Ethiopia Jadi Negara Pertama Yang Larang Kendaraan Motor Pembakaran Dalam

Ethiopia dilaporkan bahwa pihak negara sudah memutuskan perihal kendaraan bermotor yang diimpor ke negaranya tersebut, di mana pihak pemerintah resmi melarang mobil atau kendaraan yang menggunakan motor pembakaran dalam dan hanya membolehkan mobil listrik yang diimpor. Ini merupakan komitmen negaranya menuju mobilitas berkelanjutan dan mendahului rencana Uni Eropa dalam melarang motor pembakaran dalam mulai tahun 2035.
Lebih rinci, keputusan dari Kementerian Transportasi dan Logistik Ethiopia, Menteri Alemu Sime, menyebutkan bahwa mobil tidak boleh masuk ke dalam Ethiopia kecuali mobil listrik. Penyebab dari keputusan yang drastis ini adalah lemahnya nilai tukar mata uang di negara tersebut, sehingga mempersulit impor bensin dan solar karena tekanan ekonomi yang besar. Sebelumnya, negara sudah menghabiskan sekitar US$ 6 milyar untuk impor bahan bakar fosil.
Selain itu, Ethiopia juga sudah menjadi investor utama untuk infrastruktur energi dalam beberapa tahun terakhir ini, seperti misalnya investasi terhadap pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika yang akan segera diresmikan, dan telah dioperasikan sebagian di Februari 2022 kemarin dengan mengkomisikan dua turbin utama dengan kapasitas total hingga 750 megawatt. Namun karena aktivasi Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) belum bisa dilakukan penuh, maka pembangkit listrik tenaga air ini hanya bisa berjalan sekitar 3.000 megawatt dari prediksi awal di sekitar 6.000 megawatt.
Tapi keputusan ini belum bisa dijelaskan secara rinci terkait langkah apa saja yang akan dilakukan oleh pihak pemerintah untuk bisa mencegah total keberadaan mobil dengan motor pembakaran dalam dan mengganti seluruhnya dengan mobil listrik. Dan apakah putusan ini berlaku untuk mobil baru saja, atau mobil lama yang sudah ada akan terkena juga dampaknya.
(sumber)