Dana Investor Dipakai Untuk Belanja Pribadi, Influencer Crypto Digugat
Pihak Securities and Exchange Commission (SEC) dari Amerika Serikat telah mengeluarkan gugatan terhadap Richard Heart, seorang influencer crypto yang memiliki token Hex yang beroperasi di bawah protokol PulseX, karena dituduh menggunakan dana investor untuk belanja barang mewah pribadi.

Dalam gugatan yang dipublikasikan oleh SEC, Heart dituntut telah menggunakan setidaknya sebesar US$ 12 juta hasil dari produk cryptonya untuk membeli berbagai barang mewah, termasuk mobil sport, jam tangan mewah, serta berlian hitam 555 karat yang disebut sebagai “The Enigma”.
Secara rinci, total harga pembelian barang mewah ini termasuk mobil sport McLaren seharga $534.916, Ferrari Roma seharga $314.125, dan jam tangan Rolex senilai $1,38 juta. Pada Februari 2022, dia diduga menghabiskan $5 juta aset investor untuk membeli The Enigma.
Pihak SEC juga menyebutkan bahwa Heart telah mengumpulkan lebih dari US$ 1 milyar melalui Hex, PulseChain, dan PulseX yang tidak terdaftar resmi. HEart juga memasarkan produknya sebagai “jalan menuju kekayaan luar biasa bagi investor” dan mendukung klaim bahwa Hex “dibangun untuk menjadi aset dengan apresiasi tertinggi yang pernah ada dalam sejarah manusia.”

Terhitung sejak Desember 2019, Heart sudah menerima lebih dari 2,3 juta Ethereum yang memiliki nilai sebesar US$ 678 juta dengan imbalan token Hex. Namun SEC mengklaim bahwa 94 hingga 97 persen dari simpanan ETH ini merupakan transaksi daur ulang yang memungkinkan Heart dan orang dalam lainnya megendalikan sejumlah token Hex dalam jumlah besar sehingga menciptakan kesan palsu soal volume perdagangan yang signifikan dan permintaan organik.
Ini bukan pertama kalinya SEC melakukan gugatan terhadap influencer crypto atau yang terkait di dalamnya. Sebelum ini, SEC juga sempat memberikan gugatan terhadap Binance dan CEO-nya, Changpeng Zhao, juga terhadap Coinbase serta pendiri Tron, Justin Sun.












