Kehebatan DeepSeek, Efisiensi atau Imitasi?

Author
Irham
Reading time:
January 30, 2025

Ketika DeepSeek, startup AI asal Tiongkok, meroket menjadi aplikasi gratis terpopuler di Apple App Store, banyak yang terkejut. Bukan hanya karena pencapaiannya yang luar biasa, tetapi juga karena dampaknya yang besar terhadap pasar teknologi global.

DeepSeek

Saham perusahaan-perusahaan besar seperti Nvidia bahkan mengalami dampak yang drastis, sementara di sisi lain, pemerintah dan media Tiongkok merayakan keberhasilan ini sebagai bukti kemandirian teknologi negara tersebut.

Keunggulan DeepSeek

Deepseek yang dikembangkan Tiongkok telah berhasil membangun model AI yang disebut-sebut memiliki performa setara dengan teknologi OpenAI dan Google, tetapi dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Menurut laporan, DeepSeek menggunakan kombinasi chip Nvidia A100—yang telah dilarang ekspornya ke Tiongkok sejak 2022—dan chip yang lebih murah untuk mengembangkan model mereka. Dengan pendekatan ini, DeepSeek mengklaim hanya menghabiskan sekitar $6 juta untuk melatih modelnya, dibandingkan dengan lebih dari USD 100 juta yang dibutuhkan untuk GPT-4.

Keberhasilan ini memicu perdebatan baru tentang apakah dominasi AI global masih akan tetap berada di tangan perusahaan-perusahaan Amerika atau justru mulai beralih ke Tiongkok. Presiden AS, Donald Trump, bahkan menyebut DeepSeek sebagai “wake-up call” bagi perusahaan-perusahaan Amerika untuk meningkatkan daya saing mereka.

Baca Juga: Windows 11 Segera Hadirkan Integrasi ke iPhone • Jagat Review

Tuduhan OpenAI

Namun, di tengah euforia ini, muncul tuduhan bahwa DeepSeek sebenarnya mengandalkan teknik “distilasi” untuk menyerap keunggulan model AI Amerika, terutama OpenAI.

Pihak OpenAI punya dugaan kalau perusahaan-perusahaan berbasis di Tiongkok terus-menerus berusaha menyaring dan meniru model AI buatan Amerika Serikat. Praktik distilasi—di mana model AI yang lebih kecil dan efisien diperkuat dengan merujuk pada respons model yang lebih canggih—dianggap OpenAI sebagai upaya yang melanggar aturan mereka. Meskipun distilasi diperbolehkan untuk pengguna bisnis dalam platform OpenAI, pengguna dilarang melatih model mereka sendiri berdasarkan output dari sistem OpenAI.

DeepSeek sendiri mengakui menggunakan metode distilasi dalam pengembangan model AI mereka. Namun, apakah ini cukup untuk dianggap sebagai pencurian teknologi? Di satu sisi, beberapa analis menilai bahwa distilasi adalah praktik yang umum dalam pengembangan AI dan bukan hal yang baru.

Di sisi lain, OpenAI dan Microsoft telah mulai memblokir akun-akun yang dicurigai melakukan distilasi secara ilegal, yang mengindikasikan bahwa mereka melihatnya sebagai ancaman serius.

Ironi OpenAI: Menuntut Hak Cipta, tetapi Melanggar Hak yang Sama?

Namun, di tengah tudingan terhadap DeepSeek, OpenAI sendiri tidak luput dari kontroversi. Perusahaan ini menghadapi banyak gugatan hukum dari penulis, jurnalis, hingga komedian yang menuduh OpenAI telah menggunakan karya mereka tanpa izin untuk melatih model AI-nya. Bahkan, OpenAI sendiri mengakui bahwa sulit—bahkan hampir mustahil—untuk melatih model AI canggih tanpa menggunakan materi berhak cipta.

Hal ini menimbulkan pertanyaan: jika OpenAI menuntut DeepSeek karena diduga “meniru” teknologi mereka, bagaimana dengan dugaan bahwa OpenAI juga telah mengambil data tanpa izin untuk melatih modelnya? Apakah ini kasus “siapa cepat, dia dapat” dalam perlombaan AI global, atau justru standar ganda dari pihak yang lebih dulu menguasai pasar?

Masa Depan AI: Siapa yang Akan Mendominasi?

DeepSeek mungkin telah membuktikan bahwa inovasi dalam AI tidak selalu membutuhkan anggaran besar atau chip paling canggih. Namun, apakah keberhasilannya didasarkan pada kreativitas dan orisinalitas, atau sekadar hasil dari meniru model yang sudah ada?

Di sisi lain, OpenAI dan perusahaan-perusahaan Amerika mungkin perlu berbenah dan mengakui bahwa dominasi mereka di dunia AI tidak lagi tak tergoyahkan.

Persaingan ini bukan sekadar tentang teknologi, tetapi juga politik dan ekonomi global. Dengan Tiongkok yang semakin agresif dalam membangun teknologi AI mereka, dan AS yang berusaha mempertahankan supremasi, dunia AI tampaknya akan semakin dipenuhi dengan persaingan ketat, tuduhan, dan mungkin, inovasi yang lebih cepat dari yang bisa kita bayangkan.

Sumber: 1|2

Share
Tags:

Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

November 8, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R X8 OLED: Laptop AMD Ryzen PRO Rp 8 Jutaan

Setelah sebelumnya menggunakan prosesor Intel, Laptop Axioo Hype-R kini hadir…
November 7, 2025 - 0

Review Acer Swift Go 14 AI (2025): Desain Cantik, Layar Mewah, Baterai Tahan Seharian!

Ini adalah laptop yang cocok banget diajak kerja outdoor. Karena…
November 4, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 4: Ini Rahasia Kenapa Performa Laptop Gaming Lebih Kencang!

Kita semua tahu Laptop Gaming itu bisa kencang karena menggunakan…
October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Ini Laptop Gaming terjangkau dari Acer dengan GPU RTX 50…

Gaming

November 8, 2025 - 0

Square Enix Ingin Sertakan AI Dalam Proses Development Game

Square Enix ungkapkan rencana mereka untuk lebih banyak libatkan faktor…
November 8, 2025 - 0

Square Enix Gelar PHK Massal Untuk Restrukturisasi Publishing Global

Square Enix menjadi sorotan setelah laporan adanya PHK massal global,…
November 7, 2025 - 0

Penundaan Rilis Kedua GTA 6 Kembali Jatuhkan Harga Saham Take-Two Interactive

Penundaan rilis kedua untuk GTA 6 ternyata tidak hanya membuat…
November 7, 2025 - 0

GTA 6 Ditunda Lagi, Rilisnya Mundur ke November 2026

Rockstar Games kembali menunda rilis GTA 6, yang sebelumnya direncanakan…