Uni Eropa Ingin Perangkat Mobile Lebih Awet dan Mudah Direparasi
Setelah mengesahkan aturan terkait penggunaan USB-C sebagai standar konektor pengisian daya, Uni Eropa berencana melakukan langkah selanjutnya guna membatasi limbah elektronik.
Dalam draft proposal baru ini, idenya yaitu para produsen akan diminta meningkatkan durabilitas pada perangkat elektronik mereka agar lebih lama dipakai, khususnya perangkat mobile seperti smartphone dan tablet.
Selain itu produsen juga diminta membuat perangkat elektronik yang mudah untuk direparasi, serta menyediakan suku cadang penting pada perangkat elektronik tersebut.
Baca Juga: Uni Eropa Minta Google, Facebook, dan Twitter Berantas Deep Fake • Jagat Review
Setidaknya ada 15 komponen penting untuk setiap perangkat yang nantinya harus tersedia suku cadangnya, lima tahun setelah produk dirilis. Seperti diantaranya termasuk baterai, layar, pengisi daya, penutup belakang, tempat kartu memori/kartu SIM.
Jika aturan ini berhasil diberlakukan, Uni Eropa memproyeksikan dapat mengurangi limbah karbon yang setara dengan 5 juta mobil di jalanan.
Retensi Baterai Minimal 80% dalam 5 Tahun
Selain itu, diusulkan juga dalam undang-undang agar produsen elektronik dapat memastikan retensi kapasitas baterai 80% setelah siklus 1000 kali pengisian atau sekitar 5 tahun pemakaian.
Tapi menariknya aturan ini belum akan berlaku untuk perangkat yang dapat dilipat atau digulung. Cukup masuk akal, karena teknologi baterai untuk perangkat tersebut kemungkinan masih sulit untuk memenuhi kriteria itu.
Sangat Layak Bagi Konsumen
Lembaga pemerhati lingkungan The Environmental Coalition on Standards (ECOS) mengatakan bahwa rancangan ini sangat masuk akal dan merupakan hal yang akan sangat menguntungkan bagi konsumen. ECOS meyakini kalau konsumen memang berhak menadapatkan pejaminan tersebut.
Bahkan ECOS memberikan ide tambahan, dimana untuk mereparasi perangkat, kalau bisa konsumen tidak perlu lagi menggunakan bantuan dari tenaga ahli. Jadi mereka bisa mereparasi produk mereka sendiri di rumah.
Jika rancangan undang-undang ini berjalan sesuai rencana, komisi Uni Eropa akan menyematkan label baru pada perangkat-perangkat elektronik.
Label tersebut akan menunjukan ketahanan pakai perangkat, perlindungan air dan debu, ketahanan terhadap jatuh, dan ketahanan baterai selama masa pakai.
Hmm, sepertinya aturan ini memang akan menyenangkan bagi konsumen, tapi tidak disukai oleh produsen. Bagaimana menurut kalian?