Pendiri Acer Kritik Amerika Serikat Soal Pengembangan Semikonduktor
Jakarta, 29 Juli 2023 – Pendiri perusahaan teknologi Acer, Stan Shih, memberikan kritik terhadap rencana pemerintah Amerika Serikat (AS) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi semikonduktor domestik guna bersaing dengan negara-negara pemain global yang telah mapan di bidang ini.’
Menurut Shih, AS menghadapi keterlambatan yang signifikan dibandingkan negara-negara Asia, terutama Taiwan, dalam menciptakan pasokan chip yang cukup untuk berbagai perangkat teknologi, seperti ponsel pintar, server, mobil otonom, dan perangkat militer.
Salah satu faktor yang menyebabkan keterlambatan AS adalah keputusan untuk outsourcing produksi semikonduktor bertahun-tahun lalu. Akibatnya, rantai pasokan chip lebih cenderung menguntungkan negara-negara Asia, yang telah mengembangkan keahlian dan infrastruktur manufaktur yang kuat dalam industri ini.
Perusahaan semikonduktor terkemuka asal Taiwan, TSMC, misalnya, mengalami keterlambatan dalam produksi massal pabriknya di Arizona. Masalah ini disebabkan oleh kekurangan peralatan dan tenaga kerja terampil yang diperlukan untuk mengoperasikan fasilitas semikonduktor tersebut.
Sebagai upaya untuk memperkuat industri semikonduktor domestik dan melindungi kepentingan keamanan nasional, AS telah meluncurkan program CHIPS Act senilai $280 miliar. Program ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja di sektor teknologi tinggi dan mengurangi ketergantungan AS pada impor chip dari negara lain.
Baca Juga: Meteor Lake Sedang Diproduksi, Intel Sudah Siapkan Generasi Berikutnya “Arrow Lake” • Jagat Review
Namun, terdapat kekhawatiran terkait rencana AS ini, terutama berkaitan dengan hubungan geopolitik antara Taiwan dan China. Taiwan adalah salah satu sumber utama pasokan chip dunia, dan kekhawatiran tentang pengaruh China di wilayah tersebut dapat berdampak pada stabilitas pasokan chip global.
Tidak hanya AS yang berusaha meningkatkan produksi semikonduktor domestik, perusahaan teknologi terkenal seperti Intel juga berpartisipasi. Intel telah memanfaatkan subsidi dari CHIPS Act dengan merintis proyek kampus Silicon Heartland di Ohio. Proyek ini merupakan pabrik baru pertama Intel di AS dalam beberapa dekade, diharapkan dapat menciptakan ribuan lapangan kerja berbayar tinggi dan mendukung ekonomi dan keamanan nasional negara tersebut.
CEO Intel, Pat Gelsinger, menyatakan bahwa pembangunan Silicon Heartland adalah bukti keberhasilan insentif pemerintah untuk mendorong investasi swasta dan menciptakan lapangan kerja berbayar tinggi yang bermanfaat bagi ekonomi dan keamanan AS.
Dalam menghadapi persaingan global di sektor semikonduktor, AS harus bekerja lebih keras untuk mengejar ketertinggalan dengan negara-negara Asia, khususnya Taiwan, dalam menciptakan pasokan chip yang memadai untuk kebutuhan teknologi masa kini dan masa depan.