Review ASUS ROG STRIX G15 Advantage Edition (G513QY) : Full AMD dengan Ryzen 9 5900HX + Radeon RX 6800M
Hasil Pengujian
Test 1: Benchmark Sintetis
Cinebench R15 – Max Score

Skor benchmark Cinebench pada R9 5900HX di Strix G15 termasuk mengagumkan dengan masuk ke kisaran 2200 (sebagai perbandingan singkat, nilai Cinebench R15 multi-core 2200-an adalah nilai sebuah prosesor Desktop Core i9-9900KS yang diberikan power lebih dari 150W!), walau nampaknya tidak terlampau beda jauh dengan Ryzen 7 5800H pada power setara. Ryzen 9 5900HX pada Strix G15 ini nampak memiliki performa tinggi karena diberi power ekstra.
Sesuai pengujian average clockspeed pada halaman sebelumnya, perbedaan mode ‘Performance’ dan ‘Turbo’ terlihat kurang signifikan.
Cinebench R15 – Consistency


Baik pada Performance Mode, maupun Silent Mode, skor Cinebench R15 termasuk konsisten, tidak ada perbedaan yang signifikan antar run-nya.
3DMark


Benchmark 3DMark Fire Strike Ultra 4K dan 3DMark Port Royal dari RX 6800M menunjukkan tingkat performa pada kisaran kelas RTX 3070 Mobile dengan power setara (estimasi RTX 3070 140W akan memiliki skor 3DMark Fire Strike Ultra Graphics sekitar 6800-an, sedangkan skor 3DMark Port Royal-nya ada di 6000+).

Memory Benchmark – AIDA 64

Storage Benchmark (CrystalDiskMark 8.0.1)

Berikutnya : Gaming test!
Test 2: Gaming Test
Berikut ini game yang kami uji :

Hasil – 1080p (Non Ray Tracing)

Pada pengujian gaming di 1080p Non Ray Tracing, terlihat bahwa sebagian besar game AAA Modern dengan detail ‘Mentok kanan’ bisa ditangani dengan relatif baik. Performance mode Silent-nya juga masih tergolong memadai.
Hasil – 1080p (Ray Tracing)

Pada pengujian game 1080p dengan Ray Tracing, kami mendapati hasil sedikit mixed. Ada beberapa game dengan Ray Tracing yang bisa beroperasi optimal, namun ada yang cukup berat hingga tidak bisa menyentuh 30 FPS seperti Cyberpunk dan Watch Dogs Legion.
Test 3: Content Creation
Display – SpyderX

Pengujian singkat dengan SpyderX Elite menunjukkan kalau Color Gamut display pada Strix G15 Advantage menyentuh nilai hampir 100% sRGB, sesuai klaim.
Brightness maksimal pada unit ini juga sesuai klaim, sedikit melewati 300 Nits, dan juga dengan Contrast Ratio sekitar 1000:1.
Adobe Premiere CC 2021 – 4K60 HEVC to Youtube 4K60 40Mbps Export

Di pengujian Adobe Premiere Pro 2021 dengan custom workload kami (4K60 HEVC Source + Color Correction + Multi-layer), mode MPE Software Only (CPU) diselesaikan pada sekitar 15 menit, ini termasuk agak lambat untuk kelas 8-core. Ini diduga karena konfigurasi RAM yang agak kurang optimal(lihat pengujian tambahan seputar RAM di bawah).
Sedangkan Pengujian dengan akselerasi GPU via OpenCL (ini adalah preset default di Premiere pada sistem ini), menunjukkan hasil yang cukup kencang. Meskipun ini masih kalah sedikit dari beberapa RTX 3070-series pada mode CUDA – kami belum pernah menjumpai GPU AMD kelas laptop yang memiliki performa Premiere OpenCL sekencang ini sebelumnya!
Blender 2.92 – bmw27 Project

