Nvidia Batal Akuisisi ARM
Pada tahun 2020 lalu, Nvidia sempat dikabarkan akan segera mengakuisisi perusahaan semiconductor ARM dari Softbank. Nilainya pun tak tanggung-tanggung yaitu sebesar USD 40 miliar, yang kemungkinan akan menjadi salah satu akuisisi terbesar pada perusahaan teknologi. Tapi akusisi tersebut nampaknya akan dibatalkan.
Dilansir dari Bloomberg, salah satu alasan gagalnya akuisisi Nvidia terhadap ARM yaitu dari sisi regulasi, dimana Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) menggugat proses akuisisi Nvidia tersebut, karena berpotensi menjadikan Nvidia memonopoli industri.
Ya, tentu saja itu bisa terjadi karena ARM saat ini juga memiliki klien dari beberapa perusahaan semikonduktor lainnya. Bukan hanya brand asal AS seperti Intel, Apple dan Qualcomm, tapi juga perusahaan luar AS seperti Mediatek, Samsung, dan banyak lagi. Penentangan tidak hanya terjadi pada regulasi di AS, tapi juga dari China, dan Uni Eropa.
Baca Juga: NVIDIA Luncurkan RTX 3080 12GB, Core GPU Lebih Banyak dan TDP Lebih Tinggi • Jagat Review
Sejak awal banyak pihak yang tidak yakin jika transaksi tersebut bisa berjalan lancar. Baik ARM dan Nvidia, keduanya adalah perusahaan yang dalam kondisi stabil. Meski ARM memiliki aset yang luar biasa, tapi Nvidia juga tetap akan baik-baik saja tanpa akuisisi tersebut. Begitu juga dengan ARM yang juga masih kokoh di industri.
Proses akuisisi ini kemungkinan akan segera berakhir di bulan Maret mendatang, melihat akuisisi ini sangat sulit untuk diwujudkan.
Sementara itu Softbank sebagai pemiliki ARM juga tengah bersiap untuk mengadakan IPO (Initial Public Offering), jika proses akuisisi Nvidia terebut benar-benar dibatalkan.
Selain itu Softbank dan ARM juga akan mendapatkan USD 3,25 miliar, yaitu USD 2 miliar uang pembayaran Nvidia saat persetujuan awal, dan USD 1,25 miliar untuk pembatalan kesepakatan tersebut. Jadi, walaupun gagal diakuisisi, ARM masih tetap dapat untung.