Review GPU Tahun 2016 vs Tahun 2021 (.feat MSI GeForce RTX 3060 12GB Gaming X)

Bagi pengguna PC Desktop, melakukan upgrade Graphics Card bukan hal mudah saat ini. Supply yang terbatas, demand yang meledak, membuat kita lebih sering menjumpai berbagai GPU dengan harga tinggi. Ini membuat banyak pengguna memilih untuk bertahan dengan GPU lama-nya.
Ini sangat masuk akal, dan berarti Keputusan upgrade GPU harus dilakukan dengan cermat dan TIDAK bisa dilakukan sembarangan.
Kita perlu tahu :
- Aspek apa saja yang akan meningkat saat kita upgrade
- Apakah peningkatan tersebut MASUK AKAL dengan harga yang dibayarkan.
- Apakah peningkatan yang kita bayarkan SESUAI dengan kebutuhan
Jadi kali ini kita akan membahas sejauh mana GPU midrange lama masih bisa digunakan untuk menangani workload terkini.
Mari mulai!
Versi Video
Anda yang menginginkan versi Video dari review ini dapat menyaksikannya di sini :
GeForce GTX 1060: GPU Paling Popular di Dunia versi Steam

GeForce GTX 1060 adalah GPU paling popular menurut steam survey saat artikel ini rilis. Melalui poll singkat di komunitas lokal, keluarga Pascal ini juga lumayan popular dibandingkan GPU lain.
MSI GeForce RTX 3060 Gaming X 12GB : GPU Desktop NVIDIA Midrange tahun 2021
Tentu, sebagai pembanding, kita akan bandingkan GeForce GTX 1060 ini dengan GPU midrange tahun 2021 yakni GeForce RTX 3060.
RTX 3060 yang kami gunakan berasal dari MSI, model Gaming X.


GPU-Z

Tabel Spesifikasi

Dari spesifikasi ini, bisa dilihat bahwa :
- RTX 3060 ini menggunakan chip GA106 LHR (LHR = Lite Hash Rate, berarti hash rate mining-nya diturunkan, walaupun performa gamingnya tidak berubah)
- 3060 punya shader unit lebih sedikit dari 3060 Ti
- Video RAM-nya 12GB, Rated TDP di 170W dengan rekomendasi Power Supply 550W.
Analisa Boost Clock dan Stress Test

GPU ini menjalankan 3DMark Stress Test dengan clock average di 1860 Mhz, Lalu suhu GPU-nya ada di bawah 70C, dengan hot spot di bawah 80 C. Termasuk dingin
Testbed PC

Berikut ini spesifikasi PC yang dipakai :
- GPU 1 : GeForce GTX 1060 6GB
- GPU 2 : MSI GeForce RTX 3060 Gaming X 12GB
- Prosesor: Core i9-11900K
- Motherboard: MSI Z590 Gaming Carbon
- RAM : G.Skill Trident Z RGB 2x8GB DDR4-3600CL16
- SSD: MSI Spatium M480 2TB SSD
- CPU Cooler: MSI MAG CoreLiquid 280R Watercooling
- Power Supply: MSI MPG A850GF 850W Power Supply
- Casing: MSI MPG Velox 100P Airflow
*keterangan:
Sebuah PC berbasis i9-11900K mungkin kelihatan berlebihan dipasangkan dengan GPU Midrange seperti GTX 1060 dan RTX 3060, tapi tujuan dari testingnya adalah menyamai testbed yang biasanya dipakai, sehingga skornya bisa dibandingkan dengan berbagai pengujian sebelumnya, maupun pengujian lain yang menggunakan testbed sejenis.
Benchmark Sintetis : 3DMark
Sebelum kita masuk test gaming, kita lihat dulu skor benchmark sintetisnya di 3DMark:

Terlihat cukup jelas kalau ada beda signifikan antara RTX 3060 dan GTX 1060. Bahkan di 3DMark Port Royal ray tracing, skor GTX 1060 sebegitu jauhnya di bawah RTX 3060 karena GTX 1060 akan menjalankan ray tracing tanpa bantuan akselerasi hardware khusus.
Test 1 : 1080p AAA Games Max details, No RT
Mari kita lihat di skenario gaming umum, yakni 1080p non Ray tracing.
Game yang dipakai adalah game modern, dengan detail high atau Ultra, ini list game yang dipakai :

Berikut hasilnya.