Performa sistem pada Blender 2.92 dengan CPU renderer ada di 3 menit, termasuk baik untuk kelas 8-core.
Berikutnya, menggunakan GPU renderer OpenCL, hasil bisa dipersingkat ke 1 menit 16 detik, sekali lagi, termasuk lumayan untuk kelas GPU AMD.
Test 4: Pengujian Tambahan seputar RAM 1Rx16

ROG Strix G15 menggunakan RAM modul 8GB dengan konfigurasi 1Rx16 (Single Rank x16) – ‘x16’ dalam notasi ‘1Rx16’ itu maksudnya data-bus width per chip DRAM.
‘x16’ berarti setiap IC RAM ini memiliki data bus width sebesar 16-bit. Umumnya setiap modul memori akan memiliki jalur komunikasi sebesar 64-bit wide ke memory controller per channel-nya. Ini berarti harus ada 4(empat) buah DRAM IC dengan tipe ‘x16‘ untuk memenuhi jalur 64-bit. (4 x 16 = 64).
Sebaliknya, ada IC dengan tipe ‘x8’. Setiap IC ‘x8’ akan memiliki data bus width sebesar 8-bit, dan berarti butuh 8(delapan) IC untuk memenuhi jalur 64-bit (8 x 8 = 64).
Pada beberapa kasus, bergantung pada seberapa heavy memory access-nya, modul 1Rx8 memiliki performa/effective bandwidth lebih besar karena memiliki lebih banyak bank/bank groups yang bisa diakses secara simultan.
Penggunaan modul dengan konfigurasi 1Rx16 ini pernah kami uji pada sistem Desktop tahun 2018 lalu dan menunjukkan perbedaan bandwidth cukup signifikan meskipun frekuensi dan timingnya sama.
Pada Strix G15, kami mencoba menggunakan RAM DDR4-3200 2x8GB lain dengan konfigurasi 1Rx8 untuk melihat perbedaan performanya.

Berikut hasilnya:

Pada beberapa aplikasi yang memiliki heavy memory access, seperti beberapa game dan aplikasi video encoding, RAM 1Rx8 menunjukkan perbedaan performa cukup signifikan.
Adobe Premiere workload dengan MPE Software only yang tadinya butuh waktu 15 menit, dengan RAM 1Rx8 bisa menjadi 12 menit-an, dan game seperti Cyberpunk dan Shadow Of The Tomb Raider menunjukkan perbedaan 14-16%.
Tapi yang perlu diperhatikan juga bahwa ada aplikasi yang menunjukkan perbedaan minim bahkan TIDAK menunjukkan perbedaan sama sekali, karena limitasi pada aplikasi/skenario tersebut kemungkinan bukan pada memory access.
Test 4: Pengujian Tambahan – External Monitor 1080p

ASUS ROG Strix G15 tidak memiliki GPU Switch hardware (a.k.a MUX / Display Multiplexer) secara spesifik, sehingga kita tidak akan menemui mode ‘Discrete GPU Only’ padanya.
Ini berarti laptop ini menggunakan mode ‘Hybrid’ Switching pada GPU, yang berarti :
- Display terkoneksi pada Integrated Graphics
- Discrete GPU baru aktif saat ada workload berat
Mode Hybrid (kadang disebut juga ‘muxless’) ini bagus untuk battery life, namun pada konfigurasi GPU tertentu (biasanya pada GPU kencang), mode hybrid ini berpotensi menghasilkan penalty performance.
Untungnya, ada cara untuk mengkoneksikan GPU RX 6800M-nya secara langsung, kita bisa mengkoneksikan RX 6800M-nya secara langsung ke external monitor dengan DisplayPort via USB-C yang tersedia, dan akan menjadi seperti ini :

Berikut ini performanya saat GPU terkoneksi langsung ke Display:

