China Larang Perusahaan Teknologi Berikan Layanan AI Berbasis AS
Pemerintah China dilaporkan akan melarang semua perusahaan teknologi asal Negara Tirai Bambu tersebut untuk memberikan layanan berbasis AI seperti ChatGPT melalui platform mereka. Secara spesifik, pelarangan layanan AI ini ditujukan hanya mereka yang memberikan layanan AI yang mengambil basis teknologi asal Amerika Serikat.

Alasan pelarangan ini sendiri, menurut China Daily, adalah mencegah kemungkinan chatbot dapat memberikan informasi dan bantuan kepada pemerintahan AS perihal penyebaran disinformasi dan manipulasi narasi global untuk kepentingan geopolitiknya sendiri.
Secara khusus, pemerintah China juga telah menginstruksikan para perusahaan teknologi raksasa seperti Tencent atau Alibaba untuk berhenti memberikan layanan ChatGPT dari platform mereka, baik secara langsung maupun dari pihak ketiga. Lebih lanjut, mereka yang ingin meluncurkan layanan chatbot atau AI harus memenuhi regulasi terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan ijin resmi dari pemerintah.
Tentunya, ini bukan pertama kalinya China melarang penggunaan teknologi asal Amerika Serikat untuk bisa dipakai di negaranya sendiri, seperti pemblokiran layanan Google yang terjadi di tahun 2010an silam. ChatGPT juga sebenarnya tidak bisa diakses secara bebas di China, kecuali jika penggunanya memakai VPN untuk bypass. Walau dilarang, pihak perusahaan teknologi China sendiri memang tengah mengembangkan AI mirip seperti ChatGPT yang nantinya bisa dipakai lebih bebas.
(sumber)