hingga 64 TB. Dukungan hingga kapasitas sebesar itu tentu saja cocok untuk kebutuhan multimedia, karena umumnya multimedia banyak diasosiasikan dengan file atau kumpulan file dengan ukuran besar.
Keempat drive bay dari DS420j ini tidak bisa diakses dari sisi luar, sehingga kita harus membuka penutup casing NAS ini untuk mengaksesnya. NAS ini bisa menampung storage 3.5″ dan 2.5″ yang bisa dipasang ke tray yang tersedia untuk pemasangan ke dalam NAS. Sayangnya, desain tray ini tidak mendukung pemasangan storage secara tool-less. Kita harus memasang storage ke tray terlebih dahulu dengan menggunakan baut yang tersedia di paket penjualan. DS420j ini disebut mendukung beberapa mode, yaitu JBOD, RAID 0, RAID 1, RAID 10, RAID 5, RAID 6, dan Synology Hybrid Raid.
NAS ini memiliki satu konektor DC In, satu port Gigabit Ethernet, dua port USB 3.0, serta satu tombol reset yang terdapat di sisi belakang. Sementara tombol power dan deretan lampu indikator ada di sisi depan. Chip Realtek RTD1296, dengan konfigurasi quad-core 1.4 GHz, digunakan sebagai dapur pacu NAS DS420j ini, dengan didukung RAM berkapasitas 1 GB.
Konfigurasi Storage untuk Multimedia
Bicara mengenai NAS, kita tentu saja juga harus memperhatikan storage yang digunakan di dalamnya. Untuk multimedia, kapasitas besar tentu saja dibutuhkan, dan hal itu tidak jadi masalah di Synology DS420j karena NAS ini bisa menampung 4 buah storage. Namun, kebutuhan akan redundancy, atau ada semacam “backup” agar data tidak hilang saat ada kerusakan storage yang terpasang juga harus diakomodasi.
Melihat kebutuhan tersebut, kami mengatur 4 HDD Seagate Ironwolf 4 TB yang kami gunakan dalam DS420j di mode RAID 5. RAID 5 bisa dikatakan merupakan kompromi yang baik antara kapasitas besar dengan reduncancy. Kapasitas hingga 3/4 dari total yang terpasang masih bisa didapatkan, lebih besar bila dibandingkan penggunaan mode RAID dengan redundancy lain yang didukung, seperti RAID 1 dan RAID 10. Dari sisi reduncandy, di RAID 5 ini kerusakan 1 buah storage juga masih bisa ditoleransi, sehingga data tidak akan hilang begitu saja saat ada satu storage yang rusak.