Perangi AI, Leica Punya Kamera yang Dirancang untuk Jurnalis Foto

Leica kerap dikenal sebagai salah satu brand kamera tertua yang berkelas premium di dunia. Beberapa waktu ini, pihaknya telah menghadirkan kamera digital terbarunya, Leica M11-P, di mana selain dirancang untuk jurnalis foto atau fotografer profesional, kamera digital terbaru ini juga didesain untuk bisa memerangi masalah penyalahgunaan hak cipta untuk model pelatihan AI yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini.
Leica M11-P ini telah dilengkapi dengan sistem watermarking terbaru yang menurut pihak perusahaan akan bisa memberikan stempel khusus di setiap foto secara digital di dalam metadata setiap foto yang diambil. Dari stempel khusus di metadata ini, maka verifikasi apakah sebuah material ini bisa dijamin keasliannya atau tidak akan jauh lebih mudah.
Leica mengakui bahwa masalah dari AI generatif yang tengah menjadi tren besar di dunia teknologi ini mengandung banyak disinformasi online juga karenanya, karena banyak orang kini bisa melakukan generasi naratif maupun gambar palsu untuk konten media. Dengan teknologi watermarking ini, maka bisa lebih mudah untuk mengidentifikasikan keaslian sebuah material foto di sebuah artikel.

Cara kerja watermarking pada kamera Leica M11-P ini disebut sebagai Content Credentials, di mana ini merupakan metadata enkripsi yang berasosiasi dengan Content Authenticity Initiative (CAI). Sehingga foto digital yang sudah memiliki stempel CC ini, akan bisa diverifikasi keasliannya. Jika foto tersebut mengalami manipulasi atau editing lewat aplikasi seperti Photoshop, misalnya, metadata pada foto juga bisa menampilkan history kapan foto ini telah melalui proses editing secara digital.
Leica M11-P yang sudah dirilis beberapa bulan lalu tersebut selain memiliki spesifikasi premium, juga memiliki harga jual yang tinggi di kisaran p 147 jutaan per unit. Tapi perlu diingat, target pasar dari kamera digital premium ini memang spesifik dibuat untuk tujuan jurnalis foto profesional.

