GTX 1060 di skenario ini sudah sering menemui framerate di bawah 60 FPS average, bahkan ada beberapa yang tidak bisa menyentuh 30 Average, dengan performa terburuk pada Cyberpunk.
Sebaliknya, kelihatan bahwa untuk 1080p High-Ultra, RTX 3060 tidak kelihatan mengalami masalah untuk menyentuh di atas 60 FPS rata-rata, kecuali lagi-lagi di Cyberpunk yang memang membebani GPU.
Test 2 : 1080p AAA Games Medium details, No RT

Tentu, tidak selamanya game harus dimainkan di detail Ultra. Kadang2 menjadikan game tersebut ke preset Medium bisa memberikan performa yang lebih wajar terutama bagi GPU last gen seperti GTX 1060.
Mari kita uji lagi berikut ini:

Dengan kualitas medium, banyak dari game2 modern ini yang masih memiliki performa playable di GTX 1060. Game macam RDR2 dan WD Legion terlihat naik signifikan disini.
Test 3: Game eSport Ringan 1080p
Bagaimana dengan game esport yang load-nya cenderung ringan?
CSGO – 1080p Very Low
RTX 3060 (kanan) – AVG 600+ FPS
GTX 1060 (kiri) – AVG 480+ FPS

Dota2 di 1080p Fastest, 100% Screen Render Quality
RTX 3060 (kanan) – AVG 200+ FPS
GTX 1060 (kiri) – AVG 200+ FPS

Pada CSGO, terlihat RTX 3060 unggul sedikit pada average FPS dengan menyentuh nilai 600+, namun GTX 1060 tidak buruk, sudah mendapat lebih dari 400 FPS secara rata2. Pada tingkat performa seperti ini, pengalaman high-refresh rate antara keduanya relatif minimal.
Pada DotA2, terjadi hal yang cukup unik, karena di sini baik GTX 1060 dan RTX 3060 menunjukkan performa hampir identik di average 200-an FPS, yang berbeda hanya GPU load-nya, menunjukkan bahwa test ini sudah relatif tidak dipengaruhi GPU lagi.
Test 4: Performa Content Creation – Adobe Premiere MPE CUDA / Blender
Selain bisa digunakan untuk Gaming, Cukup umum melihat GPU dipakai untuk membantu pekerjaan seputar Content Creation.
Dukungan CUDA dan NVENC bisa mengakselerasi berbagai aplikasi content creation seperti di Adobe Premiere, dan juga Blender ini :

Berikut ini hasilnya :


Pada Adobe Premiere Export video 4K, terlihat perbedaan cukup besar antara RTX 3060 dan GTX 1060.
Sebuah RTX 3060 bisa meng-export video 4K pada kecepatan sebuah GTX 1060 export Video 1080p
Berikutnya di Blender, saat kita rendering dengan akselerasi GPU juga terlihat ada perbedaan yang cukup signifikan antara 1060 dan 3060
Test 5: Konsumsi Daya – all out vs 60 FPS Fixed gameplay
Berikutnya kita akan masuk uji konsumsi daya total sistem saat gaming.
Kami akan menggunakan Forza Horizon 4 1080p Ultra :

