Reaksi NVIDIA atas Pembatasan Kontrol Voltase GTX 600 Series!

Keputusan NVIDIA dalam menghilangkan / membatasi opsi pengubahan tegangan (voltage control) pada GTX 600-series banyak mendapat reaksi negatif dari para power-user dan juga overclocker dari seluruh penjuru dunia. Bagaimana tidak, keputusan ini tidak hanya merugikan pengguna, namun juga berpotensi membuat vendor dan AIC(Add-in Card) partner dari NVIDIA untuk kehilangan salah satu fitur pentingnya.
EVGA adalah salah satu AIC Partner NVIDIA yang mengalami efek buruk dari peraturan ini, dan harus rela kehilangan salah satu fitur unggulnya, EVGA EVBot karena ‘peraturan’ NVIDIA.

Saat diteliti lebih jauh, limitasi pengubahan tegangan ini ternyata merupakan salah satu bagian dari NVIDIA Green Light Program, dimana para vendor / AIC Partner harus mengirimkan desain dari VGA mereka kepada NVIDIA sebelum menjadikan produk tersebut final, untuk menguji apakah desain tersebut memenuhi persyaratan NVIDIA , dari segi Heat Noise, Power Consumption, Voltage Regulation, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah komentar Senior PR Manager NVIDIA, Bryan Del Rizzo, seputar NVIDIA Green Light Program, seperti yang dikutip dari brightsideofnews.com :
“Green Light was created to help ensure that all of the GTX boards in the market all have great acoustics, temperatures, and mechanicals. This helps to ensure our GTX customers get the highest quality product that runs quiet, cool, and fits in their PC. GTX is a measureable brand, and Green Light is a promise to ensure that the brand remains as strong as possible by making sure the products brought to market meet our highest quality requirements.
Reducing RMAs has never been a focus of Green Light.
We support overvoltaging up to a limit on our products, but have a maximum reliability spec that is intended to protect the life of the product. We don’t want to see customers disappointed when their card dies in a year or two because the voltage was raised too high.
Regarding overvoltaging above our max spec, we offer AICs two choices:
· Ensure the GPU stays within our operating specs and have a full warranty from NVIDIA.
· Allow the GPU to be manually operated outside specs in which case NVIDIA provides no warranty.
We prefer AICs ensure the GPU stays within spec and encourage this through warranty support, but it’s ultimately up to the AIC what they want to do. Their choice does not affect allocation. And this has no bearing on the end user warranty provided by the AIC. It is simply a warranty between NVIDIA and the AIC.
With Green Light, we don’t really go out of the way to look for ways that AICs enable manual OV. As I stated, this isn’t the core purpose of the program. Yes, you’ve seen some cases of boards getting out into the market with OV features only to have them disabled later. This is due to the fact that AICs decided later that they would prefer to have a warranty. This is simply a choice the AICs each need to make for themselves. How, or when they make this decision, is entirely up to them.
With regards to your MSI comment below, we gave MSI the same choice I referenced above — change their SW to disable OV above our reliability limit or not obtain a warranty. They simply chose to change their software in lieu of the warranty. Their choice. It is not ours to make, and we don’t influence them one way or the other.
In short, Green Light is an especially important program for a major, new product introduction like Kepler, where our AICs don’t have a lot of experience building and working with our new technologies, but also extends the flexibility to AICs who provide a design that can operate outside of the reliability limits of the board. And, if you look at the products in the market today, there is obviously evidence of differentiation. You only need to look at the large assortment of high quality Kepler boards available today, including standard and overclocked editions.”
Singkatnya , dengan Green Light Program ini, NVIDIA memberikan 2(dua) opsi bagi Vendor :
- Memastikan bahwa GPU mereka berada pada spesifikasi/ tegangan yang wajar dan menerima garansi penuh dari NVIDIA, atau
- Memberi opsi manual untuk meningkatkan tegangan di luar batas yang diberikan NVIDIA, tentunya tanpa garansi dari NVIDIA.
Bagi para Vendor,memilih salah satu dari kedua opsi ini tentunya tidak mudah. DI satu sisi, mereka ingin mendapatkan garansi, namun di satu sisi mereka juga ingin terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik bagi pengguna mereka. Namun sayangnya, jika inovasi dan fitur-fitur mereka ‘bertabrakan’ dengan apa yang NVIDIA minta, mereka harus mencabutnya demi menghargai perjanjian mereka dengan NVIDIA, seperti yang terjadi pada EVGA dibawah ini :

