Review TV Toshiba M550 Series 55 Inci: Premium 4K Android TV Murah Terbaik Di Kelasnya
Pengalaman Menggunakan Toshiba 55M550KP
Kami menguji TV ini dengan memutar berbagai konten yang tersedia di platform streaming Netflix dan YouTube. Di Netflix, kami mencoba menonton beberapa konten yang mendukung Dolby Vision.
Ada hal yang terbilang unik di sini. Toshiba secara standar tidak mengaktifkan motion smoothing di 3 preset Dolby Vision yang ada. Ini berbeda dengan yang kami jumpai di beberapa TV lain, di mana fitur motion smoothing akan aktif di Dolby Vision.
Kami merasa ini membantu, karena untuk konten film yang memang dirancang untuk dinikmati di framerate rendah, ini lebih terasa natural. Namun, bila pengguna memang menyukai motion smoothing ini, fitur tersebut bisa diaktifkan secara manual.
Masih terkait preset Dolby Vision, ada 3 preset yang disediakan, satu untuk tampilan yang lebih terlihat cerah, satu lagi untuk tampilan yang relatif tidak terlalu terang, sementara preset satu lagi adalah preset custom dengan beberapa parameter bisa kita atur sendiri.
Beralih ke konten HDR di YouTube. TV ini bisa menampilkan konten HDR dengan baik di aplikasi streaming populer ini. HDR ini juga tersedia dalam beberapa preset, seperti untuk Dolby Vision tadi.
Untuk konten selain Dolby Vision dan HDR, Toshiba menyediakan beberapa preset tampilan yang bisa dipilih sesuai dengan jenis konten yang ditampilkan. Ada preset Football yang disiapkan untuk tayangkan pertandingan olahraga, khususnya sepak bola. Ada juga preset yang lebih generik seperti Standard, Natural, dan Dynamic.
Secara keseluruhan, kami merasa preset-preset tampilan di Toshiba 55M550KP ini cenderung terasa warm. Ini memang membuat mata relatif tidak cepat lelah, tapi warna yang ditampilkan akan banyak terlihat kekuningan atau kemerahan. Bila pengguna kurang cocok dengan setting color temperature ini, tentu saja ada opsi untuk mengubahnya secara manual.
TV Toshiba 55M550KP ini terbilang menawarkan kualitas tampilan yang baik. Kami merasa puas dengan tampilan di layarnya. Volume dan saturasi warnanya terbilang baik. Warna-warna tampil prima di TV ini. Sementara untuk black level, terbilang relatif dalam, warna-warna gelap tidak terlihat buram. Ini bisa dikatakan memuaskan.
Terkait fitur upscaler, kami tidak menemukan masalah di fitur ini. Konten dengan resolusi di bawah 4K bisa ditampilkan dengan baik, tidak terasa pecah-pecah/pixelated yang mungkin mengganggu kenyamanan saat menikmati konten dengan TV ini.
Beralih ke audio, TV ini bisa melebihi harapan kami. Hadirnya woofer di TV ini ternyata sangat membantu dalam menghasilkan suara yang dalam dengan separasi yang cukup baik. Efek surround, khususnya untuk Dolby Atmos, bisa dirasakan dengan baik.
Volumenya memang bukan yang terbilang sangat kencang untuk mengeluarkan suara yang menggelegar. Tapi sudah sangat memadai, bahkan untuk ruangan dengan ukuran cukup besar sekalipun. Secara umum, kami puas dengan sistem audio TV ini. Mungkin sebagian besar penggunanya akan merasa tidak perlu menggunakan sistem audio tambahan untuk TV ini.
Baca Juga: Review Samsung TV 50AU8000: Smart TV 4K Tipis, Multifungsi! • Jagat Review
Kami juga mencoba menghubungkan TV ini ke laptop. Uniknya, saat awal mencoba mengatur resolusi dan refresh rate, kami tidak bisa memilih konfigurasi 4K60 dengan HDR di laptop yang kami gunakan.
Setelah mencoba dengan laptop lain dan mendapatkan hasil yang sama, kami akhirnya coba memeriksa setting dari TV ini. Ternyata, HDMI diatur di mode Standard, yang tampaknya hanya mendukung 4K30 saja.
Saat setting kami ubah ke “Enhanced”, baru 4K60 dengan HDR bisa dijalankan dari laptop yang kami pakai. Jadi, memainkan game yang sudah mendukung HDR, di resolusi dan fps tinggi bisa dilakukan di TV ini, tentu saja bila PC yang digunakan performanya sudah cukup untuk 4K60.
Oh, iya, untuk gaming, TV ini terbilang nyaman untuk berbagai jenis game, khususnya untuk game non-kompetitif. Kami tidak merasakan input lag tinggi saat memainkan game di TV ini, baik ketika menggunakan PC maupun ketika menggunakan console.

Bicara terkait penggunaan, kurang pas kalau kita tidak sedikit membahas menu setting dari TV ini. Toshiba benar-benar menggunakan penuh menu setting dari Android TV. Jadi, semua setting ya kita lakukan dari menu setting Android TV.
Namun, seharusnya akan lebih nyaman bila pengaturan yang mungkin sering dicari seperti untuk picture mode dihadirkan dalam bentuk shortcut. Pengaturan di TV 55M550KP ini terbilang masih mudah dilakukan, tapi dengan shortcut, pengaturan akan bisa dilakukan lebih cepat.
Masih terkait setting, menu akan tampil dalam bentuk overlay, sehingga mengubah setting bisa kita lakukan on-the-fly tanpa harus menutup aplikasi yang tengah dibuka. Kami sempat menjumpai saat mengubah setting terkait preset tampilan, tampilan dari aplikasi streaming di layar tiba-tiba berhenti, tetapi suara tetap berjalan normal.
Ini bisa diatasi dengan menutup menu setting, kemudian memutar ulang konten yang ditampilkan. Untungnya, banyak aplikasi streaming konten sekarang sudah bisa melanjutkan pemutaran dari titik kita berhenti sebelumnya kan.
Ini setidaknya lebih baik ketimbang SmartTV berbasis Android lain, yang sudah mulai tidak mengijinkan akses menu pengaturan gambar, saat sedang menonton konten dari aplikasi streaming.
- Paket Penjualan, Desain, Spesifikasi
- Penggunaan
- Pengalaman Penggunaan
- Harga dan Kesimpulan