Ada beberapa aplikasi yang mendapatkan peningkatan performa saat GPU terkoneksi langsung ke Display. Jadi, Anda yang ingin performa grafis maksimal dari notebook ini, bisa mencoba mengkoneksikan display ke port USB-C-nya.
Test 5 Pengujian Tambahan – Gaming 1440p Vs Desktop RX 6700 XT
Kami juga mencoba membandingkan performa gaming 1440p pada RX 6800M ini ke sebuah Radeon RX 6700 XT Desktop. Berikut Hasilnya :

Hanya dengan 145W Rated power, performa RX 6800M bisa ada di sekitar 80%-an GPU RX 6700XT Desktop dengan power rating 230W, menunjukkan RX 6800M termasuk kencang sebagai GPU mobile, dan juga cukup power-efficient.
Test 6 – Temperature
Berikutnya pengujian temperatur (suhu ruang diset pada 25 C) :
CPU Temperature – Cinebench R15

GPU Temperature – 3DMark Fire Strike Ultra Stress Test

Nampak pada performance mode, temperatur GPU relatif terjaga, walaupun temperatur CPU sudah mulai masuk kisaran 90C. Mode Silent nampak memberikan temperatur yang jauh lebih dingin.
CPU & GPU ‘Torture Test’ – Cyberpunk 2077


Dengan load Cyberpunk yang cukup ‘menyiksa’, Suhu CPU secara konstan berada di atas pada angka 90C. AMD menganggap suhu ini relatif wajar karena ada berbagai sensor pada platform dan juga chip CPU Ryzen dan GPU Radeon ini untuk memastikan reliability sistem terjaga. Kami sendiri menganggap pilihan target temperatur agak cukup aggresive.
Untungnya ASUS memberikan mode Silent, dimana suhu CPU dan GPU-nya jauh lebih terjaga.
Anda juga bisa mencoba mode Manual seperti di bawah ini :


Dengan fan diset pada 70% @ 90C, kami tidak melihat suhu prosesor berubah drastis, namun suhu GPU yang turun cukup jauh.
Test 7 – Battery Life & Charging


Dengan uji video playback H264 1080p kami, laptop ini mendapat hasil 9 jam lewat, dan ini cukup mengagumkan untuk sebuah laptop gaming di kelas ini.
Pada saat charging pun pada 30 menit charging kami mendapat sekitar 50% battery life, berkat fitur Fast Charge (dengan maximum charge rate tercatat di 84W). Ini berarti dengan 30 menit charging, kita bisa mendapat battery life sekitar 3-4 Jam.
Test 8 – On-Battery Performance
Hal yang sering kurang diperhatikan pengguna adalah CPU dan GPU laptop akan masuk ke mode power lebih rendah (atau menggunakan power limit lebih rendah) saat beroperasi dengan battery.
Berikut ini catatan singkat kami :


Dari normalnya diberi power 135W saat plugged-in, GPU RX 6800M pada G15 Advantage hanya diberi sekitar 55-60W Power saat dijalankan pada battery. Dan total CPU=GPU power menjadi sekitar 65-70W total.
Ini adalah hasil benchmark untuk perbandingan antara mode plugged in dan on battery :

Terlihat bahwa GPU performance yang nampaknya mendapat banyak limitasi saat beroperasi on-battery, walaupun performa RX 6800M-nya saat di 55W masih relatif tinggi di kelas daya-nya.
Performa CPU yang tidak berubah banyak, seperti pada Handbrake video encoding, dan juga Cinebench R15.
Kesan & Kesimpulan

GPU Radeon RX 6800M : Kompetitif
Hal yang paling menonjol dari Strix G15 tentu saja GPU yang digunakan. Radeon RX 6800M menunjukkan performa Gaming yang kompetitif dibanding pesaingnya dengan power sekelas. Cukup lumayan bagi debut pertama GPU RDNA2 di kelas laptop. GPU RX 6800M nampak siap bersaing dengan RTX 3070 (atau mungkin juga RTX 3080) pada berbagai titel game. Hanya saja, bagi Anda yang ingin memainkan game dengan load Ray Tracing cukup berat, perlu memperhatikan bahwa GPU RDNA2 di kelas ini masih belum seoptimal RTX 30-series, walaupun ada juga title game Ray Tracing yang berjalan relatif mulus pada RDNA2.
Konsep AMD Advantage : Menarik