Cukup terlihat bahwa pada full power, sistem berbasis RTX 3060 akan mengonsumsi daya relatif besar dibanding 1060. Kebalikannya saat framerate-nya di-cap ke 60 FPS, konsumsi daya RTX 3060 lebih rendah dari GTX 1060.
Test 6 : Feature – Ray Tracing & DLSS
Sekarang kita masuk ke pengujian Feature. Dan fitur pertama kita di sini adalah fitur yang spesifik ada di GeForce RTX yakni ray tracing dan DLSS.
Ray Tracing (DXR)
Cukup jelas kalau fitur yang menjadi highlight GeForce RTX adalah ray-tracing. Secara sederhana, Ray tracing akan mengizinkan pencahayaan lebih akurat, menyerupai model pencahayaan pada Dunia nyata. Walau begitu, berbagai efek ray tracing ini bisa sebegitu membebani GPU, memberikan performa yang turun jauh.
DLSS
Secara singkat, DLSS akan menurunkan resolusi, lalu image-nya di-upscaling dengan AI.
Performa meningkat, tapi penurunan image qualitynya diminimalkan. DLSS tidak tersedia pada semua game, tapi hanya didukung game spesifik, yang untungnya menjadi makin banyak saat ini.
Berikut hasil performance test-nya, kami akan menguji dengan game Control dan Escape From Naraka:
Control (Ray Tracing)

Sayangnya untuk ekstra realisme dengan Ray Tracing ini, ada performance hit yang harus dibayar. Menghidupkan RT pada control membuat performa RTX 3060 ke 50-an FPS. Untungnya, performance yang hilang ini bisa diraih kembali dengan DLSS.
Di GTX 1060, walaupun NVIDIA mengizinkan Ray Tracing untuk dinyalakan di GPU ini, Frameratenya sudah mendekati ‘slideshow’ dan tidak bisa dimainkan.
Escape From Naraka (Ray Tracing)

Di Escape from naraka, performance hit karena ray tracing-nya jauh lebih besar lagi, dari 170-an FPS turun ke 70-an. Nampak ini terjadi karena Ray Tracing di Escape From Naraka nampak menggunakan efek yang lebih berat ke GPU. Sekali lagi, untungnya performa bisa ‘diselamatkan’ DLSS, balik ke 100-an
GTX 1060 sudah tidak kami uji di sini karena frameratenya sangat rendah sekali saat Ray Tracing ON.
Fitur Lain-Lain
Sekarang kita akan membahas fitur tambahan.
NVIDIA Broadcast
NVIDIA Broadcast adalah sejumlah tool untuk membantu experience video conferencing maupun livestreaming.
Salah satu kegunaan yang menurut kami menarik, adalah bagaimana dia bisa mengubah feed webcam, untuk mengaplikasikan beberapa GPU-accelerated effects, seperti mem-blur background, atau yang lebih menarik lagi : menghilangkan background tanpa memerlukan Green Screen.
Perhatikan gpu usage-nya naik sedikit, karena background removal ini diakselerasi GPU, bukan CPU.
Sayangnya ini membutuhkan tensor core pada GeForce RTX, membuat GTX 1060 tidak bisa mendapat fitur yang sama.

AV1 Decode

Satu lagi tambahan fitur terakhir, mungkin adalah akselerasi decode/playback video dengan format AV1.
Format AV1 sudah mulai sering digunakan youtube untuk Video resolusi tinggi.
Mungkin lihat video 1440p Battlefield dari Channel youtube NVIDIA ini :

GeForce RTX 30-series punya kemampuan AV1 Decode, sehingga CPU Usage-nya relatif lebih kecil dibanding yang sistem berbasis Pascal GTX 1060.
Dan nanti saat Video 4K sudah lebih umum, harusnya kemampuan AV1 decode ini akan membantu offload beban dari CPU ke GPU untuk memastikan playback yang optimal tanpa beban berarti bagi CPU.
Kesimpulan
Sesi pengujian singkat GTX 1060 vs RTX 3060 ini akhirnya selesai, berikut kesan dan kesimpulan kami :
AAA Gaming 1080p
Pada skenario game AAA 1080p dengan kualitas maksimal, jelas sebuah GTX 1060 mengalami keterbatasan, dibanding RTX 3060 yang relatif tidak punya masalah. Lalu apa solusi bagi pengguna GPU lama macam GTX 1060? Kalau GPU upgrade tidak dimungkinkan, saatnya pakai detail lebih rendah, seperti preset Medium.
Turunkan detail di setting game, start di medium misalnya, lalu naikkan detail hanya pada area yang memberikan pengaruh berarti ke kualitas visual.
Mungkin Anda juga bisa explore fitur macam ‘sharpening’ di NVIDIA Control panel

