Metrodata Solution Day 2012 Tekankan Pentingnya Aplikasi Mobile dan Cloud
PT Metrodata Electronics, Tbk menggelar ajang Metrodata Solution Day (MSD) 2012 yang mengangkat tema “Smart Mobility as the Next Wave Toward Cloud Computing”. Ini merupakan ajang MSD kesembilan yang diselenggarakan dan kali ini diadakan di Hotel Shangri La, Jakarta, pada hari Kamis (18/10).

Susanto Djaja, Presiden Direktur PT Metrodata Electronics, Tbk menjelaskan dua hal yang perlu diperhatikan dari tema tersebut adalah Smart Mobility, yaitu akses aplikasi mobile, dan Cloud Computing. Kedua tren itu diharap bisa menjadi pendorong produktivitas dan inovasi perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis.
“Kami yakin bahwa pelanggan yang mau menerapkan aplikasi mobile dengan produk terbaik yang kami tawarkan, setidaknya akan mengalami peningkatan produktivitas lebih dari 20%,” tutur Susanto.
Perkembangan perangkat mobile dan tren BYOD
Berdasarkan survei Cisco Visual Networking Index Forecast, jumlah perangkat terhubung pada tahun 2016 akan mencapai 439 juta dan lalu lintas data mobile di Indonesia akan meningkat 32 kali lipat dari tahun 2011—2016.
“Asia Pasific tidak lagi berada di belakang kawasan lain dalam hal teknologi. Kini, kita mengadopsi teknologi secepat kita bisa mengonsumsinya, bahkan dalam beberapa kasus Asia memimpin pengadopsian teknologi, misalnya pilihan transaksi perbankan mobile yang lebih banyak,” ujar Suhas Kelkar, Chief Technology Officer BMC Software.
Uday Mathkar, Country Managing Director Oracle Indonesia, menjelaskan bahwa pembengkakan jumlah tersebut turut didorong oleh tren BYOD dan cloud computing. “Di Amerika Serikat dan Kanada, BYOD telah menjadi pilihan sejumlah perusahaan,” jelasnya. “Mereka ingin bekerja dari rumah dan membutuhkan aplikasi yang mendukung permintaan tersebut.”
Tentunya perkembangan tren BYOD turut didukung oleh evolusi perangkat mobile yang pesat. Managing Director SAP Indonesia Singgih Wandjojo menekankan bahwa perangkat mobile saat ini sudah lebih canggih dibanding komputer pada era ’80-an, khususnya dari segi hardware yang kini dilengkapi prosesor quad-core, RAM berkapasitas 1GB, dan memori hingga 64GB. “Kita harus memanfaatkan tenaga yang sedemikian besar untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dan menjangkau pelanggan dengan sentuhan personal,” tambahnya.
Jaringan dan keamanan data perlu diperkuat
Namun, kecanggihan perangkat mobile belum lengkap jika tidak didukung oleh jaringan yang kuat. “Saat ini akses internet saja belum memuaskan pelanggan. Bayangkan apa yang akan terjadi dalam 4—5 tahun ke depan,” ujar Chandra Herawan, Country Lead Collaboration Sollutions PT Cisco Systems Indonesia. “Untuk itulah, Cisco bersama Metrodata akan membangun lebih banyak akses internet yang lebih cepat di Indonesia.”
Masalah pelik lain yang dihadapi perusahaan sehubungan dengan penggunaan perangkat mobile dan cloud computing adalah keamanan. Sebagai salah satu penyedia solusi keamanan terbesar di dunia, Symantec melalui Country Manager untuk wilayah Indonesia, Darric Hor, mengaku bekerja sama dengan para pengembang software untuk menyematkan solusi keamanan mereka ke dalam aplikasi mobile dan mudah digunakan. Aplikasi yang diberi nama Symantec Mobility Solution Suite akan memandu pelanggan menerapkan aplikasi mobile, enkripsi, dan autentikasi yang menjawab tantangan keamanan data.

Dari segi penyimpanan data, Country Manager NetApp Indonesia Steven Law angkat bicara mengenai peran solusi storage dalam aplikasi mobile dan cloud computing. Menurutnya, kelincahan perusahaan dalam beradaptasi terhadap perubahan menjadi penentu kesuksesan perusahaan.
Kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan dan persaingan TI yang cepat perlu dilakukan oleh setiap perusahaan, termasuk UKM. Bagi Susanto, TI tidak boleh hanya diadaptasi oleh perusahaan besar, melainkan dapat diakses di mana saja, dari mana saja, dengan perangkat apa saja, oleh setiap pelanggan, di setiap waktu, dan di setiap ajang. “Jika hanya bisa diakses perusahaan besar, namanya bukan TI, tetapi konglomerasi.”
Cloud computing kedepankan lingkungan yang sehat
Selain masalah penggunaan perangkat mobile dan pengadopsian cloud computing, para sponsor MSD 2012 tidak melupakan pentingnya pelestarian lingkungan. “Dengan Cloud, Virtualisasi, dan Otomasi akan mengurangi footprint, tenaga listrik, dan cooling. Sangat menurun dan itu semua mengarah ke apa yang kita sebut ‘Eco Green’ atau lebih bersahabat dengan lingkungan,” jelas Hengkie Kastono, Enterprise Server, Storage, Network & Technical Service Director HP Indonesia. “Cloud adalah sesuatu yang positif dari dunia TI dan menyumbang kepada lingkungan.”