NVIDIA dan AMD Setuju: 15% Hasil Penjualan Chip AI ke China, untuk AS!
NVIDIA dan AMD akhirnya mendapat jalan untuk kembali menjual chip AI mereka ke China, meski harus membayar 15% dari pendapatan penjualan di negara itu kepada pemerintah Amerika Serikat. Kesepakatan ini menjadi syarat untuk mendapatkan izin ekspor yang sebelumnya sempat diblokir.

China Pasar Besar Buat Chip AI NVIDIA dan AMD
Bagi NVIDIA, aturan ini berlaku untuk chip H20 yang dibuat khusus untuk pasar China setelah pembatasan ekspor AS pada 2023. Sementara AMD akan membayar porsi yang sama untuk chip MI308. Penjualan chip ke China sendiri sempat terhenti total sejak larangan yang diberlakukan pemerintahan Trump pada April 2025.
Selama larangan itu berlaku, baik NVIDIA maupun AMD kehilangan sebagian besar potensi pendapatan dari salah satu pasar chip terbesar di dunia. China selama ini menyumbang miliaran dolar untuk bisnis mereka, terutama di segmen AI. Karena itu, meskipun dengan potongan 15% peluang untuk bisa kembali ke pasar China, tetap dianggap lebih baik dibanding kehilangan pasar sepenuhnya.
Baca Juga: NVIDIA Klaim Tidak Pasang Backdoor di GPU Demi Keamanan • Jagat Review
NVIDIA mengatakan selalu mematuhi aturan dan berharap bisa kembali bersaing di pasar global. Sang CEO, Jensen Huang, pernah menyampaikan bahwa pemerintah AS tidak perlu khawatir militer Tiongkok memakai produk AI buatan Amerika untuk keperluan pertahanan. Sebab risiko embargo teknologi sangat tinggi, sehingga mereka memilih untuk tidak mengadopsi chip tersebut.
Trump menyebut H20 sebagai chip “lama” dan meremehkan kekhawatiran keamanan nasional. Meski begitu, kebijakan ini memicu kritik. Ada yang menilai 15% tersebut tidak menghilangkan risiko keamanan, melainkan sebuah kebijakan yang buruk. Bahkan, beberapa pihak menyamakannya dengan pajak ekspor yang dianggap ilegal menurut konstitusi AS.