Review Acer Predator Helios 300: Laptop Gaming Serba Bisa
Pengujian Performa
Software Predator Sense


- Pengguna dapat memonitor suhu dan penggunaan hardware melalui software ini
- Terdapat 4 Mode Performance Control
- Quiet
- Default
- Extreme – Performa prosesor lebih ditingkatkan dibanding mode Default
- Turbo – Performa dan kecepatan kipas akan di-set di Maksimal
- Terdapat tombol khusus di sebelah kiri-atas keyboard untuk mengaktifkan mode Turbo secara langsung
- Juga terdapat menu fan control dengan 3 preset:
- Auto
- Max
- Custom – pengguna dapat mengatur sendiri kecepatan kipas yang diinginkan
- Perlu diperhatikan bahwa pengujian laptop ini dilakukan pada mode Single Channel
- Karena masalah kompatibilitas, tidak semua RAM DDR5 dapat dipasang di laptop ini untuk konfigurasi Dual Channel
- Pengujian juga akan dilakukan di mode Turbo
Konsistensi Performa – Cinebench R15 20x Loop



- Terlihat bahwa skor maksimal pada mode Default mampu mencapai 2327 poin
- Skor tersebut dapat didorong lebih tinggi pada mode Turbo yang mampu mencapai 2701 poin
- Jauh lebih tinggi dibandingkan prosesor Core i9-11900H yang ada di Helios 300 generai sebelumnya, di 2165 poin
- Untuk sustain performance mode Default ada di kisaran 2100-an poin
- Sedangkan mode Turbo di 2600-an poin
Suhu Kerja – Cinebench R15 20x Loop


- Di mode Turbo, suhu terlihat beberapa kali mencapai 100 derajat Celcius, dengan sustain di 98 derajat Celcius
- Tetapi saat menggunakan mode default, suhu prosesor berada di kisaran 90-93 derajat Celcius
- Perlu diperhatikan jika memang software yang digunakan sangat menguras kinerja prosesor, mungkin bisa menggunakan mode default agar suhu lebih rendah
- Tetapi untuk software atau aplikasi-aplikasi modern yang bisa memanfaatkan berbagai akselarasi dan tidak menekan prosesor ke 100% secara terus-menerus, suhu yang dihasilkan tidak akan setinggi ini, seperti beberapa aplikasi dan game yang kami uji setelah ini
Blender 3.01 – BMW27 Scene

- CPU Render – 2 menit 24 detik
- GPU Render – 25 detik
Suhu Kerja – GPU Render dengan akselarasi CUDA

- Baik suhu CPU maupun GPU berada di kisaran 60 derajat Celcius
Adobe Premiere Pro CC 2022


- 4K60 to Youtube 4K60 dengan video 2 menit 7 detik
- MPE Software Only – 9 menit 39 detik
- MPE CUDA – 1 menit 38 detik
- 1080p to Youtube 1080p dengan video 2 menit 7 detik
- MPE Software Only – 1 menit 42 detik
- MPE CUDA – 33 detik
Suhu Kerja (4K Video Render dengan akselarasi CUDA):

- Suhu CPU berada di kisaran 60-70 derajat Celcius
- Sedangkan suhu GPU berada di kisaran 55-60 derajat Celcius
DaVinci Resolve 17.2 (Free Version)

- 4K60 to Youtube 4K60 dengan video 2 menit 7 detik
- 4 menit 1 detik
- 1080p to Youtube 1080p dengan video 2 menit 7 detik
- 1 menit 13 detik
Suhu Kerja (4K Video Render):

- Suhu CPU sustain di kisaran 95-98 derajat Celcius, dengan sesekali menyentuh 100 derajat Celcius
- Sedangkan suhu GPU ada di kisaran 60-65 derajat Celcius
- Suhu yang memang tergolong wajar untuk software DaVinci Resolve, karena aplikasi ini sangat membebani CPU
- Saran kami jika kalian menggunakan Davinci Resolve, atur manual agar mode performa berada di default, dengan fan control di max, karena pengujian kita menggunakan mode Turbo
3DMark – Graphic Score


- Fire Strike (DirectX 11) – 22731
- Time Spy (DirectX 12) – 8655
Suhu Kerja (Fire Strike Stress Test):
- Suhu GPU sustain di kisaran 65-67 derajat Celcius
Gaming Test


- CSGO – 1440p Low
- 200-280 fps
- Dota 2 – 1440p Low
- 160-190 fps
- Scene ringan mencapai 220 fps
- Shadow of the Tomb Raider Highest | DLSS Quality | Ray-Tracing High
- 60-80 fps
- Death Stranding 1440p Very High | DLSS Quality
- 110-130 fps
- Assassin’s Creed Valhalla 1080p Very High
- 70-90 fps
Suhu kerja (Assassin’s Creed Valhalla 30 menit):

- Suhu CPU berada di kisaran 70-75 derajat Celcius
- Suhu GPU berada di kisaran 67-70 derajat Celcius
Suhu Permukaan:

- Area palmrest ada di kisaran 27-29 derajat Celcius
- Seluruh Area keyboard ada di bawah 35 derajat Celcius
- Area terpanas ada di tengah dekat tombol huruf B dan N yang mencapai 35 derajat Celcius
CrystalDiskMark
Terdapat dua SSD yang terpasang disini, kita akan benchmark keduanya:

- SSD 1:
- Read – 6450 MB/s
- Write – 4011 MB/s

- SSD 2:
- Read – 6984 MB/s
- Write – 3939 MB/s
- Bukan SSD PCIe Gen 4 yang punya kecepatan write terkencang yang pernah kita uji, tapi sudah tergolong sangat oke, apalagi jika dibandingkan dengan PCIe Gen 3
Pengujian Baterai

- Performance Mode – Default
- Brightness 50% | Volume 25%
- Video Playback 1080p – 8 jam
- Performa baterai yang wajar mengingat laptop ini punya performa yang tergolong kencang
Charging

- 30 menit – 54%
- Tergolong waktu charging 30 menit pertama yang sangat bagus, apalagi baterainya punya kapasitas 87Wh
- 60 menit – 84%
- 90 menit – 98%
- 100% – 1 jam 35 menit
Tags:
Daftar Isi
Load Comments