Pemerintah Kanada Enggan Campuri Keterpurukan BlackBerry
Pemerintah Kanada tampaknya tak akan mencampuri lebih jauh terkait keterpurukan yang dialami perusahaan smartphone asal negaranya itu, BlackBerry. Menteri Perindustrian Kanada yang baru, James Moore mengatakan, BlackBerry mesti bangkit dengan caranya sendiri dan pemerintah tak mesti turun tangan.
“Ini adalah perusahaan Kanada dengan track record panjang dalam membangun inovasi dan perubahaan penting dalam produk yang kita gunakan. Mereka memperkerjakan sejumlah besar orang Kanada. Ini menjadi sumber kebanggaan Kanada dan Kami berharap mereka melakukannya dengan baik,” kata Moore yang baru dilantik sebulan lalu, dilansir Bloomberg.
Pihaknya seolah menyiratkan, tak punya rencana untuk intervensi akan masa depan BlackBerry. Dia juga mengungkapkan, BlackBerry tengah mengalami masa sulit dengan lini baru perangkat Blackberry 10-nya itu.
Komentar Moore ini menyikapi kondisi saham perusahaan asal Waterloo, Kanada itu pada 12 Agustus lalu dan rencana BlackBerry membentuk komite khusus apakah BlackBerry mesti dijual, joint venture atau kemitraan.
Pandangan Moore ini tampaknya bertentangan dengan yang pernah diungkapkan pendahulunya, Christian Paradis pada Maret lalu. Paradis mengatakan, ada kemungkinan untuk melindungi perusahaan itu yang dianggapnya sebagai “Juara Nasional”. “Bila Anda memiliki juara nasional seperti BlackBerry, maka Anda berharap, mereka tetap menjadi juara nasional,” kata mantan Menteri Perindustrian BlackBerry itu.
Keterpurukan BalckBerry sendiri sebenarnya menjadi tantangan bagi pemerintah Kanada yang dipimpin Perdana Menteri Stephen Harper ini. Di masa lalu, pemerintah sempat melindungi perusahaan pada resesi 2009 silam. Waktu itu, mereka sepakat untuk memberi bantuan investasi kepada BlackBerry sebesar US$ 9,5 miliar.
Pada waktu itu juga, pemerintah Kanada tak ingin nasib BlackBerry seperti “Juara Nasional” lainnya yang juga bergerak di bidang industri teknologi, Nortel Networks Corp. Dulunya, Nortel merupakan pembuat peralatan terbesar di Amerika Utara. Namun pada Januari 2009, perusahaan itu dinyatakan telah bangkrut.
Sumber: Bloomberg
More Articles
