Autodesk Ingin Turut Mendukung Infrastruktur di Indonesia
Pada hari Selasa (05/02) Autodesk secara resmi menggelar sebuah acara yang bernama konferensi Autodesk University (AU) Extension. Acara yang berlangsung di gedung Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, merupakan sebuah acara tahunan yang sudah berlangsung lebih dari 20 tahun, selalu digelar secara rutin setiap tahunnya di beberapa negara berkembang seperti, Amerika Serikat, China, Jerman, Jepang, Brasil, Australia, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Kegiatan konferensi AU di Universitas ini, dihadiri oleh beberapa profesional andal dibidang desain dari berbagai sektor industri diantaranya, teknik, konstruksi, arsitektur, animasi, manufaktur, dan infrastruktur. Acara konferensi AU Extension yang diselenggarakan di Indonesia, Autodesk berharap agar nantinya dapat membantu infrastruktur di Indonesia, khususnya di sektor pembangunan gedung dan jalanan.

Acara ini dihadiri oleh dua orang pembicara diantaranya, Achirul Djamal, Country Manager, Autodesk Indonesia, dan Gianluca Nicholas Lange, AEC/ENI ASEAN Regional Head Autodesk Asia. Autodesk mengklaim bahwa Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau dan memiliki ibukota besar, merupakan suatu negara yang memiliki potensi dan market cukup besar bagi Autodesk untuk melakukan investasi.
Autodesk juga menjelaskan adanya empat kategori yang terfokus untuk membantu Indonesia di beberapa bidang diantaranya, pembangunan, otomotif, infrastruktur, dan proses/perencanaan. Untuk menunjang kelancaran keempat kategori tersebut, Autodesk juga menjelaskan salah satu metodologi yang bernama BIM (Building Information Modelling).
Metodologi BIM dari Autodesk diklaim dapat membantu para perancang atau kontraktor yang hendak membangun suatu bangunan gedung seperti, perkantoran, pabrik, rumah sakit, jalanan, terowongan, dan lain sebagainya dalam bentuk visual yang modern.
Metodologi BIM ini juga dapat menjelaskan secara rinci terhadap rancangan, misalnya pada sebuah bangunan mulai dari struktur tanah, pondasi, pengurusan kabel, pipa-pipia, bahan material, saluran air, pintu, jendela, dan lain sebagainya. Dengan metodologi BIM ini, diklaim oleh Autodesk mampu melakukan penghematan waktu dan juga menekan biaya hingga 10 sampai 20 persen.
Achirul Djamal, memberikan pernyataan seputar kegiatan konferensi AU, “Kami bangga dapat menjadi tuan rumah konferensi Autodesk University Extension di Indonesia. Acara konferensi ini adalah sebuah tempat pembelajaran bagi para pengguna untuk dapat membangun wawasan lebih lanjut mengenai industri mereka, mendapatkan pelatihan untuk menguasai software desain 3D Autodesk terbaru, dan menerima sertifikasi dari kehebatan teknologi Autodesk. Kami berharap melalui kegiatan ini, pengguna Autodesk dapat mengambil kesempatan untuk belajar, menghubungkan dan mencari cara-cara baru untuk merancang dan berinovasi”.