Review Polytron G3+: Mobil SUV Listrik Mewah Hanya Rp 300 Jutaan
Interior Mobil
Nah sekarang mari kita lihat isi mobil ini.

Begitu duduk di kursi, akan langsung terasa kenyamanan ekstra dari kursi mobil ini, yang memang terasa ekstra besar. Jok depan ini bukan yang seperti versi sport. Buat yang berbadan lebar, seharusnya tak akan merasa jok ini kekecilan. Pengaturan jok ini menggunakan tuas-tuas elektrik. Ini berlaku untuk sisi supir dan sisi penumpang depan. Kursi bisa maju, mundur, naik, turun, dan sandaran bisa di tegak-tidurkan.

Hal berikutnya yang membuat kami merasa nyaman adalah setirnya. Ukurannya bukan yang ekstra besar, tapi tidak kekecilan. Digenggam pun ukurannya akan pas untuk tubuh Asia, baik pria maupun wanita. Setir dengan bentuk bawah flat ini, memang nyaman digenggam. Tentunya pengaturan naik turun, bisa. Teleskopik maju-mundur pun bisa.


Di sisi kanan adalah pengaturan multimedia. Perhatikan ada 2 silinder putar dari karet. Yang kiri untuk next dan previous media. Yang kanan untuk membesar-kecilkan suara. Berlalih ke sisi kiri setir, ini adalah pengaturan untuk cruise control dan ADAS-nya.

Hal ketiga yang kami notice adalah panel-panel di dalam mobil ini. Panel berpenampilan kayu ini, bukan yang tipe licin dan warnanya elegan. Kami tidak menemukan panel plastik keras di dashboard hingga sisi pintu. Ini sangat elegan. Jahit-jahitannya pun bukan plastik.

Kalau melihat ke sisi pintu, tentunya kita akan melihat panel-panel speaker. Ada 2 speaker di tiap pintu mobil ini. Yang atas itu adalah tweeter. Untuk yang bawah ini cenderung full range sampai ke bass. Ini adalah rangkaian speaker XBR Premium Audio dari Polytron. Total ada 8 speaker di mobil ini.
Sayangnya Polytron baru meletakkan speaker di sisi kanan kiri saja. Belum ada speaker di bagian depan atau di tengah dashboard.

Masih di sisi pintu, kita bisa lihat panel pengaturan jendela. Di sini, semua jendela pakai switch otomatis. Biasanya hanya sisi pengemudi yang pakai switch otomatis.
Beralih ke panel di depannya. Ini untuk mengatur kaca spion kanan dan kiri. Nah kalau mau melipat spion kanan dan kiri, tekan bagian tengah tombol ini. Di sisi depannya lagi, di kiri ada tombol untuk mengunci jendela dan di sisi kanan adalah tombol untuk central door lock. Bagi kami, tombol ini terasa kecil dan nyempil ya. Biasanya di mobil non listrik, ini jadi tombol dedicated yang besar. Tapi, setidaknya di sini masih dalam bentuk tombol fisik.
Oh ya, membuka pintu dari dalam, kalau terkunci ya tinggal tarik tuas ini 2X saja. Jadi ga perlu dengan central door lock.
Sekarang mari beralih ke konsol tengah.

Di sini terlihat gear selector-nya berbentuk dial putar. R, N, D, dan S atau Sport. Tombol besar yang tengah ini berfungsi untuk Park. Di sisi kiri gear selector ini, kalau dibuka adalah tempat untuk botol atau gelas. Karena pakai penutup, sehingga tidak terbuka terus. Kotoran tak mudah tersimpan di dalamnya. Tempat botol atau gelas ini unik juga. Karena di dalamnya ada mekanisme penjepit. Jadi botol atau gelas yang dimasukkan, tidak akan banyak bergerak.
Di bagian bawah konsol ini ada dudukan untuk smartphone, dan bisa untuk wireless charging. Di sini juga ada port untuk memasang charger lighter. Jadi bisa nambah port USB atau USB-C di sini .


