Teknologi Unreal Engine dan Disguise Virtual Production, Jadi Masa Depan di Dunia Pertunjukan dan Hiburan
Beberapa waktu lalu, EPIC menggelar webinar bertajuk Unreal Engine & Disguise Virtual Production yang digelar. EPIC menjabarkan potensi penggunaan teknologi Unreal Engine yang kini telah digunakan oleh beberapa studio besar di Asia Tenggara, untuk kebutuhan dunia entertainment, tak hanya sebatas game.
Teknologi baru dari Unreal Engine ini telah menggantikan teknologi dan alur kerja konvensional, yang sebelumnya menggunakan studio besar dengan anggaran jutaan dollar. Dengan budget yang lebih efisien serta resource yang lebih minimalis, para konten kreator baru bisa menghadirkan konten yang lebih memukau, dan bersaing dengan industri kelas profesional.

Banyak di antara mereka sudah memanfaatkan teknologi real time seperti produksi virtual dan ICVFX dari Unreal Engine.
AUX Media dari Singapura, 3Particle dari Malaysia, dan V2 dari Indonesia, menjadi contoh perusaahan yang telah memanfaatkan panggung skala besar xR dan layar LED di berbagai live event, film dan alur produksi mereka.
AUX Media memanfaatkan kemampuan real-time Unreal Engine dan disguise untuk mengembangkan efek visual hidup dan interaktif untuk Star Awards Ceremony 2022 dari Mediacorp.
Sementara itu, Studio xR pertama Malaysia 3Particle, juga telah memanfaatkan teknologi real time dan panggung xR untuk menciptakan dunia baru yang futuristik dalam video musik seperti band lokal IMAGI, dan MADAM, serta menjadi bagian dari pertunjukan virtual kelas dunia untuk Alan Walker.

Menggunakan Unreal Engine, 3Particle mampu merekam dan mengombinasikan adegan nyata dan animasi dengan sangat realistis. Selain itu penghematan waktu, biaya dan sumber, dapat dirasakan secara signifikan, karena tidak perlu mengambil gambar di lokasi-lokasi tertentu, tapi hasilnya tetap memuaskan.
Baca Juga: Gunakan Unreal Engine 5 dan fitur Path Tracing, Animasi Ini Tampak Sangat Nyata • Jagat Review
Di negara sendiri, ada V2 yang menjadi studio xR imersif pertama di Indonesia yang mampu mengubah permainan untuk virtual event dengan software real time. V2 telah memulai proyek xR pertamanya dengan Gereja Bethel Indonesia (atau dikenal dengan GBI PRJ), rumah ibadah yang berlokasi di Jakarta.
Di GBI PRJ, V2 telah membangun studio xR dengan LED sebesar 17x5m, yang didukung oleh software disguise. Selain itu, V2 juga bekerja sama dengan salah satu Youtuber terbesar di Indonesia untuk membangun studio podcast yang dilengkapi teknologi xR.

Rudi Hidayat, Founder dan CEO V2 Indonesia menambahkan, “Saya sangat senang melihat perkembangan produksi virtual di Asia Tenggara yang semakin keren dan efisien. IMxR adalah studio xR pertama di Indonesia, dan saya berharap ini akan menjadi benchmark untuk produksi virtual yang imersif dan terkemuka, serta menjadi wadah para pembuat konten dan rumah produksi di Indonesia.”
Epic Games berkomitmen untuk memberdayakan studio dan kreator di seluruh ASEAN, untuk mendukung permintaan akan produksi virtual dan ICVFX yang semakin banyak.
Setidaknya ada lebih dari 1.600 kreator dan tim di 89 negara, yang telah didukung melalui program Epic MegaGrants (EMG) dengan dana berkisar US$100 juta.
“Produksi virtual adalah masa depan media dan sektor hiburan – baik untuk produksi film dan TV, periklanan, penyiaran atau live event. Ini dengan cepat membentuk cara kita menciptakan, dan kecepatan serta skala bagi kreator dalam mewujudkan ide-ide mereka, dan ASEAN berada dalam posisi yang baik untuk menangkap permintaan ini,” ucap Dean Reinhard, Evangelist and Technical Account Manager, Southeast Asia, Epic Games. “Kami sudah melihat berbagai use case besar di wilayah ini, dengan studio seperti AUX Media, 3Particle dan V2 yang telah membuka jalan! Epic bersemangat melakukan apa yang kami bisa untuk mendukung kreator di Asia Tenggara, dan kami antusias melihat masa depan media dan hiburan di ASEAN.”