Mencicipi Sushi Murah di “Stasiun Sushi”
Berburu sushi adalah kegemaran saya dan beberapa teman di Jagat Review. Dari rencana melepas kangen dengan Yakitori, kami akhirnya memutuskan untuk menjelajahi pusat kuliner terbesar di Jabodetabek yang terletak di sektor 9 Bintaro, Nine Walk.
Ini adalah kunjungan pertama kami di Nine Walk. Tempat yang cukup luas tersebut ternyata benar-benar surga makanan! Oleh karena ini adalah pengalaman pertama, kami memutuskan untuk memilih tempat makan secara acak. Pilihan pun jatuh kepada sebuah restoran Jepang bernama Sushi Station.

Tatanan restoran ini sederhana namun apik. Suasana outdoor dan udara malam yang sejuk membuat saya dan teman-teman merasa nyaman berlama-lama di sini. Kami pun memanfaatkan suasana tersebut dengan mengobrol dan browsing internet menggunakan fasilitas wifi yang disediakan pihak pengembang Nine Walk (sayangnya, saya tidak menemukan stop kontak untuk mengisi ulang baterai laptop saya yang sudah “sekarat”). Lalu, bagaimana dengan menu-menunya?
Dilihat dari menu, restoran ini menyajikan menu yang cukup beragam, mulai dari sushi, sashimi, maki, roll, handroll, donburi, agemono, udon, dan ramen. Oleh karena restoran ini menggunakan embel-embel “sushi” dan “station”, saya pun mewajibkan diri mencicipi menu sushi dan roll-nya.
Maka, malam itu kami pun mencicipi cukup banyak menu. Saya memesan aka kani roll, roll berisi crabstick dengan spicy mayo dan ditaburi flyingfish eggs. Saya memang penggemar setia kani roll. Namun, sayangnya, kani roll yang satu ini tidak bergelimangan telur ikan seperti kani roll yang sebelumnya pernah saya makan. Jadi, sensasinya kurang “menggigit”.
Salah satu teman saya memesan kalimantan roll yang berisi ikan sisamo crispy, avocado, daun slada, dan mayonnaise. Roll ini disajikan dengan bumbu campuran jahe, kecap asin, dan kecap manis. Keunikan roll ini adalah rasanya yang pedas karena pembubuhan bubuk cabe di permukaan roll. Sebagai salah satu menu yang dilabeli “must try”, menu yang satu ini justru terasa aneh di lidah. Sebagai menu fusion, kalimantan roll memiliki cita rasa yang kurang sempurna.

Salah satu menu yang cukup menggoyang lidah di restoran ini adalah handroll-nya. Teman saya yang lain memesan unagi handroll yang porsinya cukup mini sehingga akan segera habis dalam hitungan menit. Daging unagi yang terasa sedikit masam mendominasi handroll tersebut. Namun, rasa tersebut menjadi ciri khas menu ini apalagi disempurnakan dengan bumbu teriyaki dan taburan wijen. Cukup memuaskan sebagai hidangan pembuka. 🙂
