Abduction: Bourne Versi Remaja
Tidak salah jika Anda mengasosiasikan pemeran utama di film ini dengan chick-flick. Taylor Lautner memang mendapatkan ketenarannya setelah memerankan karakter Jacob Black di Twilight Saga. Sebelum installment final Twilight rilis, Taylor tampil di sebuah film action berjudul Abduction. Sepintas, film ini terlihat menjanjikan karena memiliki konsep layaknya trilogi Bourne yang semakin membesarkan nama Matt Damon. Apakah begitu adanya?

Melihat nama Taylor Lautner dan lalu mengetahui genre film ini, saya sedikit meragu. Taylor dan action? Seriously? Namun, saya menghilangkan prasangka negatif yang sempat menghampiri benak saya dan duduk manis di studio bioskop tanpa ekspektasi apa pun.

Film yang dikemas dengan gaya sangat “Bourne” ini berkisah mengenai seorang remaja bernama Nathan Harper yang mengetahui bahwa keluarga yang tinggal bersamanya selama ini bukanlah orangtua kandungnya. Berawal saat menemukan foto masa kecilnya yang dipasang di sebuah situs anak hilang, Nathan mengalami rentetan kejadian aneh yang membuatnya harus melarikan diri dari siapa pun itu. Bersama Karen Murphy (Lily Collins), teman sekolahnya yang secara tidak sengaja “terseret” ke dalam masalah tersebut, Nathan lari dan bersembunyi atas bantuan psikiaternya, Dr. Bennett (Sigourney Weaver). Melalui Dr. Bennett, Nathan pun mengetahui identitas aslinya dan alasan beberapa orang mengejarnya.
Just another Chick Flick with Action in It
Tidak ada respon yang lebih baik dari membosankan, plot lemah, dan akting yang biasa saja. Abduction tampak seperti film remaja dengan bumbu action di dalamnya. Bahkan, adegan-adegan aksi yang ada di film ini tidak berhasil meningkatkan adrenalin penonton, tidak seperti film-film bergenre sejenis, seperti Mission Impossible, Bourne Identity, atau Die Hard. Sungguh disayangkan karena sutradara film ini, John Singleton, seakan tidak menggunakan pengalaman yang pernah ia dapatkan di film-film action terdahulunya (Shaft, 2 Fast 2 Furious, Four Brothers).

Penampilan Taylor Lautner sebagai pemeran utama tokoh Nathan Harper pun tidak bisa dikatakan memuaskan, bahkan cenderung mengecewakan. Sepertinya, Taylor belum berhasil menunjukkan kemampuannya berakting di luar trilogi Twilight yang telah membesarkan namanya. Tampaknya ia harus berusaha ekstra keras jika ingin keluar dari karakter Jacob Black dan menunjukkan kualitasnya sebagai aktor serbabisa di film dengan genre yang beragam, tidak terbatas di film remaja bergenre drama.
Kemunculan aktor dan aktris senior di film ini (Sigourney Weaver dan Alfred Molina) seakan tidak membantu menaikkan rate film ini di beberapa situs film, seperti IMDB dan Rotten Tomatoes yang memberikan rate cukup kejam. Jika Anda penggemar film action, film ini akan memberikan banyak kekecewaan. Jika Anda penggemar berat Taylor Lautner, mungkin film ini akan memberikan variasi di samping film-film Twilight yang membesarkan namanya. Namun, jangan berharap banyak kepada kualitas akting Taylor dan plot film ini.
Tanggal rilis:
23 September 2011 (USA)
Genre:
Action
Durasi:
106 menit
Sutradara:
John Singleton
Pemain:
Taylor Lautner, Lily Collins, Alfred Molina, Sigourney Weaver, Jason Isaac, Maria Bello
Studio:
Lionsgate