NVIDIA: Setiap Negara Butuh Produk AI Mereka Sendiri

Pendiri sekaligus CEO NVIDIA, Jensen Huang, berbincang bersama para peserta World Goverment Summit yang berlangsung di Dubai hari Senin kemarin, di mana pihaknya menyebutkan bahwa setiap negara butuh produk intelejen mereka sendiri.
Diskusi singkat bersama dengan Menteri AI UEA, Yang Mulia Omar Al Olama, menyebutkan bahwa kedaulatan AI, di mana ini menekankan kepemilikan suatu negara atas data dan kecerdasan yang dihasilkan, punya peluan yang besar bagi para pemimpin dunia. Lebih lanjut, Jensen Huang memaparkan bahwa jika setiap negara punya produk AI mereka sendiri, produk AI ini bisa mengkodifikasi budaya, kecerdasan masyarakat, akal sehat, yang semuanya merupakan produk dan data milik negara sendiri.

Pihak UEA sendiri tengah bergerak secara agresif untuk menciptakan model bahasa besar dan memobilisasi komputasi. Negara Teluk tersebut tengah berkembang secara pesat untuk mengubah dirinya dari pusat senergi menjadi pusat teknologi informasi global. Timur Tengah sendiri sudah siap untuk memperoleh manfaat signifikan dari AI, dan PwC memproyeksikan peningkatan perekonomian kawasan sebesar US$ 320 milyar di tahun 2030.
Desakan ini sendiri berawal dari alasan bahwa agar para pemimpin dunia tidak “bingung” dengan tren AI yang sedang marak hadir di industri saat ini. Kemampuan AI yang belum pernah ada sebelumnya dalam pengambilan arahan dari manusia menjadi penting bagi negara untuk menerima AI, serta menanamkan bahasa dan keahlian lokal dalam bahasanya sendiri.
Pendekatan terhadap AI dari negara berkembang ini bisa dimulai dari membangun infrastruktur yang tepat guna. Tidak perlu terlalu mahal atau sulit, Jensen Huang menyebutkan bahwa hal pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan kodifikasi bahasa, data budaya negara tersebut, semua ke dalam model bahasa besar negara yang dimaksud. Seiring berkembangnya AI dan komputasi yang dipercepat, GPU NVIDIA telah menjadi platform untuk inovasi demi inovasi.
Huang juga memberikan pesan kepada generasi muda untuk mulai mempelajari ilmu komputer untuk bisa lebih bersaing di era informasi ini. Tugas masyarakat saat ini adalah menciptakan komputasi teknologi yang tidak bisa diprogram oleh siapapun dan bahasa pemrogramannya berasal dari manusia, di mana ini membuat semua orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi programmer.
(sumber)
















