Review IT Smart CCTV FW01: Kamera Outdoor Tahan Air, Full Wireless, Lengkap dengan Floodlight
Penggunaan

Untuk menggunakan perangkat-perangkat dari IT, kita membutuhkan app IT Smart yang tersedia di Google Play Store dan Apple AppStore. Seperti biasa, kita akan diminta masuk ke dalam akun kita atau membuat akun baru kalau belum punya. Lalu, agar kamera FW01 ini bisa digunakan, kita harus mendaftarkannya ke dalam akun kita.

Caranya, tekan tombol untuk menambah perangkat baru. Ikuti saja instruksi yang muncul di aplikasi, dan dalam waktu singkat kamera sudah bisa digunakan. Ingat ya, saat memilih Wi-Fi yang akan digunakan kamera, perangkat ini hanya mendukung Wi-Fi 2.4 GHz saja. Jadi pastikan Wi-Fi yang kita pilih sudah sesuai.

Untuk melakukan pemantauan, dari aplikasi, cukup tekan entri FW01 di tampilan utama aplikasi. Kita akan bisa melihat live view yang ditangkap oleh kamera.


Di kiri atas tampilan live view, ada logo “HD” yang menunjukkan kalau resolusi live view adalah 2304 x 1296 piksel. Kalau ditekan, akan muncul opsi untuk mengganti resolusi ke SD, atau 640 x 360 piksel. Ini bisa digunakan kalau misalnya tampilan live view patah-patah karena koneksi kurang baik.
Beralih ke menu di bagian bawah, kita bisa mengambil snapshot atau screenshot dari tampilan live view, merekam video, serta mengaktifkan fitur two-way audio. Lalu, untuk tombol paling kanan ini, kalau ditekan, menu untuk fungsi lain akan muncul.
Kita bisa melihat rekaman video yang tersimpan di Micro SD di dalam CCTV atau dari cloud storage dari menu Playback. Sementara Gallery akan membuka snapshot dan rekaman video yang tersimpan di smartphone kita.
Ada menu Night Mode. Di sini ada opsi Infrared Mode dan Smart Mode. Infrared Mode berarti saat kondisi gelap, kamera tetap bisa menangkap gambar dengan baik, tapi hanya hitam putih saja. Sementara untuk Smart Mode, saat tidak ada gerakan yang terdeteksi, kamera hanya menggunakan infrared saja.

Sementara saat ada gerakan, floodlight akan secara otomatis dinyalakan untuk menerangi area pemantauan, sehingga kita bisa mendapatkan rekaman video berwarna dari gerakan tersebut. Nah, untuk fitur deteksi gerakan, itu bisa diatur dari menu PIR. Selain aktif atau tidak, kita bisa mengatur tingkat sensitivitas sensor sampai 10 tingkatan. Jadi, Smart Mode hanya bisa digunakan kalau PIR ini aktif. Sementara kalau kita hanya butuh deteksi gerakan manusia saja, kita bisa atur dari menu setting yang diakses dari tombol titik tiga yang ada di kanan atas.
Untuk PIR ini, kami merasa di tingkat paling rendah pun sensitivitas terbilang cukup tinggi. Kami beberapa kali mendapat laporan ada gerakan terdeteksi walaupun tidak ada gerakan sama sekali.
Terkait floodlight yang menyala secara otomatis saat ada gerakan terdeteksi, saat kita melakukan pemantauan live view dari aplikasi, floodlight tidak akan dimatikan secara otomatis. Tapi, saat kita tidak memantau live view, setelah beberapa saat lampu akan secara otomatis mati.
Masih terkait lampu. Kalau dibutuhkan kita bisa menyalakan lampu secara manual lewat menu Light. Di sini ada pengaturan untuk tingkat kecerahan lampu dan opsi time delay yang bisa kita atur. Time delay di sini berfungsi sebagai timer untuk lampu. Misalnya, kalau kita set ke 5 detik, maka saat kita menyalakan lampu secara manual, lampu akan mati setelah 5 detik.

Lalu, ada juga opsi untuk membunyikan sirine dari menu Siren ini. Sayangnya, saat kami coba, kami merasa suara sirine ini kurang lantang, kurang menarik perhatian dari orang yang ada di sekitarnya. Saat kita tidak memantau live view, kita bisa mengatur agar notifikasi tetap terus dikirimkan saat ada gerakan yang terdeteksi, dengan mengaktifkan fitur “Offline Notification” ini. Syaratnya, PIR harus diatur ke aktif.

Bagaimana dengan daya tahan baterainya? Ini akan sangat bervariasi, tergantung seperti apa pola penggunaan kita. Banyak hal yang mempengaruhi daya tahan baterai, termasuk seberapa sering kita mengakses live view, seberapa sering kamera dan floodlight menyala, sensitivitas PIR terhadap gerakan, dan masih banyak lagi. Selain itu, indikator baterai di dalam aplikasi, akurasinya hanya sampai ke per 10% saja. Jadi, untuk memperkirakan daya tahan baterai, akan cukup sulit.
Satu hal yang bisa kami bahas, saat kami coba selama kurang lebih 10 hari, baterai di FW01 ini turun dari 100% ke 90%. Tapi, di periode tersebut kami sering mengakses live view dan mensimulasikan kondisi di mana floodlight menyala secara otomatis. Itu tentunya akan banyak menghabiskan daya baterai.
Hasil Rekaman Video
Nah, kalau mau lihat hasil rekaman video dari perangkat ini, bisa langsung simak video berikut ini: