Charging Gratis Hingga Value Jual Kembali, Strategi Vinfast di Pasar EV Indonesia
Jakarta, 15 Desember 2025 – Pasar kendaraan listrik atau electronic vehicle (EV) khususnya mobil listrik di Indonesia sekarang ini memang sudah sangat ramai. Didominasi oleh brand asal China seperti BYD, Wuling, Chery, pemain global seperti Hyundai, MG, Tesla dan lainnya juga ikut meramaikan.
Vinfast asal Vietnam sebagai brand yang relatif baru, mulai masuk awal 2024 di Indonesia, tentu perlu strategi jitu untuk bisa bersaing. CEO Vinfast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, ternyata tak sungkan untuk mengungkap rahasia dapur mereka lewat “strategi ekosistem” yang diterapkan Vinfast.
Dalam Media Briefing peresmian pabrik pertama mereka di Subang, Jawa Barat, Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan bahwa Vinfast tidak hanya menjual produk tapi juga membangun ekosistem kendaraan listrik. Layer paling utamanya adalah pabrik yang baru saja diresmikan hari ini (Senin, 15 Desember 2025).
Dengan hadirnya pabrik, menurut Kariyanto Hardjosoemarto merupakan komitmen jangka panjang Vinfast untuk berkembang di Indonesia. Sebagai informasi, Vinfast bakal menggelontorkan investasi hingga USD 1 miliar atau sekitar Rp16 triliun untuk pembangunan pabrik di atas lahan seluas 171 hektar.
Charging Station Gratis Hingga 2028!
Aspek ekosistem lain yang sedang mereka bangun adalah charging station, yang merupakan faktor utama kendaraan listrik agar bisa diterima masyarakat sampai ke pelosok. Lewat anak perusahaan V-Green, Vinfast sudah punya lebih dari 2.000 charging station di seluruh wilayah Indonesia dan akan terus bertambah.
Vinfast tidak menunggu pihak lain untuk memperluas jangkauan charging station, tapi mereka membangunnya sendiri. Menariknya adalah, Vinfast juga memberikan pengisian daya gratis di charging station V-Green untuk semua kendaraan Vinfast hingga Maret 2028.
Ekosistem berikutnya menyangkut used car atau kendaraan bekas. Vinfast melihat ini jadi hal yang penting lantaran konsumen di Indonesia saat ini takut beli mobil listrik karena harga jual kembalinya akan jatuh. Oleh karena itu, Vinfast menawarkan Resale Value Guarantee alias jaminan harga jual kembali.
Vinfast bakal membeli kembali mobil listrik mereka dengan jangka waktu enam bulan setelah pembelian akan dihargai 90% dari harga OTR sebelum pajak. Sementara itu, untuk pemakaian tiga tahun bakal dijamin dengan harga 70%.
Taksi Green SM, anak perusahaan Vinfast, juga menjadi bagian ekosistem Vinfast. Green SM sendiri sudah hadir di Jakarta, Surabaya, Makassar dan akan terus berkembang ke seluruh kota-kota besar lainnya di Indonesia. Dengan Green SM, masyarakat bisa sekaligus merasakan pengalaman naik mobil listrik Vinfast.
Baca Juga: Vinfast Resmikan Pabrik Mobil Listrik di Subang, Mulai Beroperasi 2026! • Jagat Review
Sebagai penutup, Kariyanto Hardjosoemarto, mengatakan bahwa strategi ekosistem ini dirancang untuk mengatasi ketakutan dan keraguan masyarakat beralih dari mobil bensin ke mobil listrik. Selain itu, kualitas produk, after sales, dan harga ekonomis akan menjadi keunggulan utama dari mobil listrik Vinfast.
















