Aplikasi untuk Ponsel “Curi” Data Pengguna?
Menjaga data dan informasi penting menjadi hal yang cukup sulit saat ini. Apalagi jika data tersebut disimpan di PC, USB, hard disk, maupun smartphone. Banyak celah yang bisa membuat data atau informasi tersebut bocor ke pihak yang tidak diinginkan. Berterima kasihlah kepada teknologi!
Baru-baru ini, muncul dugaan bahwa aplikasi gratis untuk ponsel mampu melakukan hal tersebut. Kuncinya terletak di persyaratan dan ketentuan yang harus di-approve oleh pengguna sebelum aplikasi yang bersangkutan terunduh di ponsel. Dengan menyetujui persyaratan tersebut, perusahaan pembuat aplikasi pun memiliki akses untuk “mengintip” pesan teks Anda.

Facebook menyatakan bahwa pengguna yang mengunduh aplikasi Facebook di Android telah memberikan izin kepada Facebook untuk mengakses pesan teks mereka. Walau begitu, situs sosial media raksasa tersebut bersikukuh bahwa mereka tidak memanfaatkan data-data yang mereka dapat untuk sebuah keuntungan. Aplikasi Facebook untuk Android telah diunduh oleh lebih dari 100 juta orang dan hanya sedikit yang mengetahui bahwa mereka telah setuju untuk memberikan akses ke pesan teks yang tersimpan di perangkat atau SIM card mereka. Aplikasi tersebut juga memungkinkan perusahaan mengetahui lokasi pengguna melalui GPS, akses ke nomor-nomor telepon, dan alamat email yang tersimpan di dalam ponsel pengguna. Perusahaan lainnya yang melakukan hal serupa adalah Yahoo! dan Flickr.
Informasi-informasi ini biasanya digunakan untuk dijual ke perusahaan riset penjualan atau untuk keperluan iklan. Direktur perusahaan aplikasi, Sun Products, Daniel Rosenfield menyatakan bahwa menjual informasi jauh lebih menguntungkan daripada menjual aplikasi yang bersangkutan. Oleh karena itu, di tiap aplikasi gratis, Anda akan menemukan beberapa banner iklan. Sebelum perusahaan tersebut setuju untuk memasang iklan di aplikasi tersebut, mereka terlebih dahulu melihat data-data pengguna yang dipaparkan oleh perusahaan pembuat aplikasi. Mungkin saja data Anda termasuk di dalamnya!
Menanggapi ini, Facebook menyatakan bahwa mereka mengakses fitur SMS pengguna hanya untuk membaca dan menulis data dari Facebook ke fitur SMS ponsel yang bersangkutan, bukan untuk “mengintip” data pribadi pengguna. Di sisi lain, Google beralasan bahwa sejak awal Android telah menggunakan sistem perizinan yang memberitahu konsumen mengenai data-data yang dibutuhkan dan memerlukan izin dari konsumen sebelum proses instalasi.