Samsung Alami Kerugian Operasional Hingga US$ 7 Milyar, Akan Potong Produksi Chip

Tidak lama setelah mengumumkan rangkaian produk baru di Galaxy Unpacked, Samsung telah mempublikasikan laporan keuangannya untuk pertengahan tahun 2023 ini, di mana sayangnya pihak perusahaan mengalami kerugian operasional hingga US$ 7 milyar atau setara hampir sekitar Rp 105 trilyun.
Dari laporan yang sama, disebutkan juga bahwa Samsung mengalami penurunan laba hingga 95% dikarenakan permintaan yang lemah untuk chip dan memori masih berkelanjutan.

Menurut Samsung, permintaan chip secara global akan berangsur pulih secara bertahap mulai dari paruh dua tahun 2023 ini di mana hal ini akan mengarah pada peningkatan pendapatan yang didorong oleh bisnis komponen. Namun Samsung mengatakan akan memperpanjang pengurangan produksi dan membuat penyesuaian output tambahan untuk produk tertentu termasuk chip flash NAND, yang digunakan untuk menyimpan data digital.
Salah satu alasan lain terkait penurunan laba ini juga dikarenakan permintaan teknologi AI yang lebih kuat mengakibatkan pengiriman DRAM menjadi lebih banyak dari yang diharapkan dari prediksi sebelumnya, sehingga bisnis memori saat ini tengah meningkat pesat dari kuartal sebelumnya.
Samsung tidak sendirian dalam hal pemotongan produksi, karena SK Hynix yang merupakan pesaingnya juga mengumumkan akan memotong produksi NAND mereka sebesar 5% hingga 10% lebih lanjut.
(sumber)