IbisPaint Luncurkan AI Disturbance, Cegah Replikasi Karya Seni
IbisPaint, aplikasi menggambar populer untuk pengguna smartphone dan tablet, meluncurkan fitur baru bernama AI Disturbance untuk melindungi konten seniman dari penggunaan AI tanpa izin. Fitur ini bekerja dengan menambahkan noise pada ilustrasi, sehingga mengganggu proses fine-tuning AI dan menghambat kemampuannya untuk meniru atau mereplikasi karya seni.

Bagaimana AI Disturbance Bekerja?
Saat AI Disturbance diaktifkan, gambar yang dibuat oleh pengguna akan terlihat lebih kasar dengan bintik-bintik noise. Seniman bisa menyesuaikan intensitas noise sesuai dengan keinginan mereka untuk mempengaruhi efeknya pada karya seni. Semakin tinggi intensitas noise, semakin berbeda gambar yang dihasilkan oleh AI dengan gambar asli.

Pengguna dapat mengakses AI Disturbance dengan mengklik tombol kembali saat menyimpan karya mereka. Fitur ini tersedia di IbisPaint versi 12.1.0 dan seterusnya.
Perlindungan Konten Seniman
AI Disturbance bukan satu-satunya fitur yang ditawarkan IbisPaint untuk melindungi konten seniman. Glaze, alat lain yang mengganggu data untuk mencegah penyalinan, juga tersedia sebagai alat eksternal. Namun, AI Disturbance terintegrasi langsung ke dalam aplikasi IbisPaint, membuatnya lebih mudah diakses dan digunakan oleh para seniman.
Namun demikian, pengembang menyebutkan tidak menjamin bahwa efek distorsi akan terjadi dalam setiap situasi karena tergantung pada AI dan algoritma fine-tuning yang digunakan.
Baca Juga: OpenAI dan Stack Overflow Jalin Kerja Sama • Jagat Review
AI Disturbance mungkin telah menjadi satu langkah yang dilakukan oleh IbisPaint untuk menghindari plagiarism menggunakan AI. Tapi apakah langkah ini akan cukup efektif, sepertinya juga masih belum dapat dipastikan. Apalagi AI adalah teknologi yang selalu mempelajari hal baru, jadi bukan tidak mungkin perkembangannya nanti juga bisa meniru konten yang telah dilindungi seperti ini sekalipun.