Senapan Ini Menggunakan Linux untuk Akurasi Tembak yang Maksimal
Linux merupakan fondasi terbentuknya salah satu sistem operasi mobile terbesar di dunia, Android. Tidak sedikit pula pengguna komputer yang masih mengandalkan sistem operasi tersebut. Kini, Linux menemukan rumah baru dalam jajaran senapan berburu pabrikan startup TrackingPoint.

Perusahaan yang berbasis di kota Austin, Texas, itu memproduksi Precision Guided Firearms (PGF). Lini produk tersebut terdiri atas tiga senapan berburu yang mengombinasikan senapan, mekanisme pelatuk yang sudah dimodifikasi, teropong bidik digital, dan peluru khusus.
Teropong bidik berbasis Linux di PGF menawarkan segudang informasi yang membantu memaksimalkan akurasi tembakan. Dari orientasi arah senapan hingga posisi bidikan ditampilkan dalam teropong tersebut.
Sebelum menembak, pengguna dapat menandai target menggunakan tombol khusus di dekat pelatuk. Teropong akan menampilkan sebuah titik di tubuh target dan memperhitungkan jarak, suhu dan kelembaban, usia laras, arah peluru akan menusuk, dan beragam parameter lainnya.
Ketika arah bidikan sudah sempurna, pengguna hanya perlu menarik pelatuk. Namun, peluru tidak langsung meluncur. Tampilan bidikan akan berubah dari merah menjadi biru, kemudian pengguna harus menyesuaikan arah bidikan kembali, baru setelahnya peluru akan meluncur.
Mekanisme tersebut digunakan untuk mengantisipasi gerakan tubuh saat menarik pelatuk dan menahan hentakan senapan. Dengan mengeliminasi pergeseran bidikan akibat dua hal tersebut, arah tembakan menjadi lebih akurat.
Sistem PGF juga bekerja layaknya kotak hitam dalam pesawat. Setiap bidikan akan direkam secara otomatis. Dengan adanya WiFi dan sebuah aplikasi iOS, pengguna bisa memanfaatkan iPhone atau iPad sebagai monitor kedua, serta mengirim rekaman tembakan ke jejaring sosial.

Senapan PGF dijual dengan harga mulai dari US$17.000. Paket penjualan tersebut sudah termasuk sebuah iPad yang dilengkapi aplikasi TrackingPoint.












