Digugat Lenovo, ASUS Terancam Tak Bisa Jualan Laptop di Amerika
Lenovo melayangkan gugatan pelanggaran paten terhadap ASUS ke Komisi Perdagangan Internasional (ITC) Amerika Serikat per 15 November 2023. Akibat gugatan tersebut, ASUS-pun terancam tak bisa menjual produk laptop mereka di Amerika Serikat.
Lenovo menuding bahwa ASUS telah melanggar sejumlah paten mereka terkait software, hardware, serta teknologi konektivitas di berbagai produk ASUS, termasuk di lini laptop Zenbook. Setidaknya ada empat paten yang dipermasalahkan Lenovo.
Pertama adalah teknologi untuk mengurangi delay saat transmisi data dengan mengurangi jumlah tahapan transmisi. Paten kedua yang diduga dilanggar adalah terkait manajemen daya wake-on LAN nirkabel. Lenovo menggunakan contoh produk Zenbook Pro 14 OLED (UX6404).
Lalu, gugatan paten ketiga dan keempat adalah soal fitur diagonal scrolling dengan dua jari pada touchpad serta desain engsel yang memungkinkan laptop diubah ke dalam mode tablet. Untuk paten desain engsel tersebut Lenovo mencontohkan fitur “ErgoLift” pada Zenbook Flip 14 (UX461).
Lenovo Tuntut Hentikan Penjualan ASUS di AS
Selain pastinya menuntut ganti rugi, Lenovo juga meminta agar Komisi Perdagangan Internasional AS agar menghentikan penjualan produk-produk ASUS yang melanggar paten tersebut di wilayah Amerika Serikat. Itu termasuk, laptop, perangkat 2-in-1, tablet, PC desktop, hingga router.
Lenovo mengklaim larangan tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap konsumen di Amerika Serikat dan tidak akan mempengaruhi persaingan. Mereka berdalih perusahaan asal Taiwan itu punya pangsa pasar kecil. Menurut laporan IDC, pangsa pasar ASUS di negeri Paman Sam itu berada di angka 7,1% pada Q3 2023, sementara Lenovo memimpin dengan 23,5%.
Terlepas itu, langkah hukum ini merupakan balasan Lenovo setelah ASUS juga menggugat mereka pada Agustus 2023 lalu di Pengadilan Regional Munich, Jerman atas teknologi jaringan seluler. Saat itu Lenovo menawarkan kesepakatan lintas lisensi atau disebut sebagai FRAND (fair, reasonable, and non-discriminatory), tapi ditolak oleh ASUS.