Aplikasi Magna Carta Jay-Z Disabotase

Pembagian album terbaru dari artis dunia sekelas Jay-Z secara gratis untuk 1 juta pengguna Samsung Galaxy memang cukup menggiurkan dan membuat iri bagi mereka yang tidak menggunakan piranti tersebut. Namun ternyata pembagian album secara gratis yang dilakukan via aplikasi yang harus diunduh dari Google Play Store tersebut bak pisau bermata dua. Satu sisi menguntungkan bagi pengguna yang beruntung karena memiliki piranti yang kompatibel dan bisa mendapatkan album resmi secara gratis, dan satu sisi membuka kesempatan bagi para hacker untuk menyabotase dan menyusupkan virus di dalamnya, hingga membuat aplikasi palsu yang seolah-olah menjadi aplikasi resmi dari Samsung. Yang lebih parah lagi, sebagian orang langsung membajak album tersebut dan membagi-bagikannya melalui situs sharing BitTorrent sehingga bisa didownload oleh jutaan orang yang tentunya tak harus memiliki Samsung Galaxy terbaru.
Peluncuran album ke-12 Jay-Z tersebut sebenarnya cukup sukses. Tercatat sudah ada lebih dari setengah juta pengguna Samsung Galaxy S3, S4 dan Note II yang mendownload album ke-12 dari suami Beyonce tersebut. Namun berdasarkan laporan perusahaan keamanan McAfee, beberapa pengguna yang berniat mendownload aplikasi tersebut ternyata malah terkena virus.

Dalam blognya McAfee mengumumkan bahwa ada sekelompok ‘hacktivis’ telah meluncurkan aplikasi berbahaya yang mengolok-olok pemerintah Amerika Serikat dan badan keamanan nasional PRISM terkait kasus Edward Snowden. Blog tersebut menjelaskan bahwa di permukaan, fungsi aplikasi berbahaya tersebut sangat identik dengan aplikasi yang sebenarnya, namun di belakang, virus akan mengirimkan info tentang piranti yang terinfeksi ke server eksternal setiap kali piranti di-restart. Malware tersebut kemudian mencoba untuk mendownload dan menginstal paket tambahan. Satu-satunya indikasi yang terlihat yang menandakan user terinfeksi datang dari pemicu berbasis waktu yang diatur untuk aktif pada tanggal 4 Juli, tepat di hari kemerdekaan Amerika Serikat. Pada hari itu, virus tersebut akan mengganti wallpaper pada piranti yang terinfeksi dengan gambar Presiden Obama yang mengomentari peristiwa yang tengah berlangsung di Amerika Serikat.
Selain mengganti aplikasi asli dengan aplikasi palsu, McAfee juga yakin bahwa aplikasi berbahaya tersebut bisa berpotensi digunakan untuk mendapatkan informasi keuangan atau data penting lainnya dari user. Namun virus Magna Carta tersebut hanya satu di antara banyak aplikasi berbahaya yang terantisipasi McAfee. Seminggu yang lalu, rapper Atlanta, Killer Mike dalam twitnya memposting screenshot pernyataan syarat dan kondisi dari layanan aplikasi Magna Carta Holy Grail yang menunjukkan berapa banyak informasi yang diminta dari usernya sebagai syarat untuk bisa mendownload aplikasi tersebut.