Target Ambisius Intel: Jadi Produsen Chip Terbesar Kedua Di Dunia!
Intel baru mendirikan divisi Intel Foundry Services pada awal tahun 2021, akan tetapi perusahaan asal Amerika Serikat itu punya target yang sangat ambisius. Intel tampaknya ingin bergerak agresif dengan rencana mereka untuk menjadi produsen chip terbesar kedua di dunia pada 2030.

Itu artinya, Intel harus mengambil tempat Samsung Foundry yang saat ini berada di belakang Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) sebagai pemimpin industri pembuatan chip saat ini.
Dari data TrendForce, Samsung Foundry memiliki pangsa pasar 16,3% dengan pendapatan USD 20 miliar dalam bisnis foundry secara global. Angka tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan TSMC yang menguasai separuh pangsa pasar dengan 53,6%.
Namun demikian, Samsung Foundry masih cukup unggul dari pesaing terdekatnya yakni UMC (6,9%) dan GlobalFoundries (5,9%).
Bagi Intel, ini akan menjadi target yang cukup berat. IFS telah menghasilkan pendapatan USD 576 juta sepanjang 2022 ini. Setelah akuisisi Tower Semiconductor rampung pada awal 2023, Pendapatan IFS akan bertambah sekitar USD 1,5 miliar per tahun, yang akan menjadikan mereka nomor 7 atau 8 dalam industri foundry global.
Akan tetapi, angka tersebut masih sangat jauh bila dibandingkan dengan Samsung Foundry. Untuk mengejar ketertinggalan itu, salah satu langkah agresif Intel adalah mempercepat roadmap teknologi fabrikasi mereka (1,8nm pada 2025), sekaligus menambah kapasitas produksi secara masif, termasuk pembangunan pabrik chip terbesar dunia di Ohio, Amerika Serikat.
Dengan langkah-langkah seagresif itu, bukan tak mungkin Intel akan masuk dalam jajaran tiga teratas pembuat chip dunia di masa depan. Tapi, apakah target pada 2030 bisa tercapai? Hanya waktu yang akan menjawab.