Kioxia Jadi Sponsor Program HPE Spaceborne Computer-2, Bawa SSD Ke Luar Angkasa

Kebutuhan akan komputasi yang cepat seringkali menjadi masalah saat berada di luar angkasa, terutama para astronot yang sedang melakukan misi luar angkasa diatas sana. Oleh sebab itu HPE (Hewlett Packard Enterprise) bekerja sama dengan NASA untuk mengembangkan supercomputer yang tahan terhadap berbagai gangguan di luar angkasa dan bisa digunakan di ISS (International Space Station).
HPE Spaceborne Computer-2 sendiri adalah supercomputer pertama yang memiliki sistem AI yang berhasil berada di ISS. Misi utamanya adalah memajukan komputasi di ISS secara signifikan serta mengurangi ketergantungan komunikasi. Contohnya, para astronot sekarang bisa menganalisis data secara langsung di ISS, sehingga tidak perlu lagi mengirim data mentah ke bumi untuk di analisis yang bisa memakan banyak waktu.
Kendala Di Program Sebelumnya

Saat program Spaceborne Computer-1 berhasil berada di ISS, tantangan utamanya bukan berada di kecepatan komputasinya, melainkan masalahnya berada di durabilitas storage yang cukup problematik. Makanya di program yang kedua, Kioxia hadir menjadi sponsor storage untuk menyelesaikan masalah ini.
Sebagai sponsor HPE SBC-2, Kioxia membawa dua seri SSD kesana, yaitu Kioxia RM Series Value SAS dan Kioxia XG Series NVMe SSD. Tentunya kedua SSD ini sudah menjalani berbagai pengujian ekstra agar tahan dengan berbagai gangguan gelombang elektromagnetik dan layak digunakan di ISS.
Pekerjaan ini tidaklah mudah, karena seperti yang kita ketahui peralatan modern lebih rentan terkena gangguan diluar angkasa. Hal ini disebabkan oleh radiasi sinar kosmik yang bisa menyebabkan bitflip pada RAM maupun NAND Flash. Bitflip sendiri adalah kondisi dimana ketika bit berubah secara tidak sengaja, dari 0 ke 1 atau sebaliknya, ini menyebabkan data yang diproses atau disimpan tidak bisa digunakan.
Semoga saja Kioxia dan HPE dapat menjalankan program ini dengan lancar. Karena salah satu tantangan dengan misi luar angkasa adalah komunikasi yang lambat antara bumi dan pesawat ruang angkasa. Jika program ini sukses mungkin saja kita akan melihat banyak teknologi modern yang berada disana, menggantikan peralatan yang sudah usang dan lambat.