Software Voltage Control : Juga Dibatasi
Tidak bisa dipungkiri, fitur pengubahan voltase merupakan salah satu fitur penting yang tidak bisa dihilangkan begitu saja dari VGA high-end, karena fitur ini sangat berpengaruh dengan level overclockability yang bisa didapat dari VGA yang menyertainya.
Perlu diketahui, NVIDIA Green Light Program tidak hanya membatasi pengubahan dari external control (hardware), namun juga software. Sehingga software dengan opsi voltage control seperti MSI Afterburner juga akan terkena dampaknya.

Jangan panik dulu, ini bukan berarti voltage control tidak bisa dilakukan sama sekali! Pengubahan tegangan masih bisa dilakukan, hanya saja harus mengikuti batasan dari NVIDIA.
‘Classic’ Hardmod : Akankah Ramai Kembali?
Dengan semua pengubahan voltage dibatasi, kami merasa bahwa Vendor-vendor yang membuat VGA Card non-reference dengan fokus pada Overclockability(ASUS Matrix, MSI Lightning, EVGA Classified, Gigabyte SOC,etc )akan menerima dampak buruk yang signifikan.
Perbedaan model-model ‘factory-overclocked’ VGA dengan yang reference card dari NVIDIA biasanya terletak pada :
- Penggunaan VRM(Voltage Regulator Module) yang lebih beefy dan pastinya memiliki rating jauh lebih tinggi
- Cooling dengan performa tinggi
- Overclocked out-of-the-box, dan juga masih menyimpan tweaking headroom yang besar.
- GPU Pilihan (handpicked?)
Dengan pengubahan voltase dibatasi oleh NVIDIA, mungkin VGA-VGA seperti GTX 680 Classified atau MSI GTX 680 Lightning hanya mempunyai beda overclockability sekitar 100-150Mhz dari VGA reference, dan ini benar-benar menghilangkan alasan untuk membeli VGA non-reference yang harganya mungkin 100-150 USD lebih tinggi. Buat apa repot-repot membeli VGA Mahal, jika salah satu fitur pentingnya (yakni Overclocking), masih dibatasi?.
Kami sempat berbincang-bincang juga dengan salah satu vendor dan mengajukan solusi sederhana untuk mengatasi pembatasan voltase ini : Bring Back the Old Hardmod!

Kami sadar bahwa dengan segala ‘kemudahan’ yang diberikan vendor bagi user-nya, banyak overclocker masa kini yang melupakan bahwa pada masa terdahulu semua vendor tidak pernah memberikan pengubahan voltase, dan overclocker-overclocker dituntut untuk melakukan modifikasi hardware untuk menaikkan tegangan(disingkat Hardmod, atau Voltmod).
Namun karena perkembangan teknologi yang begitu pesat sehingga pengubahan tegangan bisa dilakukan dari Software, metode hardmod yang beresiko tinggi ini perlahan seakan ditinggalkan.
Sekarang, dengan opsi voltage control dipangkas habis-habisan oleh NVIDIA, kami memberikan saran kepada salah satu vendor untuk memberi informasi poin hardmod pada VGAnya untuk mendapat voltage lebih, meski ini pastinya juga akan menghilangkan garansi. Namun kami lebih setuju jika kami, sebagai user, yang kehilangan garansi, selama kami mendapat range tuning yang kami perlukan untuk memecahkan rekor benchmark, seberapa absurd-nya pun itu.
Sebagai penutup, kami, para overclocker, sungguh berharap bahwa ‘NVIDIA Green Light Program’ ini kedepannya tidak membuat para vendor besar berhenti berinovasi dan terus mengembangkan desain VGAnya demi mendapat performa terbaik.
Let’s hope for the best, shall we?