Dengan Sharpening aktif, coba turunkan resolusi sedikit dari 1080p ke 900p untuk mendapat extra performance.
Game eSport 1080p
Sebaliknya di game esport ringan, kita tidak menjumpai perbedaan performa yang signifikan antara GTX 1060 dan RTX 3060.
Pada skenario ini, kami cukup yakin yang menjadi pembeda performa akan lebih ditentukan aspek selain GPU, seperti CPU.
Perbedaan 3060 dan 1060 akan relatif kecil di sini, jadi Anda yang memakai GTX 1060 dan hanya bermain game esport ringan, harusnya tidak menjumpai masalah.
Content Creation
Kelihatannya di area Content Creation ini, compute performance dari RTX 3060 memang besar dibanding sebuah GTX 1060,
Namun demikian, GTX 1060 masih bisa dibilang relatif memadai untuk content creation ringan, mungkin solusi bagi pengguna GTX 1060 adalah melakukan editing pada resolusi rendah, atau misalnya harus bermain dengan source media resolusi tinggi, bisa explorasi opsi menggunakan low/medium-resolution Proxy.
Next-Gen Graphics – Ray Tracing & DLSS
Nah, perbedaan terbesar antara GTX 1060 dan RTX 3060 adalah saat kita masuk ke area fitur grafis ‘next-gen’ macam Ray Tracing.
Walaupun GTX 1060 ‘diijinkan’ melakukan Ray Tracing, cukup aman untuk berasumsi bahwa pengalaman bermain-nya akan kurang menyenangkan karena framerate yang rendah.
GTX 1060 mungkin baru mampu memainkan game dengan ray tracing ON pada resolusi rendah macam 720p, dan efek-efek RT-nya tidak bisa yang terlalu membebani GPU, itupun Anda masih akan menjumpai tingkat performa di bawah 30 FPS.
DLSS membutuhkan tensor core, membuat GTX 1060 tidak bisa menjalankan upscaling berbasis AI ini, dan Anda mungkin harus eksplorasi dengan mode upscale lain jika itu tersedia (seperti FSR misalnya).
Adopsi ray tracing pada game memang sudah mulai banyak, dan ada game yang menunjukkan visual yang menarik dengan ray tracing, seperti Escape from Naraka ini. Tapi di sisi lain perlu diingat bahwa tidak semua game yang punya label ray tracing akan memberikan peningkatan visual yang sampai mengubah user experience secara signifikan.
Fitur Lain
Fitur2 lain spesifik RTX seperti broadcast dan AV1 decode kelihatan menarik untuk dimiliki, namun kegunaannya relatif masih belum terlalu signifikan bagi sebagian besar pengguna, setidaknya sampai saat ini.
Penutup
Baik, sampai di sini saja pengujian kami kali ini, kami berharap pengujian singkat ini berguna untuk membantu Anda sekalian untuk memberi gambaran bagaimana performa GPU 5 tahun lalu saat menjalankan berbagai workload modern. Lalu, mengingat kondisi harga GPU yang sedang tinggi saat artikel ini ditulis, kami menghimbau Anda untuk melakukan upgrade GPU hanya jika upgrade tersebut memberikan efek maksimal pada skenario penggunaan Anda.
Sampai jumpa pada pengujian kami yang selanjutnya!