Review Sony ZV-E10 II: Kamera Kreator 4K60 Terjangkau, Banyak Peningkatan

Ini adalah kamera dari Sony yang dirancang untuk para content creator.

Pakai sensor baru yang sama dengan Sony FX30 yang pro itu dan A6700. Ya, perekamannya bisa 10-bit. Bisa 4K 60 FPS, oversampling dari 5.6K. Mikrofonnya spesial. Sudah ada menu vertikal. Dan banyak peningkatan dibandingkan ZV-E10, seperti baterai baru yang lebih besar dari ZV-E10. Tapi uniknya, Sony mengatakan bahwa Ini bukan pengganti ZV-E10. Selain itu, dengan segala peningkatan ini, harganya tetap lebih terjangkau dibandingkan A6700.

Mari kita bahas Sony ZV-E10 Mark 2 ini, dengan perspektif content creator tentunya.

Perhatikan bahwa kami akan membahas Sony ZV-E10 mark 2 ini sebagai kamera untuk content creator. Sony sendiri melihat ZV-E10 mark 2 sebagai kamera untuk kreator yang sedang berkembang dan memposisikannya di atas ZV-E10 terdahulu. Jadi tidak tepat sebagai penggantinya.

Mungkin targetnya adalah yang sudah pernah pakai kamera versi terjangkau, dan sekarang mau naik kelas, tapi belum merasa membutuhkan kamera kelas pro seperti seri A7s misalnya. Tentunya, budget menjadi salah satu hal yang diperhatikan kreator di level ini.

Kami sendiri melihat kamera ini sebenarnya bisa cocok untuk kreator yang awalnya mengandalkan smartphone dan ingin meningkatkan kualitas hasil perekaman videonya. Dan ingin memastikan bahwa kameranya bisa memenuhi kebutuhannya di masa datang, yang mungkin butuh kualitas dan fitur lebih banyak lagi. Kreator dengan dana yang ga besar, tapi ingin dapat banyak kemampuan, tepatnya. 

Jadi, besar harapan kami, bahwa kamera ini akan cukup mudah digunakan kalian yang biasanya menggunakan smartphone untuk ngonten. Jadi kami bukan melihat kamera ini dari sisi kebutuhan para kameramen profesional.

Kamera Mirrorless, APS-C

OK rasanya perlu diingatkan juga bahwa Kamera ini adalah sebuah kamera mirrorless, yang bisa diganti-ganti lensanya. Kita bisa memanfaatkan lensa dari Sony maupun yang dirancang untuk kamera Sony. Mau Ultrawide, FishEye, sampai Tele super panjang, bisa semua.

Kamera ini menggunakan sensor tipe APS-C. Yang berarti, meskipun kamera ini bisa memanfaatkan lensa yang sama dengan kamera bersensor Full Frame (yang lebih besar), tapi tentunya sudut pandangnya akan lebih sempit. Jadi, lensa 16mm Full Frame, akan terasa seperti lensa 24mm di kamera bersensor APS-C dengan crop factor 1.5X ini. 

Keuntungan kamera dengan sensor ini adalah tentunya bodi yang lebih ringkas dan biasanya harganya yang lebih terjangkau. 

Sensor APS-C ini tentunya berukuran di bawah Full Frame, tapi lebih besar dibandingkan sensor Micro Four Third, dan lumayan jauh lebih besar dibandingkan sensor 1 inci pada kamera yang lebih terjangkau. Jangan bandingkan dengan sensor smartphone ya. Ini jelas jauh lebih besar. Jadi, potensi kualitasnya pun jauh lebih tinggi.

SONY ZV-E10 II: Paket Penjualan

Kami menerima kamera ini dalam paket yang minimalis. Di dalamnya ada:

• Kamera ZV-E10 II
• Lensa Sony E PZ 16-50mm F3.5-5.6 OSS II. Ini adalah lensa dengan motor zoom dan optical image stabilizer. Ini lensa kit baru ya. Nanti kita akan bahas lebih jauh.
• Baterai NP-FZ100. Ini baterai yang lebih besar dibandingkan ZV-E10 yang hanya bisa merekam sampai 80 menit. Yang ini mengijinkan aktivitas perekaman video FullHD, kumulatif sampai 130 menit, lebih dari 2 jam dengan sekali pengisian. Bahkan kalau untuk continuous recording ringan, baterai ini harusnya bisa handle sampai 195 menit. Ini pakai standar CIPA ya.
• Wind screen untuk mikrofon
• Sebuah camera strap

Di sini kami tidak menemukan adanya charger untuk baterai. Jadi pengisian baterai bisa dilakukan dengan menggunakan charger USB Type C dengan baterai di dalam kamera. Hm, terasa seperti menggunakan smartphone kan ya? Tapi tentu saja, kalau kita mau beli charger khusus baterai ini dan baterai cadangannya, ada kok dari Sony.

Nah melihat paket penjualannya, kami rasa akan sangat pas banget kalau kali ini kami menguji ZV-E10 Mark II ini hanya dengan apa yang ada di paket penjualannya saja. Karena, pada umumnya, ini yang akan digunakan oleh kreator yang baru mau pakai kamera mirrorless.