Apple Tak Bisa Pakai Nama Vision Pro di Pasar China, Kenapa?
Apple mengalami kesulitan saat meluncurkan headset realitas campuran terbarunya, Vision Pro, di pasar China. Hal ini disebabkan karena nama “Vision Pro” telah didaftarkan oleh Huawei Technologies dan dilindungi oleh Administrasi Kekayaan Intelektual Negara Republik Rakyat Tiongkok (CNIPA) tiga tahun lalu.
Paten Huawei untuk Nama Vision Pro
Huawei mendaftarkan merek dagang Vision Pro pada tahun 2021 untuk berbagai produk dan layanan, termasuk headset realitas virtual (VR) dan layar video yang dapat dipakai. Hak eksklusif Huawei atas merek dagang ini berlaku hingga November 2031. CNIPA telah menolak permohonan Apple untuk mendaftarkan merek dagang Vision Pro pada tahun lalu, dan permohonan Apple saat ini masih dalam proses peninjauan.
Baca Juga: Banyak Startup AI, Saham Adobe Turun 10 Persen • Jagat Review
Kemungkinan Huawei tidak akan melepaskan haknya atas merek dagang Vision Pro kepada Apple, apalagi kedua perusahaan merupakan kompetitor satu sama lain. Meskipun Huawei memiliki hak atas merek Vision Pro, tapi sebenarnya Huawei belum menggunakan merek tersebut pada produknya. Sebelumnya, Huawei telah memperkenalkan perangkat wearable mereka di tahun 2022, namun dengan Vision Glass. Huawei juga pernah memproduksi televisi dengan merek Vision.
Setelah peluncuran Vision Pro di Amerika pada Februari tahun ini, Huawei dikabarkan tengah berencana untuk merilis perangkat serupa. Bahkan, perangkat Huawei ini diprediksi akan memiliki bobot setengah dari headset Vision Pro Apple. Yang menarik, perangkat MR milik Huawei ini akan dibanderol dengan harga sekitar 15 ribu yuan ($2.090). Ini hampir separuh dari harga versi dasar headset Vision Pro Apple.
Dengan paten Huawei terhadap nama Vision Pro di pasar China ini, juga tentunya bikin kita penasaran, kira-kira Apple jadi merilis produk mereka di pasar China atau tidak. Kalaupun jadi, kira-kira akan gunakan nama apa ya?