Beralih ke sisi belakang konsol. Ini sebenarnya tempat tangan bersandar ya. Kalau dibuka, ini adalah kompartemen yang cukup besar. Di dalamnya ada lubang untuk mengalirkan udara AC ke dalam kompartemen. Jadi bisa untuk menjaga makanan atau minuman tetap adem.
Lanjut ke sisi penumpang. di depannya ada glove compartment yang membukanya tipe soft yang elegan. Tentunya, sama dengan sisi kanan, sisi pintu penumpang ini juga ada tempat untuk menyelipkan botol.

Beralih ke atas. Baik di sisi supir maupun penumpang depan, ada sun visor yang kalau dibuka ada cerminnya. Sayangnya, tak ada lampunya.

Beralih ke panel tengah, di sini ada tempat untuk menyimpan kacamata. Lalu ada lampu LED itu sisi kanan dan kiri yang terpisah. Di bagian tengah ini adalah pengaturan untuk panoramic sunroof. Kita bisa memilih untuk membuka tirai sunroof-nya saja. Bisa sekadar membuka sedikit sunroof. Atau membuka sunroof bagian depan secara keseluruhan. Kami sedikit berharap bahwa Polytron tidak menggunakan tirai sunroof tapi panel penutup yang solid. Karena di siang hari yang terik, kami masih merasa agak lebih panas dibandingkan mobil tanpa sunroof.

Beralih ke kursi belakang sekarang. Beneran deh, penumpang mobil ini di belakang akan merasakan kenyaman dan kelegaan maksimal. ruangnya lega banget, meski supir sudah memundurkan bangku hingga mentok ke belakang. Kursi belakang ini dirancang untuk maks 3 orang. Tapi lebih nyaman untuk 2 orang. Karena dengan demikian kita bisa membuka handrest yang ada cup holder-nya juga.

Kalau mau lebih rebah, masih bisa juga. Untuk penggunaan bertiga, yang di tengah akan tetap mendapatkan seatbelt 3 titik. Jadi lebih aman. Sementara itu untuk para orang tua yang punya anak kecil, bangku belakang mobil ini sudah dilengkapi dengan sistem ISOFIX. Jadi baby carseat tambahannya bisa dijangkarkan dengan lebih aman nih. Sisi pijakan kakinya ini platform-nya rata. Jadi penumpang yang di tengah nggak jadi separuh jongkok duduknya.

Di konsol bagian tengah ini, kita bisa menemukan 2 port USB A dan 1 colokan listrik AC tipe universal, 220V. Ini bisa mengalirkan listrik sampai 10A, berarti bisa sekitar 2200 Watt ya. Mau untuk charger laptop, charger universal yang besar, bahkan mau untuk pengering rambut pun harusnya bisa ini.

Mari kita lihat mobil ini dari belakang. Bagasi ini tipe electronic tail gate yang bisa dibuka dengan kick sensor seperti ini. Jadi, kalau lagi ngangkut bawaan banyak di tangan, selama kunci ada di kantong, tinggal pakai kick sensor saja untuk membuka bagasi. Menutupnya pun bisa dengan kick sensor atau tekan tombol yang menyala merah ini.

Di bagian dasar bagasi ini masih bisa dibuka. Di dalamnya ada beragam perangkat pendukung operasional mobil ini. Termasuk pompa dan charger portable. Charger ini bisa ngecas sampai 13.5A atau nyaris 3kW. Lumayan banget untuk charging harian. Pastikan saja, kalau mau ngecas, colokannya sudah punya rating 16A.
Sama seperti mobil listrik lainnya, Polytron G3+ ini tidak dilengkapi ban serep.
Nah kembali ke bagasinya. Ini bisa di-extend sampai luas dengan melipat sandaran kursi belakang, ke depan. Tapi ini akan nyangkut ya. Nah, untuk meratakan, cabut dan geser dulu alas kursi belakang ini. Butuh sedikit latihan, memang. Dan jangan lupa, saat mengembalikan alas ini, pengunci seatbelt diposisikan di tempat semula ya. Jangan sampai terbenam di bawah kursi.

