Review MSI Spatium M480 2T: Mencoba SSD Sultan!
Pengujian Performa
Synthetic – Best Case Scenario
Kita mulai dengan Benchmark sintetis – Crystal Disk Mark – Default profile

Rating read dan write-nya Sequential nampak sesuai dengan rating. Read sampai ke angka 7000MB/s, write hampir 6800MB/s
Berikut ini kalau kita bandingkan dengan beberapa SSD lain di read-write:

Sebagai tambahan juga, kalau kita mau lihat jumlah IO transfer per second atau Max IOPS-nya, Read-nya sesuai rating di 650ribu IOPS.

Perlu diingat bahwa yang terlihat di awal itu adalah pengujian storage Best Case, istilah teknisnya Queue Depth-nya tinggi saat jumlah antrian data-nya banyak. Ini terjadi di benchmark sintetis, karena tujuan benchmark sintetis adalah menunjukkan kapabilitas teknologi tertentu. Jadi, belum tentu transfer rate-nya sama di kondisi real-world-nya.
Synthetic – Real-World Scenario
Untuk cek real-world scenario, kami memakai Crystal diskmark juga, tapi lihat bagian Random 4K Read IOPS dan juga Read Latency di Q1T1 ini.

Ini hasilnya kalau kita bandingkan ke SSD lain.

Kita bisa lihat MSI Spatiumnya kalah tipis dari 980 Pro dari sisi Read IOPS, dan juga Read Latency-nya, walaupun cukup mendominasi SSD lain.
Bonus Benchmark adalah 3DMark Storage, ini benchmark yang baru. Berikut datanya:


Ini mirip dengan test Crystal Diskmark dimana MSI Spatium kalah tipis dari 980 PRO.
Kemudian kita sekarang masuk ke test Real-World.
Perlu diketahui, tidak selamanya skor benchmark sintetis mencerminkan kecepatan storage saat operasi tertentu, copy file misalnya.
Copy File dari SSD PCIe
Copy file ini menggunakan menggunakan tool Disk Bench. Tes ini melakukan Copy File 16GB dari SSD PCIe Gen 4 ke SPATIUM.

Copy file 16GB menjadi instan di NVME ini, 5 detik, dengan copy speed di atas 2GB/s.
Copy Game Horizon Zero Dawn 68GB, juga sama masih di atas 2GB/s, berikut tabelnya bisa dilihat lebih detail, terlihat jelas perbedaan copy file-nya.
Perbedaan kecepatan copy ini terjadi karena sda beberapa SSD yang kecepatan tulis file-nya turun setelah ukuran tertentu, salah satunya karena buffer/cache SLC-nya sudah habis.
Untungnya MSI Spatium memiliki buffer cukup banyak, sehingga transfer file besar seperti game ini masih bisa dijalankan dengan performa memadai, tanpa penurunan berarti.
Unzip File
Unzip file ke diri sendiri dilakukan dengan menggunakan file besar 80GB (video).
Berikut perbedaannya:

Di sini cukup terlihat perbedaan performance di SSD kelas atas.
Game Loading
Gam yang digunakan oleh tes ini adalah game Horizon Zero Dawn.

Sayangnya tidak ada beda yang signifikan antara drive NVME high-performance.
Test Thermal
Untuk tes Thermal, kami lakukan dengan menulis file terus-terusan selama beberapa menit.
Ini hasil dari pembacaan HWINFO:

Worst-case temperature reading di 50C kalau ada airflow dekat heatsink.
Kalau tidak ada airflow sama sekali dan kita terus-terusan memberikan load berat, bisa kena suhu 72C, dan throttle kecepatannya turun.

Sebagai tambahan, kami juga mencoba mencari limit write yang bisa ditahan di SSD M480/ Jadi penguijian kali ini dengan mencoba nulis file 1.5TB.

Awalnya dimulai di sekitar 2.4GB/s average sampai di sekitar batas 200-20GB-an. Lalu dia menulis average di 1.8GB/s sampai sekitar 800GB. Lalu 800GB hingga 1.5TB dia turun ke sekitar 1.1GB/s
















