Review BenQ W4100i: Sensasi Punya Bioskop Pribadi!

Proyektor ini disebut bisa “pindahkan” theater ke rumah kita! Ini adalah BenQ W4100i!
Andalan terbaru BenQ ini bisa hadirkan proyeksi ekstra besar, sampai 150”, dengan resolusi native 4K UHD, dan dukungan refresh rate sampai 240 Hz! Ini menjanjikan pengalaman yang immersive! Sebagai proyektor home cinema premium, W4100i ini tentunya menawarkan kualitas tampilan tinggi, dengan dukungan brightness hingga 3200 ANSI Lumens. Ada juga HDR Pro untuk kualitas tampilan HDR yang ideal untuk konten HDR10 dan HDR10+. Proyektor ini juga mendukung CinematicColor dengan janji 100% DCI-P3!
Tapi, bukan cuma itu saja keunggulan dari proyektor premium ini! Apa lagi yang menarik? Kita akan bahas di video ini!

OK, sebelum kalian teriak “MAHAL, SKIP”, kami mau coba luruskan dulu. Ini proyektor home cinema kelas premium, jadi memang harganya bukan yang akan terasa terjangkau oleh banyak orang. Tapi, proyektor seperti ini tentunya punya banyak teknologi menarik yang sangat layak untuk dibahas. Kalau misalnya kalian memang belum punya rencana beli proyektor seperti ini, tidak ada salahnya kan kenalan dulu dengan teknologinya. Siapa tahu, suatu saat nanti kalian punya kemampuan untuk bikin home cinema di rumah sendiri. Semoga ya!

BenQ W4100i ini tentunya merupakan penerus dari BenQ W4000i yang sempat kami bahas beberapa tahun lalu. BenQ menghadirkan beberapa peningkatan di proyektor ini kalau dibandingkan pendahulunya tersebut, yang membuatnya jadi proyektor home cinema yang lebih mumpuni.
Kali ini, kita akan coba langsung kemampuan BenQ W4100i ini, tapi sebelum itu kita akan coba kenalan dulu dengan proyektor ini, mulai dari isi paket penjualannya!
Paket Penjualan

- Unit proyektor BenQ W4100i
- Dongle QS02, ini adalah dongle Android TV untuk dipasang ke dalam proyektor W4100i.
- Ada juga unified remote untuk pengendalian proyektor sekaligus dongle QS02
- Kabel Power
- Lens cap, sudah terpasang ke bodi proyektor
- Paket dokumen, termasuk di antaranya kartu hasil kalibrasi/pengujian color gamut yang dilakukan BenQ di pabrik mereka
Desain BenQ W4100i

Nah, mirip dengan pendahulunya, BenQ W4100i ini juga hadir dengan bodi berwarna hitam. Dimensinya 420.5 x 312.1 x 135.3 mm, sementara bobotnya 6.1 kg. Walaupun agak besar dan agak berat, ini tetap proyektor yang relatif mudah dipindahkan.

Di sisi depan, ada lensa proyektor di area kiri. Lensa ini bisa ditutup dengan lens cap yang sudah terpasang ke bodi proyektor saat proyektor sedang tidak digunakan. Ada infrared receiver di dekat lensa. Sementara di area kanan ada lubang ventilasi.

Ke sisi kanan, terlihat ada area tempat tombol-tombol pengendalian proyektor. Ada tombol:
- Power
- Eco Blank
- Tombol Navigasi 4 Arah
- OK, di tengah keempat tombol navigasi
- Back
- Menu
- Source
Ada juga 3 lampu indikator di area tersebut. Ini indikator untuk Power, Temp, dan Light. Lalu, ada juga lubang ventilasi dengan kipas di dalamnya di area belakang sisi kanan ini.


Beralih ke sisi kiri, hanya ada lubang ventilasi di sini, lagi-lagi dengan kipas di dalamnya. Nah, untuk sisi atas, di area depan, ada rotating wheel untuk pengaturan zoom dan fokus untuk lensa. Ada slider yang bisa digunakan untuk menutup mekanisme pengaturan tersebut. Ada juga dua knob putar untuk mekanisme lens shift. Satu untuk pengaturan vertikal dan satu lagi untuk horizontal.

Ini tentunya memudahkan kita mendapatkan hasil proyeksi yang lebih pas tanpa harus mengubah posisi proyektor. Infrared receiver juga ada di sisi atas ini. Lanjut lagi, kita ke sisi belakang. Deretan konektor I/O proyektor ditempatkan di sini.
Dari kiri ke kanan, terdapat konektor:
- 12V Trigger
- RS-232
- Mini USB Type B untuk Service Port
- USB 2.0 Type A untuk Media Reader
- analog audio out 3.5 mm
- digital audio out/SPDIF
- 3x HDMI 2.1
- Port dengan label HDMI 2 mendukung eARC/Audio Return+ untuk koneksi ke soundbar
- Sementara port dengan label HDMI 3 mendukung 4K 120 Hz
- USB 2.0 Type A, dengan dukungan output 2.5 A


Di bawah area konektor I/O, ada Kensington Lock dan konektor AC input. Lalu, ada juga bagian yang bisa dibuka. Di dalamnya, ada satu konektor Mini HDMI dan satu kabel dengan konektor Micro USB. Ini adalah tempat memasang dongle Android TV bawaan proyektor ini. Ada juga satu speaker terintegrasi, ini di area kiri sisi belakang proyektor.

Sekarang, kita beralih ke sisi bawah, di area depan ada dua buah kaki depan proyektor, yang bisa diubah ketinggiannya dengan cara diputar. Di dekat kaki depan, ada tempat untuk memasang pengait lens cap. Ada juga empat tempat baut untuk pemasangan proyektor di bracket. Ini akan berguna kalau kita ingin memasang proyektor di langit-langit.
Lalu, di area belakang, ada bantalan karet sebagai kaki belakang proyektor.
Jadi, secara umum, desain dari W4100i ini terbilang sangat mirip dengan W4000i. Tapi, memang terlihat ada beberapa perbedaan, termasuk di konektor I/O yang tersedia.
Spesifikasi Proyektor

- Sistem Proyeksi: DLP
- Light Source: 4LED
- Brightness: sampai 3200 ANSI Lumens
- Native Aspect Ratio: 16:9
- Native Resolution: 4K UHD (3840 x 2160 px)
- Refresh Rate: bisa sampai 120 Hz di 4K dan 240 Hz di Full HD.
- Optical Zoom: 1.3x
- Built In Speaker: 1x 5 W
- Fitur pendukung:
- 2D Keystone
- Manual Zoom & Focus
- Manual Lens Shift (Vertikal & Horizontal)
- Umur Lampu: sesuai klaim BenQ
- di mode Normal sampai 20 ribu jam
- di mode Eco sampai 30 ribu jam
Spesifikasi Android TV Dongle QS02

Nah, BenQ W4100i ini dilengkapi dengan dongle QS02, sama seperti yang ada di paket penjualan W4000i.
Dongle ini mengusung spesifikasi:
- CPU: 4x Cortex A35
- GPU: Mali-G31 MP2
- RAM: 2 GB
- Internal Storage: 16 GB
- Konektivitas: Wi-Fi 6 2.4/5 GHz dan Bluetooth 5.0
- OS: Android TV
- Fitur: Google Assistant, Chromecast Built-In
Simak pembahasan lengkapnya pada video review berikut ini: