Jenis Memori Baru DRAM+ Tengah Dikembangkan, Gabungkan Keunggulan DRAM dan SSD
Ferroelectric Memory Co. (FMC) dan Neumonda sedang mengembangkan jenis memori baru bernama DRAM+. Teknologi ini menawarkan kecepatan setara DRAM sekaligus mampu menyimpan data meski listrik mati, seperti SSD.

DRAM+ memakai material hafnium oxide (HfO₂) yang menggantikan kapasitor biasa pada chip memori. Dengan material ini, data tetap aman tanpa perlu suplai daya terus-menerus.
Performa aksesnya sangat cepat, hanya dalam hitungan nanodetik seperti DRAM standar. Bedanya, memori ini tidak perlu suplai listrik berkala sehingga konsumsi listriknya jauh lebih hemat.
Teknologi ini hadir untuk menjembatani gap antara memori berkecepatan tinggi dan penyimpanan tahan lama seperti NAND flash. Target utamanya bukan pasar massal, tapi aplikasi khusus yang butuh efisiensi daya dan data permanen.
Prototipe DRAM+ saat ini sudah bisa menampung data dalam skala gigabit. Hebatnya lagi, teknologi ini mendukung proses produksi chip canggih di bawah 10 nanometer, setara dengan standar DRAM modern.
Aplikasi DRAM+ sangat luas, mulai dari akselerator AI yang membutuhkan bobot model tetap, ECU otomotif dengan waktu boot cepat, hingga alat medis hemat daya. Artinya, memori ini bisa jadi solusi di berbagai perangkat krusial.
Untuk mendukung pengembangan, Neumonda menyediakan platform pengujian seperti Rhinoe, Octopus, dan Raptor kepada FMC. Alat-alat ini memungkinkan pengujian efisien tanpa biaya besar seperti peralatan uji semikonduktor konvensional.
Meski belum ada jadwal rilis produk komersial, potensi DRAM+ ini terlihat cukup menjanjikan. Mampukah teknologi ini jadi standar baru di masa depan?