Untuk panel display di depan setir, kami rasa ini sudah memadai. Tapi memang kustomisasi tampilannya tergolong minim. Opsi-opsi tampilan indikatornya juga bukan yang terlalu ramai juga.

OK sekarang mari kita lihat panel display-nya yang di bagian tengah. Ini adalah layar yang cukup besar dengan resolusi FullHD. Sama seperti mobil canggih lainnya, kita harus membiasakan dengan menu dan posisi tombol virtual pada layar ini ya. Karena pengoperasiannya saat berjalan, bisa agak menyulitkan kalau kurang hapal. Setidaknya ada quick menu kalau kita swipe jari dari ujung kiri ke kanan. Ini bisa jadi menu pengaturan cepat untuk beragam fungsi. Mirip seperti di hape, kita juga bisa mengubah pengaturan ini.
Sementara itu pengaturan lainnya bisa kita temukan dalam menu system-nya. Kami sedikit berharap bahwa menu pengaturan ini memiliki tombol akses yang lebih cepat. Atau lebih baik lagi, kalau tiap bagian menu ini ada tombol akses langsung dari tampilan utama. Jadi, saran kami, bermain lah dengan menu yang ada, sebelum perjalanan jauh. Luangkan waktu untuk mempelajarinya.

Polytron menyebutkan bahwa mobil ini punya 21 Fitur ADAS, yaitu:
- Auto Parking Assist: Membantu pengemudi dalam memarkir kendaraan secara otomatis.
- Adaptive Cruise Control with Integrated Cruise Assist: Menjaga kecepatan kendaraan dan jarak aman dengan kendaraan di depan.
- Forward Collision Avoidance & Warning (kendaraan, sepeda, pejalan kaki): Memberikan peringatan dan melakukan pengereman otomatis untuk menghindari tabrakan.
- Autonomous Emergency Braking: Mengerem secara otomatis untuk menghindari tabrakan.
- Emergency Lane-keeping System: Membantu pengemudi untuk tetap berada di jalur yang benar.
- Lane Departure Warning: Memberikan peringatan jika kendaraan keluar dari jalur tanpa sengaja.
- Blind Spot Detection: Mendeteksi kendaraan di area titik buta pengemudi.
- Traffic Sign Recognition: Mengenali rambu lalu lintas dan menampilkannya di layar.
- Safe Exit Warning: Memberikan peringatan jika ada kendaraan atau objek lain yang mendekat saat penumpang akan keluar dari kendaraan.
- Rear Cross Traffic Alert & Braking Assist: Memberikan peringatan dan membantu pengereman saat kendaraan mundur dan ada kendaraan lain yang melintas.
- Auto Brake Hold: Menahan rem secara otomatis saat kendaraan berhenti.
- 360° Around View Camera: Menyediakan tampilan 360 derajat di sekitar kendaraan untuk membantu parkir dan manuver.
- Hill Start & Descent Assist: Membantu memulai perjalanan dari tanjakan dan menuruni tanjakan.
- Driver Fatigue Reminder: Mengingatkan pengemudi untuk beristirahat.
- Sound Generator at Low Speed: Menghasilkan suara pada kecepatan rendah untuk meningkatkan kesadaran pejalan kaki.
- Lane Change Assist: Membantu pengemudi saat melakukan perpindahan jalur.
- Rear Collision Warning: Memberikan peringatan jika ada potensi tabrakan dari belakang.
- Automatic Emergency Braking for Pedestrians: Pengereman otomatis untuk menghindari tabrakan dengan pejalan kaki.
- Speed Limit Assist: Membantu pengemudi untuk mematuhi batas kecepatan.
- Adaptive High Beam Assist: Mengatur pencahayaan lampu depan secara otomatis.
- Cross Traffic Alert: Memberikan peringatan jika ada kendaraan yang mendekat dari arah samping saat keluar dari area parkir.
Simak pembahasan lengkapnya di video berikut ini: