Saran Symantec untuk Mengatasi Kompleksitas Data Center

Reading time:
November 23, 2012
Symantec State of Data Center Survey Indonesia
Martin Ruslan, System Engineer Symantec Indonesia (kiri), dan Raymond Goh, Regional Senior Director Systems Engineering & Alliances ASR Symantec Corp (kanan).

Fenomena Big Data memunculkan masalah kompleksitas dalam data center perusahaan. Symantec meninjau masalah tersebut melalui survei State of Data Center yang dilakukan secara global sepanjang tahun lalu. Survei itu mengikutsertakan 2.453 perusahaan di 32 negara, termasuk 100 di antaranya yang berlokasi di Indonesia.

Hasil survei tersebut menunjukkan tingkat kompleksitas data center tertinggi terjadi di kawasan Amerika Latin, diikuti oleh Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Kompleksitas data center di Asia Pasifik dan Jepang sendiri berada di tingkat terendah. Mengapa demikian?

“Pada dasarnya, tingkat kompleksitas data center di Asia Pasifik dan Jepang lebih rendah, karena kita belajar dari kesalahan negara-negara lain yang lebih mapan dalam mengadopsi teknologi,” tutur Raymond Goh, Regional Senior Director Systems Engineering & Alliances ASR Symantec Corp, dalam acara temu media di Hotel Le Meridien, Jakarta, pada hari Kamis (22/11).

Selain Big Data, faktor lain yang memengaruhi terjadinya peningkatan kompleksitas data center antara lain penambahan jumlah aplikasi business-critical, virtualisasi server dan storage, serta perkembangan mobile computing. Kompleksitas yang terus meningkat pun menimbulkan efek samping negatif bagi perusahaan, seperti melonjaknya biaya, ketangkasan data center yang menurun, pemborosan waktu untuk migrasi data dan penelusuran informasi, downtime, dan risiko keamanan data perusahaan.

Jumlah efek samping yang demikian banyak turut berkontribusi terhadap tingkat pemadaman data center. Symantec memaparkan bahwa secara global ada 16 pemadaman yang umumnya terjadi, 11 diantaranya diakibatkan oleh gangguan sistem, empat oleh kesalahan SDM, dan satu karena bencana alam. Secara keseluruhan, jumlah kerugian yang dialami perusahaan dapat mencapai USD5,1 juta.

Sebagai solusi, Symantec mengimbau perusahaan untuk memperkuat pengaturan informasi, yaitu dengan mendefinisikan klasifikasi masing-masing data, menentukan karyawan yang boleh mengakses data tertentu dan penggunaannya, menetapkan lama penyimpanan dan waktu penghapusan data, serta pengelolaan dan pengamanan data secara menyeluruh.

Symantec juga menyarankan perusahaan untuk mendapatkan visibilitas di luar platform, memahami aset TI perusahaan—siapa yang menggunakan dan digunakan untuk apa, meminimalkan jumlah penggunaan backup untuk pengelolaan yang lebih baik, melakukan deduplikasi untuk sistem backup data yang lebih cepat dan efisien, serta menggunakan appliances yang memudahkan proses upgrade komponen dalam data center.

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

November 8, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R X8 OLED: Laptop AMD Ryzen PRO Rp 8 Jutaan

Setelah sebelumnya menggunakan prosesor Intel, Laptop Axioo Hype-R kini hadir…
November 7, 2025 - 0

Review Acer Swift Go 14 AI (2025): Desain Cantik, Layar Mewah, Baterai Tahan Seharian!

Ini adalah laptop yang cocok banget diajak kerja outdoor. Karena…
November 4, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 4: Ini Rahasia Kenapa Performa Laptop Gaming Lebih Kencang!

Kita semua tahu Laptop Gaming itu bisa kencang karena menggunakan…
October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Ini Laptop Gaming terjangkau dari Acer dengan GPU RTX 50…

Gaming

November 17, 2025 - 0

COD Black Ops 7 Tertinggal Jauh dari ARC Raiders & Battlefield 6 di Steam

Black Ops 7 mencatat peak player yang mengecewakan di Steam…
November 17, 2025 - 0

Gugatan Hak Cipta Destiny 2 Diselesaikan Dengan Jalan Damai

Gugatan hak cipta terhadap Destiny 2 antara Bungie dan Matthew…
November 17, 2025 - 0

ARC Raiders Tetap Dominasi Steam Pasca Rilis Escape from Tarkov

ARC Raiders menembus rekor baru peak player di Steam, di…
November 17, 2025 - 0

Guerrilla Games Pastikan Proyek Game Multiplayer Horizon Akan Hadir

Guerrilla Games menegaskan bahwa mereka menyiapkan game multiplayer Horizon mereka…