Teknik Pendingin Chip Baru Ini 7 Kali Lebih Efektif dari Cara Biasa

Author
Mahfud
Reading time:
April 20, 2025

Tim peneliti dari University of Tokyo berhasil mengembangkan teknologi pendingin chip yang jauh lebih efisien dari metode konvensional. Mereka memanfaatkan perubahan fase air, dari cair ke gas, untuk menyerap panas dengan lebih maksimal. Kok bisa?

Advanced-Thermal-Management-Technology-for-Electronic-Devices

Jadi, saat air mendidih, perubahan fase ini mampu menyerap energi tujuh kali lebih besar dibanding air yang mengalir biasa. Sayangnya, dalam pengujian biasa uap air sering kesulitan melewati saluran kecil dalam chip, membuat metode ini kurang efektif.

Untuk mengatasi hal itu, para peneliti mendesain saluran mikro 3D dengan struktur kapiler dan sistem distribusi khusus. Bentuk saluran serta distribusi cairan ternyata sangat memengaruhi performa termal dan hidroliknya.

Dengan menjaga aliran air dan uap tetap lancar, para peneliti berhasil mencapai rasio efisiensi performa (COP) hingga 100.000. Angka ini sepuluh kali lebih tinggi dibanding sistem pendingin satu fase biasa.

Teknologi ini membuka jalan untuk solusi pendingin yang lebih ringkas tanpa perlu cairan eksotis seperti Fluorinert pada superkomputer atau liquid metal. Pendingin dua fase ini juga bisa diaplikasikan di chip performa tinggi, laser, radar, hingga perangkat otomotif dan luar angkasa.

Menariknya, sistem ini bisa bekerja secara pasif, cukup dengan memanfaatkan konveksi alami tanpa bantuan pompa. Ini cocok untuk perangkat kecil yang butuh pendinginan maksimal tapi tidak punya ruang untuk sistem besar.

Jika dibandingkan dengan Frore AirJet, teknik pendingin dua fase ini punya pendekatan berbeda. AirJet menggunakan getaran untuk meniup udara secara aktif, sedangkan sistem dari Tokyo ini mengandalkan penguapan air untuk menyerap panas secara pasif dengan efisiensi jauh lebih tinggi.

Inovasi teknologi pendingin semacam ini jadi semakin penting, mengingat ukuran chip yang terus mengecil dibarengi dengan masalah panas yang meningkat. Menurut kalian, apakah teknologi ini bakal jadi standar baru di masa depan?

Sumber

Share
Load Comments

Gadget

April 15, 2025 - 0

Review Huawei Mate XT Ultimate Design: Inovasi Terbaik Huawei Saat Ini

Ini adalah Huawei Mate XT Ultimate, di China sudah rilis…
April 14, 2025 - 0

Review TECNO Megapad 11: Tablet 2 Jutaan, Performa Mantap, Bisa 4G!

Ini adalah tablet 11 inch dengan harga 2 jutaan yang…
April 2, 2025 - 0

Rekomendasi Smartphone Pilihan untuk Lebaran 2025: Smartphone Rp 5-7 Juta

Kita lanjut lagi ke kelas menengah atas! Ini adalah rekomendasi…

Laptop

May 13, 2025 - 0

Review ADVAN AI-Gen (2025): Laptop Super Kencang Harga Rp 9 Jutaan!

Ini adalah laptop dari brand lokal yang super kencang. Iya,…
May 5, 2025 - 0

Review Acer Aspire 7 PRO: Laptop Kerja 10 Jutaan yang Kencang Buat Gaming

Kalau kata Acer sih harusnya Laptop ini buat bekerja. Tapi…
April 24, 2025 - 0

Membongkar Mitos Laptop Snapdragon X Series

Kalian pasti pernah nih baca, atau dengar komentar seperti: “Laptop…
April 24, 2025 - 0

Review HP Omnibook X 14: Baterai Awet, Desain Profesional

Ini adalah laptop kelas premium yang menggunakan prosesor Snapdragon X…

Gaming

May 14, 2025 - 0

Kingdom Hearts: Missing-Link Diakhiri Pengembangannya Oleh Square Enix

Setelah masa pengembangan yang lama, akhirnya Square Enix mengakhiri pengembangan…
May 14, 2025 - 0

Sony Pertimbangkan Naikkan Harga PlayStation 5 Akibat Perang Tarif Amerika

Perang tarif antara Amerika dan China bisa memaksa Sony untuk…
May 14, 2025 - 0

Pendapatan Warner Bros Games Anjlok di Awal Tahun Fiskal 2025

Mengawali tahun fiskal 2025, Warner Bros Games laporkan anjloknya pendapatan…
May 14, 2025 - 0

Total Penjualan PlayStation 5 Kini Dekati Rekor Penjualan PS4

Menyentuh tahun kelimanya, total penjualan console PlayStation 5 kini telah…