Konsep ‘standar’ AMD Advantage untuk laptop gaming kelas atas ini sangat kami hargai, sudah saatnya AMD bekerjasama dengan para vendor laptop untuk memaksimalkan performa komponen dan juga gaming experience dari penggunanya.
Salah satu hal yang kami hargai adalah standar penggunaan Display Premium yang selain bisa optimal untuk high-refresh gaming, juga setidaknya masih memiliki akurasi warna yang membuatnya relatif bisa dipakai para content creator.
Pastinya kami berharap untuk melihat lebih banyak lagi varian laptop AMD Advantage.
ROG Armoury Crate: Performance Modes
Secara singkat kami ingin menambahkan bahwa performance modes pada Armoury Crate cukup berguna untuk memiliki trade-off antara Performance, Power, dan Suhu.
Mode default performance sebenarnya cukup memberikan karakteristik performance dan power yang cukup balanced, namun pada torture test seperti Cyberpunk kami melihat bahwa fan speed di mode performance ini masih kurang maksimal, mungkin karena pertimbangan noise.
Untuk itu, mode yang kami jadikan rekomendasi pada Strix G15 Advantage adalah mode Silent.
Mode Silent ini memiliki performa sekitar 80-90% Mode Performance, namun suhu-nya jauh lebih terjaga, dan fan-nya pun masih relatif sunyi untuk beban yang diberikan.
RAM 1Rx16 : Statement Dari ASUS
Sebagai tambahan, menurut statement dari representatif ASUS, mereka menggunakan RAM 1Rx16 ini karena itu adalah RAM yang mulai banyak digunakan pada modul 8GB-nya. Berikut ini statement lengkapnya :
“..DRAM Chip makers have shifted Production, and as a result the only 8GB memory sticks available today and going forward will be single rank x16.
This is a PC industry level transition and not limited to any one model or brand.Older memory sticks can perform 5-10% better depending on the chips used and their configuration (x8). The performance difference depends on the game and graphics settings, but is generally smaller for newer titles that use more efficient memory management mechanisms.
The memory in the StrixG Advantage Edition is full upgradeable, so anyone interested in getting the most out of their ROG StrixG Advantage Edition and has access to an older 8+8GB memory kit or a 16+16GB memory kit can get a couple extra FPS by swapping their memory. ”
-ASUS via @JarrodsTech (Twitter, 11 Jun 2021)
Jadi, Anda yang menggunakan game/aplikasi yang dipengaruhi RAM 1Rx16 ini, dan menginginkan extra performance, bisa mengganti modul RAM-nya ke modul 1Rx8 (kami masih bisa menemukan modul seperti ini pada saat artikel di-publish).
Harga & Estimasi Spesifikasi Indonesia

Menurut informasi yang kami terima, unit yang kemungkinan nanti masuk ke Indonesia akan memiliki perkiraan spesifikasi sebagai berikut :
- Prosesor: Ryzen 9 5900HX
- GPU: Radeon RX 6800M 12GB
- RAM: 2x8GB DDR4-3200 (upgradeable up to 32GB)
- Storage: 1TB SSD NVME
- Display : 15.6″ 1440p 165Hz
- Battery 90Wh, Adapter 280W
Jadi perbedaan utamanya dengan unit yang kami terima kemungkinan besar ada pada Layar, dan opsi Storage.
Belum ada perkiraan harga lokal, namun melihat spesifikasinya, kami memiliki estimasi bahwa unit ini akan start di harga sekitar Rp. 30 Juta-an.
Jadi, tertarik untk memiliki laptop ROG Ryzen Radeon ini?