Nvidia Rugi Rp92 Triliun Gara-Gara Larangan Ekspor Chip ke China
Nvidia mengumumkan akan mencatat kerugian sebesar 5,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp92 triliun (1USD = Rp 16.846) karena larangan ekspor chip AI H20 ke China. Kebijakan dari pemerintah Amerika Serikat ini membuat saham Nvidia turun, mengikuti jejak AMD yang juga terdampak lewat chip MI308-nya.
Larangan ini datang dari Departemen Perdagangan AS yang menyebut langkah tersebut sebagai upaya menjaga keamanan nasional dan ekonomi. Chip H20 sendiri sebenarnya dibuat khusus untuk pasar Tiongkok, mengingat industri AI di negara tersebut tengah tumbuh pesat.
Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Tencent, Alibaba, dan ByteDance sudah meningkatkan permintaan terhadap chip ini. Namun, H20 memang tidak sekuat chip Nvidia lainnya karena lebih difokuskan untuk tugas inference, yaitu kecepatan respon dari model AI.
Baca Juga: NVIDIA Umumkan GeForce RTX 5060 dan 5060 Ti, Buat Gamer Entry-Level • Jagat Review
Nvidia Sudah Buat Chip AI Khusus versi China
Padahal Nvidia juga sudah mengubah desain chip Ai khusus untuk versi China, agar sesuai dengan aturan sebelumnya, tapi pemerintah AS tetap menilai H20 bisa berisiko. Salah satu kekhawatiran datang dari potensi penggunaan chip ini dalam superkomputer. Sebuah lembaga pemikir di Washington, D.C. bahkan melaporkan bahwa Tencent telah menggunakan chip H20 untuk melatih model AI mereka—yang bisa saja menjadi celah untuk menyiasati larangan ekspor.
Pemerintah AS kemudian menetapkan bahwa setiap ekspor chip H20 memerlukan lisensi khusus, dan aturan ini akan berlaku tanpa batas waktu. Nvidia menjelaskan bahwa kerugian USD 5,5 miliar ini mencakup produk chip H20 yang sudah diproduksi, komitmen pembelian, hingga cadangan terkait lainnya.
Uniknya, Nvidia mengumumkan ini tak lama berselang setelah Nvidia menyatakan akan membangun server AI senilai USD 500 miliar di Amerika Serikat. Seolah, Nvidia ingin timbal balik yang setimpal setelah investasi besar-besaran mereka di AS.