Ilmuan Kembangkan Panel Surya Tertipis, Bisa Dipakai di Semua Permukaan Benda
Para ilmuwan di Universitas Oxford baru saja menemukan material baru yang bisa jadi terobosan besar di dunia energi surya. Mereka berhasil mengembangkan lapisan film ultra-thin dan fleksibel yang bisa menggantikan panel surya berbasis silikon yang selama ini kita kenal.

150 Kali lebih Tipis dari Panel Surya Biasa
Film yang terbuat dari perovskite ini punya ketebalan yang super tipis, hanya sedikit lebih dari satu mikron. Ini 150 kali lebih tipis dari wafer silikon yang biasa dipakai di panel surya konvensional saat ini. Meski tipis, jangan remehkan kemampuannya. Film ini bisa menghasilkan energi dengan efisiensi 5% lebih tinggi dibandingkan silicon photovoltaics yang selama ini jadi andalan.
Kerennya lagi, film ini tidak cuma efisien, tapi juga fleksibel. Bisa dipasang di hampir semua permukaan, yang pastinya bakal memangkas biaya energi surya secara signifikan. Biaya konstruksi dan instalasi bisa jadi jauh lebih murah, dan ladang energi surya bisa tumbuh lebih banyak, menghasilkan energi yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Kioxia Perkenalkan SSD Baru Pakai Kabel Optik • Jagat Review
Tapi, meski terdengar menjanjikan, teknologi ini masih dalam tahap penelitian. Stabilitas jangka panjang dari material perovskite ini masih jadi tanda tanya besar, terutama karena material ini cukup sensitif terhadap kelembapan.
Dalam satu dekade terakhir, biaya untuk teknologi surya sudah turun drastis, bahkan mencapai 90%. Ladang energi surya pun terus bermunculan di berbagai penjuru dunia, termasuk proyek-proyek besar yang didukung oleh Departemen Energi AS dan Google. Dengan inovasi dari Oxford ini, masa depan energi surya terlihat semakin cerah dan penuh harapan.
Temuan baru ini jelas memberi harapan besar untuk masa depan energi surya. Kalau stabilitas materialnya bisa ditingkatkan, bukan tidak mungkin teknologi ini akan jadi game-changer di dunia energi terbarukan.