Review SPC ST65: Google TV Layar Besar 65″ yang Berkelas Tapi Murah
Smart TV layar besar yang satu ini hadir dengan harga murah! TV ini bisa didapat dengan harga hanya Rp 6 jutaan!

Ya, ini adalah SPC ST65, sebuah Google TV dengan layar besar 65”. Menariknya, apa yang ditawarkan oleh TV ini terbilang berkelas, jauh dari kata murahan. Resolusi layarnya tentu sudah 4K. Desainnya juga modern, dengan frame tipis. HDR, sudah didukung. Ada 4 port HDMI, salah satunya mendukung HDMI ARC. TV Digital Indonesia? Tentu saja sudah didukung. Aplikasi? Tentu saja melimpah karena tersedia Google Play Store.

SPC, brand yang satu ini memang belum lama menawarkan produk Smart TV. Namun, bukan berarti ini adalah brand baru yang minim pengalaman. Brand ini lahir di era 1980-an, dan di tahun 1990-an dikenal sebagai salah satu brand monitor PC ternama di Indonesia. Jaringan layanan mereka pun sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Bisa dicek informasinya di situs resmi mereka.

Saat ini, SPC ini menawarkan produk mulai dari monitor untuk PC, CCTV beserta peralatan pendukungnya, beberapa produk kesehatan, dan tentu saja Smart TV. Kali ini kita akan membahas salah satu Smart TV terbaru mereka, ST65.
Kita mulai pembahasan dari isi paket penjualannya.
Paket Penjualan

Paket penjualan TV ini berisi:
- unit TV
- 2 buah stand untuk TV, lengkap dengan bautnya
- kabel power
- Bluetooth remote control, disertai dengan baterainya
- paket dokumen (user manual Bahasa Indonesia dan kartu garansi)
Desain

Untuk desain, TV SPC ST65 ini terlihat modern, dengan bezel tipis di kiri, atas, dan kanan. Tebal bezel di ketiga sisi ini hanya sekitar 0,84 cm saja. Bezel bawah layar sedikit lebih tebal. Tapi ini memang wajar.

Di area tengah bezel bawah layar ada logo SPC. Di bawah logo tersebut ada area tempat lampu indikator dan sensor infrared.

Beralih ke stand, kedua stand dipasang sisi dasar TV di posisi seperti ini ya. Stand ini mengangkat TV sekitar 7 cm dari permukaan.

Nah, untuk sisi belakang TV, di area tengah permukaan sisi belakang ada empat lubang wall mount sesuai dengan standar VESA 200 x 200 mm. Di area kiri sisi belakang, terdapat konektor AC input, mengharap ke arah kiri. Ingat ya, ini berarti kalau dari depan, konektor AC input ada di kanan.

Lalu, bagaimana dengan konektor-konektor I/O TV? SPC memisahkan lokasi konektor I/O ke dua area, satu di area kanan sisi belakang, dengan konektor mengharap ke kanan; satu lagi di area bawah sisi belakang, dengan konektor menghadap ke bawah.
Dimensi TV ini:

- Lebar: 1461.4 mm
- Tinggi: 849.2 mm, tanpa menggunakan stand
- Tebal/kedalaman: 84.8 mm, untuk bodi TV
Spesifikasi
TV ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:

- Layar: 65” VA
- Resolusi Layar: 4K (3840 x 2160 piksel)
- Backlight: DLED
- Refresh Rate: 60 Hz
- View Angle: diklaim mencapai +/- 178° Vertikal dan Horizontal
- HDR: ada
- Audio: 2x speaker 8 W, mendukung Dolby Audio
- Smart Feature:
- OS: Google TV, dengan RAM 2 GB dan storage 84 GB

Menggunakan basis Android TV 9 up to 11 (up grade otomatis). Di awal TV ini datang ke kantor kami, versi Android TV yang digunakan masih versi 9. Tapi, dalam beberapa hari ada update ke versi 11 tersedia. Jadi, kalau beli TV SPC ST65 ini, jangan lupa untuk cek update setelah setup awal selesai.
TV ini mendukung Google Assistant dan Chromecast Built-In

- Konektivitas:
- Wi-Fi 4
- Bluetooth 4.0 LE
- Fast Ethernet
- TV Digital: mendukung DVB-T2, ini siap untuk TV digital Indonesia.
Terlihat, kami bisa mendapatkan banyak channel TV digital Indonesia saat mencoba melakukan pencarian channel dengan TV ini. Cukup pasang antena saja, tidak perlu tambahan STB, kita langsung bisa menikmati konten gratis siaran TV lokal Indonesia.
Konektor I/O

- Konektor yang menghadap ke samping, dari atas ke bawah:
- 2x USB 2.0
- 1x Antenna In
- 1x HDMI 2.0, mendukung HDMI ARC
- Sementara untuk konektor yang menghadap ke bawah ada:
- 1x Optical Audio Out
- 1x Fast Ethernet
- 1 set Composite AV In (RCA)
- 3x HDMI 2.0
HDMI di TV ini semuanya mendukung input 4K 60 Hz. Cocok untuk game console, laptop, PC desktop, Blu Ray Player, dan alat-alat modern lain. Untuk perangkat yang lebih tua, bisa menggunakan composite AV in.

Simak pembahasan lengkap kami lewat video berikut ini: